Uji Asumsi Klasik Setelah Di Log .1 Autokorelasi
transformasi dalam bentuk log untuk memperbaiki kondisi data yang masih kurang baik Ghozali, 2001: 73.
4.5 Uji Asumsi Klasik Setelah Di Log 4.5.1 Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t-1
sebelumnya. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak digunakan uji Durbin-Watson DW-Test. Berdasarkan hasil pengujian
yang dilakukan diperoleh hasil besarnya nilai Durbin Watson hitung sebesar 1,833 lampiran 7.5
Langkah selanjutnya adalah menentukan hasil pengambilan keputusan untuk nilai Durbin Watson hasil perhitungan. Kriteria penentuan
hasil pengujian autokorelasi yang dikemukakan oleh Ghozali 2001:6 diperoleh kriteria sebagai berikut:
a. Bila nilai DW terletak antara batas atas upper bound 1,72 dan 2,28 maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti
ada autokorelasi positif. b. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound
1,34,maka koefisiensi autokorelasi lebih besar dari pada nol, bearti tidak ada autokorelasi positif.
c. Bila DW lebih besar dari pada 2,66, maka koefisiensi autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas 1,72 dan batas bawah 1,34 atau DW terletak antara 2,28 dan 2,26, maka hasilnya tidak
dapat disimpulkan.
Berdasarkan kriteria di atas maka nilai Durbin Watson hitung pada penelitian ini sebesar 1,833. Berada pada kriteria 1,72 sampai 2,28
yang berarti tidak ada autokorelasi sehingga dapat diputuskan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan
autokorelasi sehingga layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya.