Jenis Penelitian Variabel Penelitian Kerangka Operasional Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Departemen Patologi Anatomi FK-USU, RSUP Haji Adam Malik, dan RSUD Dokter Pirngadi di Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013– Februari 2013, yang mencakup pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi yang digunakan adalah data-data registrasi penderita lesi rongga mulut yang didiagnosa secara histopatologi di Departemen Patologi Anatomi FK-USU, RSUP Haji Adam Malik, dan RSUD Dokter Pirngadi di Medan.

3.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan adalah data-data registrasi kasus lesi rongga mulut di Departemen Patologi Anatomi FK-USU, RSUP Haji Adam Malik, dan RSUD Dokter Pirngadi di Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Besar Sampel

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel.

3.4 Variabel Penelitian

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1 Kriteria Inklusi

1. Data pasien dari tahun 2007-2012. 2. Diagnosa histopatologisitologi lesi rongga mulut

3.5.2 Kriteria Eklusi

1. Data pasien yang sama walaupun di dua tempat yang berbeda. 2. Formulir koyak rusak hilang tidak terbaca.

3.4.3. Variabel Terkendali

Asal data registrasi permintaan pemeriksaan histopatologisitologi

3.4.2. Variabel Terikat

1. Umur 2. Jenis kelamin 3. Lokasi lesi 4. Suku

3.4.1. Variabel Bebas

Data diagnosa histopatologi sitologi Universitas Sumatera Utara

3.6 Kerangka Operasional

3.7. Definisi Operasional

1. Rongga mulut, pintu masuknya makanan yang terbagi atas oral dan oro-faring. 2. Data, merupakan registrasi penderita dari biopsi jaringan lesi rongga mulut yang didiagnosa secara histopatologi. 3. Umur, adalah masa sejak lahir sampai dengan ulang tahun yang terakhir.

4. Jenis Kelamin, dikelompokka n atas laki-laki dan perempuan.

5. Lokasi lesi, merupakan tempat ditemukannya kelainan lesi di dalam rongga mulut yang dikelompokkan atas: bibir, lidah, ginggiva, palatum, mukosa bukal, dasar mulutsublingual, maksila, mandibula dan kelenjar liur. Dicatat berdasarkan nama, umur, jenis kelamin, dokter pengirim, suku, lokasi lesi, diagnosa banding dan diagnosa klinis, gambaran klinis, diagnosa histopatologi, dan diagnosa sitologi. Formulir permintaan pemeriksaan Dikelompokkan berdasarkan diagnosa histopatologisitologi. Disubkelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, suku dan lokasi lesi. Penganalisaan data registrasi berdasarkan distribusi frekuensi lesi-lesi di rongga mulut, umur, jenis kelamin, suku, lokasi lesi, cara pengambilan jaringan, dokter pengirim, keterangan klinis dan diagnosa patologi. Universitas Sumatera Utara 6. Suku, merupakan perkumpulan orang yang mempunyai latar belakang budaya, bahasa, rutinitas, style hidup, dan ciri-ciri fisik yang sama. 7. Keterangan klinis, penjelasan secara klinis mengenai lesi, jaringan yang dikirim serta keadaan pasien. 8. Diagnosa klinis, dugaan sementara mengenai suatu penyakit oleh dokter pengirim sediaan. 9. Diagnosa histopatologi adalah lesi di laboratorium Patologi Anatomi. 10. Lesi yang terdapat pada bibir, lidah, palatum keras, mukosa bukal, maksila dan mandibula berupa: 10.1 Radang adalah reaksi setempat atau respon fisiologis dari jaringan hidup terhadap suatu rangsang atau cedera ditandai dengan adanya tanda-tanda kemerahan, rasa panas, bengkak, sakit dan hilangnya fungsi sel. 10.1.1 Proses radang adalah diagnosa histopatologi kasus radang yang tidak dijelaskan dengan detail pada formulir permintaan pemeriksaan. 10.2 Kista rongga mulut adalah suatu ruangan patologis yang berisi cairan ataupun semi cairan dan biasanya dibatasi dinding epitel. 10.3 Prekanker adalah perubahan morfologi dimana terjadi suatu reaksi akibat iritasi kronis dari jaringan dimana kanker cenderung terjadi, pada jaringan yang normal. 10.3.1 Fibrous displasia, diagnosa umum bagi leukoplakia, eritroplakia, liken planus dan lain-lain. 10.4 Neoplasma rongga mulut adalah suatu perubahan jaringan di dalam dan di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan, terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.

3.8 Alat dan Bahan