19
e. Retur penjualan
Perusahaan memberikan
kesempatan kepada pelanggan yang mendapatkan produk rusak atau tidak sesuai dengan pesanan untuk
melakukan retur atas barang yang dikirim. Perusahaan akan mengganti barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
Biaya yang timbul karena penarikan barang dari pelanggan, biaya pengiriman produk kembali ke pelanggan dan gaji karyawan yang
menangani retur dimasukkan kedalam retur penjualan. Pengembalian barang karena kerusakan produk, yang dihitung
sebesar harga jual yang digunakan oleh perusahaan, tidak termasuk dalam aktivitas mutu sehingga harus dipisahkan dari biaya retur penjualan.
4. Biaya Mutu Optimal
Menurut R. A. Supriyono 1994: 382, para manajer bertanggungjawab untuk menilai tingkat optimal mutu dan untuk menentukkan jumlah relatif yang
harus dikeluarkan untuk setiap kelompok tersebut. Dalam hal ini terdapat dua pandangan mengenai biaya mutu yang optimal, yaitu: 1 tingkat mutu yang
dapat diterima acceptable quality level, tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan tradisional, 2 pengendalian secara total total quality control,
tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan yang diadopsi dari perusahaan- perusahaan kelas dunia.
20
Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer mengenai informasi tentang bagaimana biaya-biaya mutu harus dimanajemenkan.
Ada dua pandangan mengenai biaya mutu optimal yaitu pandangan tradisional dan pandangan kelas dunia R.A. Supriyono, 1994: 382:
a. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan tradisional
Menurut pandangan tradisional, distribusi optimal biaya mutu adalah keseimbangan optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Jika
biaya pengendalian naik, biaya kegagalan akan turun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya pencegahan dan
penilaian, maka perusahaan harus secara kontinyu meningkatkan usaha- usahanya untuk mencegah atau mendeteksi ketidaksesuaian unit-unit
produk yang dihasilkan dengan persyaratan-persyaratannya. Pada akhirnya suatu titik akan dicapai, yang menunjukkan keseimbangan
antara peningkatan biaya pencegahan dan penilaian dengan biaya kegagalan. Setelah titik tersebut, peningkatan usaha pencegahan dan penilaian
mengakibatkan biaya yang lebih besar dari pada biaya penurunan kegagalan. Tanpa adanya perubahan dalam teknologi, titik tersebut mencerminkan
tingkat minimum biaya mutu total. Standar mutu yang dianggap tepat dalam pendekatan tradisional adalah tingkat mutu yang dapat diterima Acceptable
Quality level, AQL . AQL merupakan standar mutu yang sederhana yang
mentolerir kemungkinan terjadinya sejumlah tertentu produk rusak yang akan diproduksi dan dijual.
21
b. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan kelas dunia.
Menurut pandangan kelas dunia, standar mutu yang dianggap tepat yaitu konsep kerusakan nol zero defect. Kerusakan nol adalah standar
kinerja yang mengharuskan produk dan jasa yang diproduksi dan dijual sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat biaya
mutu optimal tercapai jika tidak ada produk rusak. Inti pandangan ini adalah: 1.
Semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off.
2. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian.
3. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara
permanen. Ada 3 perbedaan penting biaya mutu kontemporer dengan biaya mutu
tradisional yaitu: a.
Biaya pengendalian tidak mengikat tanpa batas ketika mendekati kondisi tanpa cacat nol.
b. Biaya pengendalian dapat naik kemudian turun ketika mendekati kondisi
untuk cacat nol. c.
Biaya produk gagal dapat ditekan menjadi nol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Manfaat Informasi Biaya Mutu