42
Kareana
1
adalah fungsi liniir dari u
i
, dan u
i
terdistribusi normal, maka
1
juga terdistribusi normal, dengan demikian Y
i
terdistribusi normal juga.
Rerata :
=
+
1
34
=
�
2
35 atau
+
1
,
�
2
36
BAB 4 PENAKSIRAN SELANG DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
REGRESI DUA PEUBAH Penaksiran Selang
Diperoleh kecenderungan konsumsi marjinal MPC yang ditaksir
1
= 0,5091 , yang merupakan taksiran tunggal dari MPC populasi
1
yang tak diketahui. Sampek di mana ini bisa dipercaya ?
Dalam statistic, penaksir dapat dipercaya diukur dengan kesalahanstandar se atau varians nya .
Jadi penaksir itu harus berada di selang tertentu atau selang di sekitar parameter sebenarnya
, misalnya dalam 2 atau 3 se. Asumsikan ingin diketahui seberapa “dekat”, misalnya
1
terhadap
1
.
43
mikian sehingga probabilitas bahwa selang
1
−
,
1
+
berisi mengandung
1
.sebenarnya adalah 1 − .
Atau
1
−
≤
1
. ≤
1
+
= 1 − 37
Kalau selang ini ada disebut selang keyakinan confidence interval; 1
− disebut koefisien keyakinan;dan disebut tingkat penting level of signi
ficance . Titik ujung selang keyakinan disebut batas keyakinan confibence
limits nilai kritis,
1
−
sebagai batas keyakinan bawah dan
1
+ sebagai batas atas keyakinan.
Dalam praktek digunakan 100
100 1 − persen.
4.1 Distribusi Normal, t, � dan F : Sebuah Penyimpangan
Beberapa distribusi yang berhubungan dengan distribusi Normal.
Teorema 1 : Jika ,
2
, … , peubah random yang didistribusikan
se cara bebas dan normal sedemikian sehingga
1
, �
2
, maka jum
lah =
, di mana konstan tidak semua nol, juga didistribusi kan secara normal dengan rerata
dan varians
2
�
2
; yaitu ,
2
�
2
.
Teorema 2: Jika ,
2
, … , peubah random yang didistribusikan
se cara bebas dan normal sedemikian sehingga
0,1 , yaitu peubah
44
drat dengan derajat kebebasan N. menggunakan symbol,
2
�
2
, di mana N menggambarkan derajat kebebasan nya df.
Teorema 3:Jika ,
2
, … , peubah random yang didistribusikan
se cara bebas masing-masing mengikuti suatu distribusi Chi-kudrat de
ngan derajat kebebasan , maka jumlah
juga mengikuti distribusi
Chi-kuadrat dengan =
df, derajat kebebasan.
Teorema 4:jika Z
1
peubah yan distandardisir 0,1 dan peu
bah lain Z
2
menkikuti distribusi Chi-kuadrat dengan derajat kebebasan k
dan bebas terhadap Z
1,
peubah tadi didefinisikan sebagai
=
1 2
=
1 2
38
mengikuti distribusi Student t dengan derajat kebebasan k.
Teorema 5 : Jika Z
1
dan Z
2
peubah Chi –kuadarat yang didistribusikan
secara bebas dengan derajat kebebasan berurut-urut k
1
dan k
2
, maka peubah
=
1 1
2 2
39
mempunyaidistribusiF dengan k
1
dan k
2
.
45
4.2
Selang Keyakinan Untuk Koefisien Regresi � dan
� Jadi misalnya, peubah
=
1
−
1
1
=
1
−
1 2
� 40
adalah peubah normal yang distandardisir. Distribusi Normal dapat digunakan untuk membuat pernyataan probabilistic
1
asalkan varians populasi yang sebenarnya
�
2
diketahui. Jika �
2
diketahui, sifst penting peubah yang didistribusikan secara normal dengan rerata dan varians
�
2
, bahwa luas di bawah kurva normal antara
± � kira-kira 68, antara batas
± 2 � kira-kira 95, dan antara � ± �kira-kira 99,7.
Tapi �
2
jarang diketahui, dalam praktek ditentukan dengan penaksir tak bias
�
2
. Dengan menggantikan � dengan � , persamaan 40 menjadi
=
1
−
1 2
� 41
di mana
1
sekarang menyatakan kesalahan standar yang ditaksir. Persamaann 41 diturunkan sbb.:
Misalkan
2
= − 2
�
2
�
2
dan
1
persamaan 40. Asalkan
�
diketahui,
1
mengikuti distribusi normal yang distandardisasikan ; yaitu
1
~ 0,1 .
2
mengikuti distribusi Chi-kuadrat dengan =
− 2.
Dengan Teorema 4, diperoleh peubah
46 =
1
−2
2
Substitusi
1 2
diperoleh 41. Ditunjukkan bahwa peubah t mengikuti distribusi t dengan derajat kebebasan
− 2. Jadi distribusi normal tak digunakan, jadi selang keyakinan untuk
1
sbb. : −
2
≤ ≤
2
= 1 − 42
di mana
2
adalah nilai peubah t yang diperoleh dari distribusi t untuk tingkat arti penting, signifikan
2 dan derajat kebebasan − 2.
substitusi 41 ke 42 diperoleh −
2
≤
1− 1 1
≤
2
= 1 − 43
atau
1
−
2 1
≤
1
≤
1
+
2 1
= 1 − 44
Dengan
1
= 0,5091,
1
= 0,0357, = 8,.
Jika diasumsikan = 5,
95 , maka tabel t
menunjukkan bahwa derajat kebebasan 8,
2
=
0,025
= 2,306. Substitusi ke 44 diperoleh :
0,4268 ≤
1
≤ 0,5194
Interpretasinya : dengan koefisien keyakinan 95, dalam jangka panjang, da lam 95 dari 100 kejadian ,selang seperti
0,4628 , 0,5914 akan berisi sebe narnya.
47
4.3
Selang Keyakinan untuk �
Di bawah asumsi kenormalan, peubah
�
2
= − 2
�
2
�
2
45
mengikuti distribusi
�
2
dengan derajat kebebasan − 2 df.
Jadi menggunakan distribusi
�
2
untuk menetapkan selang keyakinan untuk
�
2
: �
1 − 2
2
≤ �
2
≤ �
2 2
= 1 −
46
di mana
�
1 − 2
2
�
2 2
diperoleh dari Tabel Chi-kuadrat untuk derajat kebebasan
− 2sehingga kedua nilai ini memotong 100 2 persen daerah ujung distribusi
�
2
. Substitusi 45 ke 46 diperoleh :
− 2
�
2
�
1 − 2
2
≤ �
2
≤
− 2
�
2
�
2 2
= 1 − 47
yang memberikan 100
1 − persen selang keyakinan untuk
�
2
.
2,5 2,5
95 �
2
e p
ad atan
48
Dari perhitungan diperoleh
�
2
= 42,1591 dan derajat kebebasan 8. Jika
= 5 , Tabel Chi-kuadrat memberi nilai kritis �
0,025 2
= 17,5346dan �
0,975 2
= 2,1797 . Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa probabilitas nilai Chi- kuadrat melebihi 17,5346 adalah 2,5 dan probabilitas 2,1797 adalah 97,5.
Substitusi data ke 47 diperoleh 19,231
≤ �
2
≤ 154,7038
4.4
Pengujian Hipotesis : Pendekatan Selang Keyakinan
Untuk menggambarkan selang keyakinan, digunakan contoh terda hulu, konsumsi-pendapatan.
Di sini, MPC yang ditaksir
1
= 0,5091. Missal sekarang diasumsikan
:
1
= 0,3
1
:
1
≠ 0,3
49
tif adalah hipotesis gabungan. Apakah
1
yang diamati sesuai dengan H ?
Selang jangka panjang seperti diperoleh sebelumnya 0,4268 , 0,5914 akan memuat
1
sebenarnya dengan probabilitas 95. Dalam jangka panjang penyampelan berulang selang demikian memberikan
sebuah jangkauan range atau batas-batas mana
1
mungkin terletak, ddengan koefisien keyakinan misalnya 95.
Jadi selang keyakinan tadi memberikan sekelompok hipotesis nol yang masuk akal.
Karenanya, jia
1
dalam H berada dalam selang keyakinan
100 1 − per
sen, Anda bisa menerima H , jika
1
terletak di luar selang, Anda akan meno laknya.
Jadi, pendekatan selang keyakinan terhadap pengujian hipotesis terdiri dari pertama mendapatkan selang-keyakinan yang sesuai dankemudian
menguji apakah nilai dalam H terletak di dalam atau di luar selang.
Untuk contoh hipotesis, :
1
= 0,3jelas terletak di luar selang keyakinan 95 untuk
1
. Jadi hipotesis tadi ditolak; probabilitas untuk mengamati
1
seperti itu dengan
1
= 0,3 urang dari 2,5.
4.5
Pengujian Hipotesis : Pendekatan Pengujian Tingkat-Penting Test-of Significance
Melengkapi metode selang-keyakinan pengujian hipotesis statistic
dengan pendekatan pengujian tingkat tingkat penting di sepanjang garis yang independen oleh R.A.FISHER dan NEYMAN dan PEARSON.
Pengujian tingkat-penting adalah prosedur dengan mana hasil sampel digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan sebuah hipotesis nol.
Ide dasar di belakang pengujian tingkat penting adalah pengujian atas statistic uji estimator
dan distribusi sampling statistic seperti itu dalam hipotesis nol.
Keputusan untuk menerima atau menolak H dibuat atas dasar nilai statistic
uji yang diperoleh dari data yang dimiliki.
50
=
1
−
1 2
�
mengikuti distribusi t dengan derajat kebebasan − 2.
Jika nilai
1
sebenarnya yang dispesifikasikan dalam hipotesis nol, nilai t da pat segera dihitung dari sampel yang tersedia. Dan karenanya dapat berlaku
se bagai statistic uji. Karena statistic uji ini mengikuti distribusi t, pernyataan mengenai selang-ke
yakinan spt.berikut ini dapat dibuat :
−
2
≤
1
−
1 ∗
1
≤
2
= 1 −
48
di mana
1 ∗
adalah nilai
1
dalam H dan di mana
−
2 2
adalah nilai t yang diperoleh dari Tabel t untuk tingkat penting
2 dan derajat kebebasan
− 2 . Mengatur kembali 48 diperoleh
1 ∗
−
2 1
≤
1
≤
1 ∗
+
2 1
= 1 − 49
yang memberikan selang dalam mana
1
akan berada dengan probabilitas 1
− , dengan mengingat
1
=
1 ∗
. Dalam Bahasa pengujian hipotesis selang keyakinan
100 1 − persen
yang dietapkan dalam 49 dikenal sebagai daerah penerimaan dari
51
daerah-dae rahpenolakan dari H atau daerah daerah-daerah kritis.
Batas keyakinan, titik ujung selang-keyakinan, juga disebut nilai-nilai kritis.
Dalam prosedur selang-keyakinan Anda mencoba untuk menetapkan batas dalam mana nilai
1
yang sebenarnya tetapi tak diketahui letaknya,
sedangkan dalam pengujian tingkat penting Anda menghipotesiskan beberapa nilai untuk
1
dan mencoba untuk melihat apakah
1
yang dihitung
terletak dalam batas keyakinan yang layak di sekitar nilai yang dihipootesiskan.
Kembali pada Contoh sebelumnya, konsumsi-pendapatan. Diketahui
� = , � � , � = 0,0357
,
dan derajat kebebasan = 8. Asumsikan
= 5 ,
2
= 2,306. Misalkan
:
1
=
1 ∗
= 0,3
1
:
1
≠ 3, menjadi 0,2177 ≤ � ≤ 0,3823 = 0,95
perhatikan Gambar,
Daerah kritis
2,5
� = , � � �
� � � � ,
�
0,3823 0,2177
�
�
K e
p ad
atan
Gambar Selang keyakinan 95 untuk �
dengan hipote sis bahwa � = ,
Daerah kritis
2,5 = 5,86
2,5
K e
p ad
atan
52
Dapat pula dihitung nilai t di tengah ketidaksamaan ganda 48 dan melihat apakah t tadi terletak antara nilai-nilai t kritis atau di luarnya.
=
0,5091 −0,3
0,0357
= 5,86
yang terletak dalam daerah kritis Gambar di atas; Kesimpulan menolak H .
Dalam bahasa pengujan tingkat arti, sebuah statistic dikatakan penting secara statistic statistically significant
jika nilai statistic uji terletak dalamdaerah kritis.
Dalam kasus ini hipotesis nol ditolak. Dikatakan secara statistictidak penting jika nilai statistic uji terletak dalam
daerah penerimaan . Hipotesis Nol diterima.
Pengujan di atas disebut pengujian dua-sisi two-sided, atau dua ujung two-tail
karena menunjukkan kedua ujung ekstrim distribusi probabilitas yang relevan, daerah penolakan, dan menolak hipotesis nol jika
terletak di ujung manapun. Ini karena H
1
merupakan hipotesis gabungandua ujung,
1
:
1
≠ 3, baerarti
1
bisa lebih besar atau kurang dari 0,3. Tetapi jika
1
:
1
0,3 , merupakan satu ujung. Batas atas keyakinan atau nilai kritis sekarang bersesuaian dengan
53
Perhatikan peubah berikut :
�
2
= − 2
�
2
�
2
dengan hipotesis di atas, �
2
= 42,1591 dan derajat kebebasan 8. Jika didalil kan
:
�
2
= 85
lawan
1
:
�
2
≠ 85,
persamaan di atas memberikan statistic uji untuk H
. Substitusi nilai yang sesuai ke dalam persamaan diperoleh H
0,
�
2
= 3,97 . Asumsikan
= 5, nilai �
2
kritis adalah 2,1797 dan 17,5346. Karena
�
2
dihitung terletak antara batas-batas ini, data mendukung hipotesis nol dan dapat diterima.
Pengujian ini disebut pengujian tingkat penting Chi-kuadrat.
0,3664 0,3
K e
p ad
atan
95 Daerah Penerimaan
1
= 0,5091 terletak dalam daerah kritis 5
1
1
54
4.2
Analisis Regresi dan Analisis Varians
Analisis regresi dari segi pandangan anlisis varians melengkapi masa lah inferensi yang bersifat statistic.
Di depan telah diperoleh identitas :
2
=
2
+
2
=
1 2
2
+
2
55
jumlah kuadrat yang dijelaskan ESS dan kuadrat residual RSS.
Studi ini disebut analisis varians ANOVA dari sudut pandang regresi. Berkaitan dengan tiap jumlah kuadrat adalah derajat kebebasan df
banyaknya pengamatan independen yang mendasarinya. TSS mempunyai derajat kebebasan
− 1 karena kehilangan 1 derajat kebebas an dalam menghitung rerata sampel
. RSS memiliki derajat kebebasan
− 2 .Ini hanya benar untuk model regresi 2 peubah termasuk intersep
. ESS mempunyai 1 derajat kebebasan hanya benar untuk kasus 2 peubah,
karena =
1 2
2
adalah fungsi dari
1
saja karena
2
diketahui. Peubah berikut diperoleh dari Tabel ANOVA ,
=
=
1 2
2 2
−2
50
Persamaan 50 dapat diturunkan sbb.: Persaman 40 menunjukkkan bahwa
1
~ 0,1 . Mengunakan Teorema 2,
diperoleh, kuantitas
2
==
1− 1 2 �
2
2
=
1− 1 2 2
�2
Mengikuti distribusi �
2
dengan derajat kebebasan 1.
56
2
=
−2 �
2
�
2
=
2
�
2
juga mengikuti distribusi �
2
dengan derajat kebebasan − 2 .
2
didistribusikan secara independen dari
1
.
Maka menerapkan Teprema 5, diperoleh
=
21 2
−2
=
1
−
1 2
2 2
−2
mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan berurut-urut 1 dan − 2 .
Dengan anggapan berlaku hipotesis nol :
1
= 0, F rasio bisa disederhana kan menjadi persamaan 50
=
1 2
2 2
−2
Tabel ANOVA model regresi dua-peubah Sumber
variasi SS
df MSS = SSdf
Akibat Regresi ESS
2
=
1 2
2
1
1 2
2
Akibat residual RSS
2
N –2
2
− 2 =
�
2
57
Dengan asumsi gangguan disturbance u
i
didistribusikan secara nor mal dan
:
1
= 0, dapat ditunjukkan bahwa F dari 50 memenuhi kondisi Teorema 5.5 dan karenanya mengikuti distribusi F dengan derajat
kebebbasan 1 dan N –2.
Dari 50 dapat ditunjukkan
1 2
2
= �
2
+
1 2
2
51 dan
2
−2
= �
2
= �
2
52
Pada ruas kanan 51 dan 52 parameter yang muncul
1
dan
�
2
adalah yang sebenarnya.
Jika pada kenyataannya
1
adalah nol, maka kedua persamaan memberikan taksiran yang identic
�
2
. Dalam situasi ini, peubah yang menjelaskan X sama sekali tidak mempunyai
pengaruh liniir atas Y dan seluruh variasi dalam Y dijelaskan oleh gangguan random u
i
. Oleh karena itu , rasio F memberikan sebuah pengujian hipotesis nol
:
1
= 0 . F dapat dihitung dari sampel yang tersedia, dan membandingkannya dengan
nilai F kritis dari Tabel F. Ada hubungan yang menarik antara pengujian tingkat penting F
dengan pengujian t yang dijumpai sebelumnya. Bahwa, kuadrat nilai t dengan derajat kebebasan N
–k adalah nilai F dengan derajat kebebasan 1 dan N
–k . Derajat kebebasan pembilang rasio F harus 1 supaya pernyataan benar.
58
menerapkan nilai t yang diperoleh adalah 14,26. Nilai t ini mempunyai derajat kebebasan 8.
Dengan hipotesis yang sama nilai F adalah 202,87 dengan derajat kebebasan 1 dan 8. Jadi 14,26
2
= nilai F.
Soal
1. Menggunakan soal no.7 BAB 2
a Hitung kesalahan standar se taksiran parameter dan taksir �
2
. b
Tetapkan selang keyakinan 95 untuk ,
1
, �
2
. c
Uji hipotesis berikut pada tingkat penting 5 : i
1
= 0, ii = 0
d Dapatkah Anda menguji hipotesis bahwa
=
1
secara simultan de ngan menggunakan pengujian t ? Kenapa tidak ?
2. Tabel ANOVA untuk soal n0.6 BAB 2 adalah sbb.:
Sumber variasi SS
df MSS
Karena regresi 2,153
1 2,153
Karena residual 1,144
11 0,104
Total 3297
12 Atas dasar data tadi, ujilah hipotesis nol bahwa tingkat keluarnya
kar yawan
tidak berhubungan
secara liniir
dengan tingkat
pengangguran.
3. Tabel berikut ini memberikan indeks kompensasi per jam dan hasil per
jam yaitu, produktivitas tenaga kerja untuk sector ekonomi swasta total AS untuk periode 1971-2 sampai 1975-4
59
Indeks kompensasi per jam 1967 =100
Indeks hasil per jam 1967 -100
1971-2 131,0
107,0 -3
133,3 108,4
4 134,1
107,9 1972-1
137,3 109,0
-2 138,9
110,6 -3
140,4 114,4
-4 143,0
113,1 1973-1
147,6 114,4
-2 149,5
113,2 -3
152,1 113,3
-4 155,5
113,2 1974-1
158,4 111,7
-2 163,4
111,0 -3
168,2 110,5
-4 172,1
109,4 1975-1
176,6 109,8
-2 179,3
114,4 -3
182,3 114,0
-4 185,6
114,3 a
Gunakan model regresi liniir yang sesuai untuk mengetahui apakah ada hubungan antara produktivitas tenaga kerja rerata dan kompensasi
rera ta. Petunjuk : Petakan lebih dulu diagram pencarnya
b Gunakan pengujian t dan F untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada
hubungan antara produktivitas dengan kompensasi. 4.
Tunjukkan bahwa koefisien determinasi r
2
yang didefinisikan dalam 26 dapat juga dihitung sbb.:
2
=
− −
2
−
2
−
2
60 =
2 2
2
di mana Y
i
= Y sebenarnya, =
, dan = =
. Dengan menggunakan kata-kata, koefisien determinasi r
2
adalah kuadrat koefisien korelasi antara Y sebenarnya dan Y taksiran.
Petunjuk : Terapkan definisi r yang diberikan dalam 29 dan ingat bahwa = + =
2
. Catatan : Hubungan tadi berlaku bahkan jika ada lebih dari satu peubah yang
menjelaskan explanatory variable dalam model; yaitu hubungan tadi berlaku untuk model regresi majemuk berganda.
5. R.A.Fisher telah mendapatkan distribusi sampling koefisien korelasi
yang didefinisikan dalam 29. Jika diasumsikan bahwa peubah X dan Y didistribusikan secara normal gabungan jointly normally
distributed, yaitu bila peubah-peubah tadi berasal dari distribusi normal bivariate
, maka dengan asumsi, maka dengan asumsi bahwa koefisien korelasi un tuk populasi
� = 0, dapat ditunjukkan bahwa =
− 2 1 −
2
mengikuti distribusi Student t dengan derajat kebebasan df sebesar
− 2 . Tunjukkan bahwa nilai t ini indentik dengan nilai t yang diberikan
dalam 41 dengan mengingat berlakunya hipotesis nol bahwa
1
= 0. Jadi tentukan bahwa dengan hipotesis nol yang sama
=
2
. 6.
Garis pasar modal capital market line,CML dari teori portofolio men dalilkan sebuah hubungan liniir antara tingkat hasil yang diharapkan
dan risiko diukur dengan deviasi standarnyaa0 untuk portofolio yang efisien sbb.:
= +
1
� di mana
= dan
� = .
Berikut tingkat hasil yang diharapkan dan deviasi standar dari 10 portofolio dana bersama mutual fund di AS untuk periode 1954-1963.
Periksa apakah data tsb. Mendukung teori,
61
Tingkat hasil
tahunan rerata, Deviasi standar ting
kat hasil tahunan, Boston Fund
12,4 12,1
Delaware Fund 14,4
21,4 Equity Fund
14,6 18,7
Fundamental Investors
16,0 21,7
Investors Mutual 11,3
12,4 Loomins-Sales
Mutual Fund 10,0
10,4 Massashusetts
Investors Trust 16,2
20,6 New England Fund
10,4 10,2
Putnam Fund of Bos ton
13,1 16,0
Wellington Fund 11,3
12,0
7. Misalkan persamaan indifference curve antara dua barang adalah:
= +
1
Bagaimana Anda akan menaksir parameter model ini? Gunakan model tadi terhadap data berikut dan berikan komentar atas hasil Anda :
Konsumsi barang X : 1 2 3 4 5
Konsumsi barang Y : 4 3,5 2,8 1,9 0,8
BAB 5 ANALISIS REGRESI MAJEMUK BERGANDA: