Areal Perkebunan PERKEBUNAN BULU CINA TAHUN 1974-1996

26

3.1 Areal Perkebunan

Setelah nasionalisasi dilancarkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1957, di daerah Bulu Cina yang termasuk dalam Kecamatan Hamparan Perak masih didominasi oleh tanaman Tembakau Deli. Hal tersebut terbukti dari tabel penggunaan lahan di Kecamatan Hamparan Perak berikut ini. Berikut penggunaan luas lahan yang terdapat di Kecamatan Hamparan Perak tahun 1973, yaitu: Tabel 3 Penggunaan Luas Lahan Kecamatan Hamparan Perak No Jenis Penggunaan Luas ha Luas 1 Kampung, Emplasemen 2.950 9,99 2 Sawah : 1xpadi setahun 2.990 10,05 2xpadi setahun 2.840 9,67 3 Perkebunan Besar : Karet - - Kelapa - - Kelapa Sawit - - The - - Universitas Sumatera Utara 27 Sisal - - Coklat - - Tembakau Deli 11.980 39,96 Mayang - - 4 Perkebunan Rakyat : Jeruk - - Karet - - Kelapa - - Kemenyan - - Kopi - - Cengkeh - - Tembakau - - Rambutan - - Nanas - - Salak - - Pisang - - Randu - - 5 Pertanian Tanah Kering : Sayur-sayuran - - Campuran 2.160 7, 27 Ladang - - Tegalan 300 1,02 6 Hutan : Belukar - - Lebat - - Universitas Sumatera Utara 28 Rawa 6.557 22,04 Sejenis Kemenyan - - Semak Belukar - - 7 Danau Tanah Rawa - - 8 Tanah Tandus rusak - - 9 Alang-alanng padang pengembalaan - - Jumlah 29.777 100,00 Sumber : Direktorat Jenderal Agraria Depdagri Tabel di atas menjelaskan bahwa penggunaan luas lahan Kecamatan Hamparan Perak masih mempertahankan lahan perkebunan untuk memproduksi tanaman tembakau Deli. Pada tabel tersebut terlihat secara jelas penggunaan lahan untuk tanaman tembakau Deli memiliki luas 11.980 ha, sedangkan pemukimam penduduk memiliki luas 2.950 ha. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan lahan masih didominasi untuk perkebunan tembakau Deli. Luas awal areal perkebunan Bulu Cina ketika Pengusaha Belanda pertama sekali membuka perkebunan adalah seluas kurang lebih 11.325 bidang 31 . Setelah dinasionalisasi luas areal untuk perkebunan di Bulu Cina sebesar 2.905 ha. Luas areal perkebunan tersebut sampai sekarang masih tetap diperpanjang dengan mengunakan Hak Guna Usaha No. 420051988 tanggal 11 Mei 1988 dengan luas 2.905,81 ha. 32 31 Luas 1 bidang tanah setara dengan 0,8 Ha. 32 Heri Hermawan, Profil DesaKelurahan, 2012, Medan: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, hal. 7. Dengan demikian berarti setelah nasionalisasi luas penggunaan lahan untuk penanaman tembakau Deli berkurang, walaupun tanamannya tetap dipertahankan untuk tetap diproduksi. Universitas Sumatera Utara 29 Adapun pembagian areal setelah dinasionalisasi adalah, untuk areal tembakau Deli seluas 1.239,57 ha, untuk penanaman jati seluas 106,00 ha, areal sungai, parit, jalan dan pasar-pasar kebun seluas 221,66 ha. Luas emplasment atau bangunan perusahaan seluas 135,56 ha. Areal untuk lapangan olahraga seluas 5,5 ha, tanah wakaf seluas 3,00 ha, rawa-rawa seluas 15,70 ha dan kebun sayur seluas 110,49 ha.

3.2 Sistem Manajemen