“Sosialisasi Tentang Legalitas Arak Sebagai Minuman Tradisional

Kendala dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Ternak Sapi di Simantri 142 Gapoktan Mekar Jaya Desa Talibeng yaitu: - Saat survei pertama tidak sempat bertemu dengan ketua Simantri karena kendala keterbatasan waktu, sehingga pada saat minggu pertama KKN masih harus mencari data lengkap mengenai Simantri 142 Gapoktan Mekar Jaya Desa Talibeng. - Pada minggu pertama KKN masih terdapat simpang siur mengenai banyaknya Simantri di Desa Talibeng. - Mencari waktu yang tepat antara mahasiswa KKN-PPM Regular Periode XIII di Desa Talibeng dengan Kelompok Simantri dan Beberapa perwakilan dari Dinas UPTD Peternakan, Kelautan, dan Perikanan Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.

9. Saran

Diharapkan peternak yang tergabung dalam kelompok Simatri dapat lebih menjaga kesehatan ternaknya.

10. Biaya

No Uraian Satuan Hargasatuan Rp Jumlah Rp 1. Vitamin B Kompleks 2 botol Rp. 15.000 Rp. 30.000 2. Alkohol 1 botol Rp. 10.000 Rp. 10.000 3. Aquadest 1 botol Rp. 7.000 Rp. 7.000 4. Konsumsi - - Rp. 17.000 Total Rp. 64.000

1.1.1.3 Bidang Sosial Budaya

a. “Sosialisasi Tentang Legalitas Arak Sebagai Minuman Tradisional

Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 21 Tahun 2012”

1. Latar Belakang

Salah satu kegiatan mahasiswa yang juga melibatkan masyarakat setempat di bidang sosial dan budaya yakni dengan melakukan suatu sosialisasi secara door to door terkait dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Penjualan Minuman Beralkohol. Sosialisasi ini dirasa perlu karena bertujuan untuk menegaskan kembali bahwa arak sebagai suatu minuman khas tradisional penjualannya adalah legal dan layak untuk diperjualbelikan serta diketahui oleh pemerintah. Sosialisasi ini dilakukan setelah mendengar keluhan masyarakat Desa Talibeng dimana mayoritas penduduknya adalah para petani arak yang seringkali dibohongi oleh para pengepul yang menyatakan bahwa pembuatan dan penjulan arak ini adalah illegal. Bidang sosial budaya disini ingin mempertegas kembali Perda Kabupaten Karangasem terkait dengan adanya permasalahan tersebut.

2. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dalam sosialisasi door to door ini adalah masyarakat Desa Talibeng.

3. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan sosialisasi door to door ini adalah di seputaran rumah warga Desa Talibeng yang dalam hal ini lebih di dominasi oleh warga banjar atau dusun Dukuh, dusun Wangsihan dan dusun Delod Yeh.

4. Waktu Pelaksanaan

Sosialisasi door to door ini dilakukan secara berkala dalam 3 tiga periode, yakni: No. Waktu Kegiatan 1. 2 Agustus 2016 Sosialisasi door to door di Dusun Dukuh. 2. 9 Agustus 2016 Sosialisasi door to door di Dusun Wangsihan 3. 16 Agustus 2016 Sosialisasi door to door di Dusun Delod Yeh

5. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi door to door terkait legalitas arak ini diawali dengan berkoordinasi dengan kepala desa Talibeng dengan memaparkan materi sosialisasi yang dimaksud. Hal ini kemudian ditindak lanjuti dengan memberitahuka n program tersebut ke masing- masing kepala dusun yang mayoritas penduduknya adalah petani arak, yakni kepala dusun kadus Delod Yeh, kadus Dukuh dan kadus Wangsihan. Langkah selanjutnya adalah pembuatan kuisioner terkait Perda 2112 dan sekaligus memperbanyak kuisioner serta Perda tersebut untuk mempermudah proses sosialisasi. Pada saat hari pelaksanaan, sosialisasi dimulai dari Dusun Dukuh, Dusun Delod Yeh, dan Dusun Wangsihan secara door to door. Gambar 3.5: Sosialisasi legalitas arak

6. Manfaat Kegiatan

a. Membantu masyarakat setempat mengetahui bahwa arak sebagai minuman tradisional yang dihasilkan dan merupakan komoditas utama desa Talibeng adalah legal sesuai dengan Perda Kabupaten Karangasem Nomor 21 Tahun 2012. b. Menambah wawasan masyarakat agar tidak takut lagi memproduksi arak selama masih sesuai dengan ketentuan Perda Kabupaten Karangasem Nomor 21 Tahun 2012.

7. Keberhasilan Program

Pelaksanaan sosialisasi door to door ini berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat. Dalam hal ini, masyarakat desa setempat dapat menerima dengan baik dan merasa berterima kasih dengan adanya sosialisasi ini.

8. Kendala

a. Beberapa masyarakat daerah setempat masih takut ketika ada mahasiswa yang datang untuk memberikan penyuluhan mengenai legalitas tersebut. b. Masih ada masyarakat yang agak sulit ditemui dengan berbagai alasan.

9. Saran

a. Masyarakat setempat diharapkan tidak lagi ketakutan jika ada mahasiswa yang hendak melakukan sosialisasi. b. Masyarakat diharapkan memperhatikan apa yang disosialisasikan oleh mahasiwa.

10. Biaya

No Nama Satuan Jumlah Harga Satuan Total 1. Foto copy kuisioner Lembar 10 lembar Rp 150 Rp 1500

b. Sosialisasi tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA