Analisa Dan Pengujian Hipotesis .1 Evaluasi Outlier

94 Asia Infrastructure, Tbk yaitu sebesar 108. Tingkat return on equity pada tahun 2006 yang mencatat nilai terendah adalah PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk yaitu sebesar -372,9. Tingkat return on equity pada PT. Indorama Syentetic, Tbk mencatat nilai terendah pada tahun 2007 yaitu sebesar - 230,8. Pada tahun 2008 tingkat return on equity yang paling rendah dimiliki oleh PT. Mustika Ratu, Tbk yaitu sebesar -90,5, sedangkan pada tahun 2009 tingkat return on equity yang paling rendah dimiliki oleh PT. Mustika Ratu, Tbk yaitu sebesar -90,5. 4.3 Analisa Dan Pengujian Hipotesis 4.3.1 Evaluasi Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat 95 dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut : Tabel 4.11 Data Outlier Residuals St at ist ics a Minim um Maxim um Mean St d. Dev iat ion N Predict ed Value 17.680 98.749 50.500 15.934 100 St d. Predict ed Value - 2.060 3.028 0.000 1.000 100 St andard Error of Predict ed Value 4.930 25.870 8.699 4.388 100 Adj ust ed Pr edict ed Value 14.796 224.989 54.277 26.495 100 Residual - 54.683 52.275 0.000 24.244 100 St d. Residual - 2.102 2.010 0.000 0.932 100 St ud. Residual - 2.514 2.109 - 0.027 1.018 100 Delet ed Residual - 219.989 57.582 - 3.777 38.157 100 St ud. Delet ed Residual - 2.597 2.153 - 0.029 1.027 100 Mahalanobis Dist ance [ MD] 2.566 9 6 .9 2 7 12.870 17.478 100 Cooks Dist ance 0.000 4.657 0.080 0.518 100 Cent ered Leverage Value 0.026 0.979 0.130 0.177 100 a Dependent Variable : NO. RESP Terdapat Out lier Apabila Mahalanobis Dist ance : 3 4 .5 2 8 = CHI I NV 0,001.13 Hasil evaluasi : Tida k t e r da p a t ou t lie r m u lt iv a r ia t [ ant ar variabel] , karena MD Mak sim um 17,374 29,588 Deteksi terhadap multivariat outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan  2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak 96 Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai  2 0.001 dengan jumlah indikator 100 adalah sebesar 29,588. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 17,374 yang kurang dari  2 tabel 29,588 tersebut. Dengan demikian, tidak terjadi multivariate outliers.

4.3.2. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.12 Normalitas Data Assessm ent of norm alit y Variable m in m ax kurt osis c.r. X11 - 2.351 2.375 0.068 0.134 X12 - 0.891 2.862 0.166 0.329 X21 - 3.099 2.04 1.574 3.115 97 X22 - 2.013 3.739 4.123 8.159 X31 - 3.713 1.615 4.198 8.309 X32 - 0.504 3.255 3.831 7.582 X33 - 0.147 0.988 27.618 54.658 X41 - 1.179 3.17 2.959 5.855 X42 - 1.591 2.094 0.714 1.413 X43 - 1.823 1.233 - 0.275 - 0.544 Y1 - 0.459 0.884 - 1.145 - 2.265 Y2 - 0.546 4.833 25.999 51.453 Y3 - 1.068 4.831 6.668 13.196 M u lt iva r ia t e 90.042 2 2 .1 0 3 Ba t a s N or m a l ± 2 ,5 8 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likehood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.3. Analisis Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan 98 structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM . One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Assets Tangibility, Size, Growth, Profitability, Leverage Model Specification : One Step Approach - Base Model 1 Assets Tangibility 1 Growth X31 0,005 er_3 1 X11 0,005 er_1 1 X32 er_4 1 X33 er_5 1 Leverage Y3 er_8 Y2 er_7 1 1 0,005 d_lv 1 Y1 er_6 1 1 X12 er_2 1 1 Size X21 0,00 er_13 X22 er_12 1 1 1 Profitability X41 er_11 X42 0,00 er_10 X43 er_9 1 1 1 99 Tabel 4.13 Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.2 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Assets Tangibility, Size, Growth, Profitability, Leverage Model Specification : One Step Approach - Modifikasi 1 Growth X31 0,005 er_5 1 1 Size X21 0,005 er_3 1 1 Assets Tangibility X11 er_1 1 X32 er_6 1 X22 er_4 1 X12 0,005 er_2 1 1 Profitability X41 er_8 X42 er_9 X43 0,005 er_10 1 1 1 X33 er_7 1 Leverage 0,005 d_le Y1 er_11 Y2 er_12 1 1 1 1 Y3 er_13 1 Evaluasi Krit er ia Goodness of Fit I ndices Kr it eria Hasil Nilai Kr it is Evaluasi Model Cm in DF 3,392 ≤ 2,00 kurang baik Pr obabilit y 0,000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0,413 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0,417 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0,115 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0,274 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0,441 ≥ 0,94 kurang baik 100 Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.

4.3.4. Uji Kausalitas

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 18,41 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing- masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini . Evaluasi Krit er ia Goodness of Fit I ndices Kr it eria Hasil Nilai Kr it is Evaluasi Model Cm in DF 1,895 ≤ 2,00 baik Pr obabilit y 0,088 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,053 ≤ 0,08 baik GFI 0,900 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 0,950 ≥ 0,95 baik CFI 0,960 ≥ 0,94 baik 101 Tabel 4.15. Hasil Uji Kausalitas Uj i Hipot esis Kausalit as Regr ession Weight s Ust d St d Fakt or  Faktor Est im at e Est im at e Prob. Leverage  Assets_Tangibility 0.027 0.208 0.102 Leverage  Growth 0.057 0.438 0.059 Leverage  Size 0.046 0.357 0.092 Leverage  Profitability 0.004 0.029 0.808 Bat as Signifikansi  ≤ 0,10 Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa a. Faktor Assets Tangibility berpengaruh positif terhadap Faktor Leverage, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,102 0,10 [tidak signifikan [positif]. b. Faktor Growth berpengaruh positif terhadap Faktor Leverage, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,059 ≤ 0,10 [signifikan [positif]. c. Faktor Size berpengaruh positif terhadap Faktor Leverage, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,092 ≤ 0,10 [signifikan [positif]. d. Faktor Profitability berpengaruh positif terhadap Faktor Leverage, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,808 0,10 [tidak signifikan [positif]. 102 4.4 Pembahasan 4.4.1. Pengaruh Assets Tangibility Terhadap Leverage

Dokumen yang terkait

Pengaruh Growth Opportunity, Liquidity, Profitability, dan Tangibility terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 109

Analisis pengaruh faktor-faktor penentu kebijakan struktur modal terhadap leveragi hipotesis pecking order dan trade off teori

1 10 124

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY dan PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di

0 2 14

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2013).

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2013).

0 2 8

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 87

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CHEMICAL DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 77

SKRIPSI PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY, PROFITABILITY, DAN TANGIBILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12

ANALISIS PENGARUH TANGIBILITY, SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, DAN PROFITABILITY TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (GOOD CONSUMER, APPAREL AND OTHER TEXTILE, DAN FOOD AND BEVERAGES) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 22