9
pemancar lebih kuat, antena dapat terletak di atas sebuah bangunan atau menara yang terpisah, dan terhubung ke pemancar dengan garis pakan, yang merupakan saluran
transmisi.
Gambar 2.2 Pemancar dan Penerima Radio
2.3. PTT Push-to-talk
PTT Push-to-talk atau biasa dikenal dengan press-to-transmit adalah metode komunikasi pada layanan komunikasi half-duplex, yang termasuk two-way radio,
menggunakan tombol untuk merubah posisi dari penerima suara menjadi mode pemancartransmitter mode. Seorang pengguna tidak dapat berbicara apabila lawan
bicaranya sedang mengirim informasi atau berbicara. Dengan kata lain kedua belah pihak tidak dapat berbicara di waktu yang bersamaan[4].
2.4. Repeater
Dalam telekomunikasi, repeater adalah perangkat elektronik yang menerima sinyal dan mentransmisikan kembali pada tingkat yang lebih tinggi atau kekuatan
10
yang lebih tinggi, atau ke sisi lain dari halangan, sehingga sinyal dapat mencakup jarak yang lebih jauh.
Radio repater digunakan untuk memperluas jangkauan cakupan sinyal radio. Sebuah repeater radio biasanya terdiri dari penerima radio yang terhubung dengan
pemancar radio. Sinyal yang diterima diperkuat dan dipancarkan, sering pada frekuensi lain, untuk menyediakan cakupan diluar halangan. Penggunaan duplexer
dapat memungkinkan repeater untuk menggunakan satu antenna untuk penerima dan pengirim dalam waktu yang sama[5].
Gambar 2.4 Diagram Blok Cara Kerja Repeater
http:www.hamuniverse.comrepeater.html
11
2.5. ROIP
ROIP adalah sebuah teknologi sistem radio yang menggunakan standar VOIP dan bekerja melalui perangkat lunak maupun keras. ROIP memungkinkan adanya
multi komunikasi dengan banyak frekuensi serta terhubung dengan perangkat komunikasi. ROIP bukan milik atau tidak terbatas pada kontruksi protokol saja tetapi
merupakan konsep dasar yang telah di implementasikan dengan berbagai cara. ROIP dapat diimplementasikan pada jaringan private maupun Internet publik. Adapun
kelebihan yang ditawarkan teknologi ROIP adalah sebagai berikut[6].
Mengurangi biaya dikarenakan dapat menggunakan jaringan data.
Mudah digunakan, menghubungkan berbagai jenis brand peralatan.
Mengurangi biaya dikarenakan dapat menggunakan komputer standar.
Menghubungkan berbagai jenis peralatan seperti telepon, radio 2 arah, internet phones, VOIP phones, dll.
Plug and Play.
ROIP bertindak sebagai koneksi backbone jaringan antara sistem LMR Land Mobile Radio dan komputer. BTS terhubung ke IP gateway yang mengkodekan
komunikasi suara menjadi paket-paket IP. Setelah data dibentuk menjadi paket, informasi dikirim melalui jaringan menggunakan protokol proprietary yang
ditawarkan oleh masing-masing vendor.
12
Gambar 2.5 Contoh jaringan ROIP
http:comtekk.usroip.htm
2.5.1. Konsep Cara Kerja ROIP
Konsep cara kerja ROIP hampir sama dengan VOIP yaitu dengan melakukan pengiriman sebuah sinyal secara digital. Sebelum proses transmisi
pengiriman, data yang berupa sinyal analog akan diubah menjadi sinyal digital menggunakan ADC Analog to Digital Converter. Setelah proses
konversi dilakukan data digital tersebut kemudian ditransmisikan ke sumber tujuan. Setelah sampai, data sinyal digital tersebut diubah kembali menjadi data
sinyal analog dengan DAC Digital to Analog Converter sehingga dapat diterima oleh sumber tujuan sesuai dengan data sinyal yang ditransmisikan.
13
Gambar 2.5.1 Diagram prinsip fungsi kerja ROIP
http:ece.ut.ac.irsilabcoursesCIDSPCIDSPResources_files
2.5.2. Perbedaan ROIP dan VOIP
Perbedaan mendasar antara VOIP dan ROIP terletak pada sistem dan aplikasi yang digunakan. Pada VOIP menggunakan sistem telepon dan
beberapa fungsi panggilan seperti telepon pada umumnya. Selain itu komunikasi VOIP berupa full duplex, bukan PTT dan menggunakan protokol
standar berupa SIP IETF RFC 3261 atau ITU-T H.323. Sedangkan pada ROIP menggunakan sistem radio dua arah. Fungsinya bervariasi tergantung pada
teknologi radio yang ada. Komunikasi ROIP biasanya half duplex, namun ada pula yang full duplex. Juga terdapat variasi band signaling DTMF, Selcall,
MDC, TRC, CTS. Fungsi utama tidak lain adalah PTT.
14
2.5.3. Konsep ROIP Interface
ROIP interface menghubungkan radio dua arah ke konsol operator atau komputer melalui jaringan IP. Fungsi inti dari interface ini adalah untuk
mengkonversi audio analog ke data IP dan sebaliknya. Selain itu juga memberikan sinyal PTT dari konsol operator dan juga memiliki fungsi Squelch
yang mengakui audio masuk.
Gambar 2.5.3 Konsep ROIP Interface http:testadvance.comwp-contentuploadsresourcesSoftRadio-RoIP-Interface-
Units.pdf
2.5.4. Audio Processing pada ROIP
Audio processing adalah proses dimana semua suara yang masuk diubah menjadi paket data. Biasanya proses ini menggunakan salah satu dari dua
mekanisme yaitu Waveform coder dan Voice codervocoder. Waveform coder
15
adalah mekanisme yang menghasilkan gelombang atau sinyal. Sedangkan Voice codervocoder adalah mekanisme yang menghasilkan suara yang bukan dalam
bentuk gelombang. Istilah vocoder dapat digunakan secara bergantian dan kadang-kadang berarti hal yang berbeda tergantung pada sumbernya.
2.5.5. Voice Coder pada ROIP
Ada beberapa voice coder yang biasa digunakan pada ROIP antara lain:
G.711 - standar 64 kbps PCM
G.726 - standar ADPCM 40-16 kbps
G.723 - CELP Vocoder, 16 kbps
G.729 – CELP Vocoder, 8 kbps
2.5.6. Standar ROIP
TCP, UDP, RTP dan SIP memiliki standar yang dikembangkan oleh IETF Internet Engineering Task Force. Standar ini biasa dikenal dengan RFC
Request for comment. Dan tidak ada IETF RFC untuk ROIP. Kecuali bila ada vendor interface ROIP yang membuatnya menjadi standar, hal ini akan
berdampak pada ketidak cocokan dengan sistem ROIP pada vendor lain.
16
2.6. TCP Transmission Control Protocol