Macam-macam Perencanaan Pendidikan Perencanaan Pendidikan

14 sasaran pendidikan, yang dibutuhkan dalam perencanaan aadalah kerja sama dan kesamaan pikiran sebelum proyek tersebut dimulai.

2. Macam-macam Perencanaan Pendidikan

Dalam buku Sutiman 2002:11, menurut jenisnya perencanaan dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut: a. Berdasarkan jangka waktu Berdasarkan jangka waktu, perencanaan dibagi menjadi perencanaan jangka panjang 10-25 tahun, perencanaan jangka menengah atau strategis 5-9 tahun, perencanaan jangka pendek empat tahun kebawah. Biasanya perencanaan jangka pendek merupakan penjabaran atau pentahapan dari perencanaa jangka menengah, dan perencanaan jangka menengah merupakan penjabaran atau pentahapan dari perencanaan jangka panjang. Apabila terjadi pentahapan yang sudah dibahas dalam perencanaan jangka panjang atau menengah tidak dapat tercapai pada tahap sebelumnya, maka perencanaan dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya yang hal seperti ini biasa disebut perencanaan menggelinding atau rolling plan.Dalam kaitannya dengan perencanaan maka perencanaan strategis sangat berperan penting. Melihat pentingnya peran perencanaan strategis dalam perencanaan pendidikan akan dibahas pada bagian selanjutnya. 15 b. Berdasarkan sifat sasarannya. Berdasarkan sifatnya perencanaan dibagi menjadi perencanaan kuantitatif, perencanaan kualitatif. Permasalahan kuantitatif dan kualitatif dalam pendidikan tidak dapat diselesaikan bersama-sama. Oleh karena itu, perencanaan pendidikan perlu membatasi diri atau memprioritaskan perencanaan untuk kualitatif atau kuantitatif. c. Berdasarkan lingkup tugasnya Berdasarkan lingkup tugasnya perencanaan dibagi menjadi perencanaan lokal per satuan unit kerja, perencanaan regional keterpaduan perwilayah, perencanaan nasional bersifat nasional. Perencanaan pendidikan dapat dilakukan di tingkat pusat nasional dan dapat dilakukan di tingkat propinsi yang disebut dengan perencanaan regional, dan perencanaan lokal adalah perencanaan yang dilakukan tingkat Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaanatau di tiap unit kerja atau lembaga pendidikan. d. Berdasarkan luas jangkauan Perencanaan berdasarkan luas jangkauan dibagi menjadi perencanaan mikro, perencanaan makro. Perencanaan pendidikan makro membicarakan perencanaan pendidikan dalam skala luas, dalam arti membicarakan kaitan pendidikan dengan sektor diluar pendidikan, misalnya kaitan pendidikan masalah sosial, dengan pembangunan, dengan masalah kependudukan, kaitan pendidikan dengan tenaga kerja, dengan masalah ekonomi dan sebagainya. Sementara pendidikan mikro 16 membicarakan perencanaan dalam lingkup pendidikan saja terlepas dari sektor diluar sektor pendidikan. e. Berdasarkan kewenangan penyusunannya Berdasarkan kewenangan penyusunannya perencanaan dibagi menjadi perencanaan sentralisasi, perencanaan desentralisasi. Di era otonomi daerah, perencanaan nampakanya sudah mulai dilaksanakan secara desentralisasi, walaupun masih ada perencanaan yang dilakukan secara sentralisasi tingkat pusat. f. Berdasarkan objek yang direncanakan Berdasarkan objek yang direncanakan maka perencanaan dibagi menjadi perencanaan program rutin, perencanaan program pembangunan. Dilihat dari pelaksanaannya perencanaan rutin nampaknya lebih mudah dilaksanakan, karena sifatnya yang rutin. Namun baik perencanaan rutin maupun perencanaan pembangunan tetap memerlukan kecermatan. g. Berdasarkan prosedur dan mekanisme kerjanya Berdasarkan prosedur dan mekanisme kerjanya perencanaan dibagi menjadi perencanaan dari atas top down planning, perencanaan dari bawah bottom up planning.

3. Perencanaan Strategis