31
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan 1 jenis penelitian, 2 setting penelitian, 3 waktu penelitian, 4 prosedur pengembangan, 5 instrument penelitian, 6 teknik
pengumpulan data, dan 7 teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris Research and Development RD.
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut
Sugiyono, 2010: 407. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono, 2015: 28 penelitian dan pengembangan merupakan proses atau metode yang digunakan
untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk artinya produk itu telah ada dan peneliti hanya menguji efektivitas dari produk.
Sedangkan mengembangkan produk dalam arti luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien atau
menciptakan produk baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kegiatan pengembangan produk melibatkan multidisiplin dan hal desain,
proses, product quality assurance, inovasi, teknologi, marketing serta pengelolaan bisnis Sugiyono, 2015: 30. Kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain
adalah 4P yaitu penelitian, perancangan, produksi dan pengujian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 Secara metodologis penelitian dan pengembangan dibagi dalam empat
tingkat kesulitan yaitu level 1 meneliti tanpa menguji, level 2 menguji tanpa meneliti, level 3 meneliti dan menguji dalam upaya mengembangkan produk yang
sudah ada, level 4 meneliti dan menguji dalam menciptakan produk baru. Pada penelitian ini peneliti masuk dalam penelitian dan pengembangan level 3 karena
peneliti membuat buku matematika yang sudah ada kemudian dikembangan dengan pendekatan PMRI.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di 5 SD di wilayah Sleman Barat sedangkan untuk uji terbatas di SDN Plaosan 1, Sleman. SDN Plaosan 1 adalah
SD yang berada di tengah desa dan merupakan sekolah inklusi, sehingga di SD tersebut memiliki karateristik siswa yang beranekaragam.
3.2.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian ini adalah guru kelas II dengan jumalah 5 orang dan 5 siswa di SD wilayah Sleman Barat. Khusus untuk uji coba terbatas
adalah 5 siswa kelas II SDN Plaosan 1 tahun pelajaran 20162017. Kelas di SDN Plaosan ini mempunyai satu kelas yang berisi 26 anak. Jumlah tersebut sesuai
dengan ketentuan pemerintah sehingga dapat menjalankan pembelajaran dengan lancar. Dari 26 anak tersebut, peneliti memakai seluruh siswa kelas II dalam uji
coba terbatas, tetapi peneliti hanya mengambil 5 siswa sebagai sampel. Buku guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 dan buku siswa ini berisi kegiatan pembelajaran yang memang dilaksanakan
dikelas, sehingga uji cobanya juga dilaksanakan di kelas demi mendapatkan data yang relevan dengan penggunaannya nanti.
3.2.3 Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Buku Guru dan Buku Siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI untuk mempelajari materi satuan tidak baku dan
satuan baku.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 7 bulan. Selama 7 bulan tersebut mencakup kegiatan analisis kebutuhan, pembuatan produk, validasi
produk oleh ahli, uji keterbacaan produk, uji empiris soal untuk pretest dan posttest,
uji coba produk, dan revisi produk.
3.3 Prosedur Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
Sugiyono, 2010:407. Langkah-langkahnya yaitu menggali potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk,
revisi produk,uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi masal Sugiyono, 2010: 409. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada
gambar di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 Bagan 3.1 langkah-langkah R D menurut Sugiyono 2010: 408
1. Potensi masalah
Potensi masalah adalah segala sesuatu yang jika didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi maasalah ini digunakan untuk sebagai dasar
sebuah penelitian. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data empirik ridak harus dicari
sendiri melainkan dapat berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari seseorang atau instansi tertentu yang
masih up to date. 2.
Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan berbagai informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah pada potensi dan masalah yang telah
ditemukan. Potensi dan
Masalah Pengumpu-
lan Data Desain
Produk Validasi
Desain
Ujicoba pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produk Masal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 3.
Desain produk Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan,
sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif atau tidak dari yang
sudah ada. Dikatakan secara rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi
produk dilakukan dengan cara menghasirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang tekah dibuat. Setiap
pakar atau ahli diminta untuk menilai produk sehingga akan diketahui apa kelebihan dan kelemahan dari produk tersebut.
5. Revisi desain
Setelah desain divalidasi, maka akan ditemukan kelemahan dari produk. Kelemahan itulah yang akan coba dikurangi atau diperbaiki agar
menjadi lebih baik. Yang bertugas untuk merivisi produk tersebut adlah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Ujicoba produk
Ujicoba dilakukan setelah produk divalidasi dan revisi kepada kelompok yang terbatas. Ujicoba ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
apakah produk yang dikembangkan efektif dan efisien. 7.
Revisi produk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 Pengujian efektivitas produk pada sampel terbatas menunjukkan
bahwa produk ternyata lebih efektif. Melalui pengujian tersebut maka aka nada kelemahan dan kelebihan yang akan muncul. Kelebihan dari produk
akan diperbaiki oleh peneliti sebagai tahap revisi yang kedua. 8.
Ujicoba pemakaian Setelah dilakukan perbaikan, maka langkah selanjutnya adalah ujicoba
pada lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncuk guna perbaikan
lebih lanjut. 9.
Revisi produk Revisi produk yang ketiga dilakukan apabila dalam pemakaian lebaga
pendidikan yang uas terdapat kekurangan atau hambatan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana
kinerja produk. 10.
Produksi masal Jika produk yang dibuat telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali
pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan.
Berdasarkan penjelasan tahapan pengembangan di atas, peneliti selanjutnya membandingkan dengan tahapan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall.
Borg dan Gall 1983: 775-787 menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah tersebut yaitu:
37 Bagan 3.2 langkah-langkah R D menurut Borg and Gall
1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data yang
dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi nyata di
lapangan dan produk yang akan dikembangkan. 2.
Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai
dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan penelitian dan
pengembangan yang akan dilakukan. 3.
Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan serangkaian
pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran, maka pada langkah ini
juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasinya.
Operational field testing
Final product
revision Disemniasi and
implementasion 1
2 3
4 Research and
information collection
Planning Development
Premilinary form a product
Premilinary field testing
5
7 6
8 9
10 Main
product revision
Main field testing
Operational product
revision
38 4.
Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini dapat
membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan komentar dan masukan tentang kelemahan dari produk yang dikembangkan.
5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses
perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan
lebih lanjut. 6.
Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini
dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang dikembangkan.
7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk
melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya.
8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-30
unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan
wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran dalam penyempurnaan tahap akhir.
9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba
pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal yang menjadi produk akhir.
39 10.
Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan tahapan
pengembangan. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengadopsi dan
memodifikasi langkah penelitian dari Sugiyono 2015 serta Borg dan Gall 1983. Waktu penelitian terbilang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan hanya
selama 7 bulan, sehingga penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi. Prosedur penelitian
yang dimodifikasi hanya terdiri dari lima langkah, yaitu potensi masalah, pengembangan desain, validasi produk, instrument penelitian dan uji coba
lapangan terbatas. Penelitian tersebut dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru pada tahap potensi masalah.
Selanjutnya, tahap kedua adalah desain produk yaitu membuat konsep kemudian menjadi sebuah desain buku guru dan buku siswa selanjutnya adalah pembuatan
buku. Tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah buku guru dan buku siswa selesai dibuat maka buku di validasi oleh ahli PMRI. Kemudian tahap keempat
adalah pembuatan intrumen sebagai persiapan ujicoba terbatas dan tahap kelima adalah ujicoba terbatas.
Penelitian dan pengembangan ini hanya sampai pada revisi kedua dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas. Selain itu, produk
buku guru dan buku siswa tidak akan sampai diproduksi masal selama belum diujicobakan ke tahap yang lebih luas. Prosedur pengembangan buku guru dan
buku siswa meliputi lima tahap yang digambarkan oleh penliti pada bagan 3.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 Bagan 3.2 Tahap penelitian dan pengembangan terkait lima langkah yang
dilaksanakan oleh peneliti.
Tahap Pertama Potensi Masalah
Analisis Kebutuhan
Wawancara Guru
Siswa
Tahap Keempat Instrumen Uji Coba
Instrumen Tes
Uji validitas dan reliabilitas secara
empiris Revisi
Instrumen siap
digunakan
Tahap Kedua Desain Produk
Konsep Desain buku
Buku guru Buku siswa
Pembuatan buku
Tahap Ketiga Validasi Produk
Validasi buku
Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1 Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2
Uji Keterbacaan
dengan siswa
Analisis 1 Revisi produk
Tahap Kelima
Ujicoba terbatas
Pretest Ujicoba terbatas
posttest Analisis II
Revisi produk
Pengembangan buku guru dan buku siswa
41 1.
Potensi Masalah Tahap I peneliti memulai dengan melakukan analisi kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Teknik wawancara yang dipilih adalah wawancara tak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara di empat
sekolah yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada 1 guru dan 2 siswa di setiap sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu permasalahan yang guru dan siswa
alami di sekolah dasar terutama pada pelajaran matematika. 2.
Desain Produk Tahap III dalam penelitian ini adalah desain produk. Peneliti
mengembangkan desain buku berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa. Desain buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa yanng
dikembangkan berdasarkan lima karakteritik PMRI yaitu 1 penggunaan konteks siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan, 2
penggunaan model tahapan konkret, semi konkret, abstrak, 3 konstruksi siswa siswa dibebaskan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah serta
membantu siswa memahami konsep matematika, 4 interaktivitas proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling
mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka, 5 keterkaitan keterkaitan antar pokok bahasan.
3. Validasi Produk
Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah validasi produk. Buku guru dan buku siswa dengan materi alat ukiur panjang dan berat yang telah dibuat
kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi
produk ini dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran 1 dan ahli pembelajaran PMRI 2. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan kepada siswa
dengan cara wawancara tak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan memperlihatkan buku siswa kepada anak SD yang setara dengan anak kelas 3
yang diteliti kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti
kembangkan dapat dibaca dan menarik bagi siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku guru dan buku siswa
berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli serta dari hasil uji keterbacaan.
4. Instrumen Uji Coba
Tahap empat dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah instrumen uji coba. Instrumen ini dibuat sebagai langkah persiapan dalam uji coba
terbatas. Peneliti membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti tes dan non tes. Instrumen tes sebelum digunakan perlu dilakukan uji empiris. Hasil
dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS 22 Statistic Package for Social
Studies 22 . Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid atau tidak. Item
soal yang valid selanjutnya dipilih sebanyak 20 soal untuk soal pretest dan posttest
. Sedangkan instrumen non tes adala instrumen validasi produk buku guru dan buku siswa. Peneliti melakukan revisi pada pada item soal yang telah terpilih
dan merevisi instrumen yang akan digunakan untuk validasi buku guru dan buku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 siswa. Setelah direvisi, item untuk tes dan instrumen validasi buku guru dan buku
siswa siap digunakan. 5.
Uji Terbatas Tahap kelima adalah ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilaksanakan kepada
5 siswa SD penelitian. Namun sebelum produk diujicobakan, peneliti memberikan pretest. Pretest diberikan kepada lima siswa SD penelitian. Produk selanjutnya
diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Setelah peneliti melakukan ujicoba terbatas, siswa mengerjakan posttest untuk
mengetahui dampak dari buku guru dan buku siswa kembangkan. Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada prototipe pengembangan buku guru dan buku siswa
kelas III SD dengan menggunakan pendekatan Pendididkan Matematika Realistik Indonesia PMRI.
3.4 Teknik Pengumpulan Data