51
1. DEFINISI MARAPU
Menurut C. Nooteboom : Marapu adalah kekuatan supra natural, baik yang bersifat oknum maupun
yang tidak, yang tampil dalam berbagai macam bentuk. Kata Marapu dapat pula diartikan suci, mulia dan sakti sehingga harus di hormati dan tak dapat di perlakukan
sembarangan.
37
Secara umum, Sumba masih identik dengan marapu, meski tradisi itu sudah berangsur-angsur berkurang karena perkembangan modernisasi. Tetapi masyarakat
setempat menempatkan marapu sebagai salah satu budaya. Marapu sendiri bagi warga Sumba adalah kepercayaan kepada arwah para leluhur yang diyakini mampu
memberikan keselamatan dan ketenteraman serta kerukunan tertinggi yang disebut amawolu amarawi yang secara harfiah berarti yang membuat dan menciptakan.
Walaupun sebagian besar penduduk setempat sudah beralih ke agama modern, namun masih banyak pula warga yang tetap setia dalam marapu. Marapu biasanya
disimbolkan dengan benda-benda sakral yang telah dikuduskan sehingga tidak seorang pun boleh menyentuhnya kecuali ratokabisu yang telah ditentukan.
38
2. KITAB SUCI MARAPU
Kitab suci Marapu disebut Lii Ndai. Kitab ini berupa syair yang dihafal dalam ingatan para pemuka adat para rato adatpendeta Marapu dan dibacakan pada saat
37
Nooteboom,op.cit.,halaman.35.
38
Pos Kupang, kamis 4 November 2010,12.54. WIB
52
upacara-upacara tertentu diselingi nyanyian adat. Kitab orang Marapu ini tidak pernah dibukukan, hanya dihafalkan oleh rato adat
39
. Salah satu acara orang sumba yang membacakan isi kitab adalah acara wulla poddu dimana pada saat proses
pembacaan dilakukan dengan diiringi nyanyian dan tari-tarian adat. Pada saat pembacaan ini akan diikuti dan di dengarkan oleh seluruh pengikut Marapu.isi kita
ini sendiri mencitrakan tentang asal usul orang sumba,proses penyebaran,kelahiran, kematian sampai dengan larang-larangan yang ada yang harus diikuti dan dihormati
oleh seluruh pengikut Marapu. Orang Sumba sangat sering melakukan upacara adat yang berhubungan
dengan kepercayaan Marapu. Upacara adat itu seperti, upacara pengakuan dosa, upacara memanen jagung, upacara menuai padi, upacara penutupan panen, upacara
membuka hutan, membersihkan kampong tobba wanno, izin menanam, upacara turun air, sunat untuk laki-laki, potong rambut untuk perempuan, potong gigi, dan
lainnya.
3. BULAN SUCI WULLA PODDUHARI KEAGAMAAN MARAPU