13 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk
14 LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
15 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk
16 MDLN
PT Moderland Reality Tbk
17 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol
Tbk
18 PSAB PT Resources Asia Pasifik Tbk
19 RMBS
PT Ristia Mahkotasejati Tbk
20 SMRA PT Summarecon Agung Tbk
Sumber : Data diolah penulis 2013
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala secara numerik Kuncoro, 2003. Data yang
digunakan adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009, 2010, dan 2011 yang berasal dari
www.idx.co.id. Data ini merupakan data sekunder menurut Erlina 2008 “data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data
telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal. Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka,yaitu melalui
jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id
untuk memperoleh laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalal variabel independen bebas dan variabel dependen terikat
3.5.1 Variabel independen bebas
Menurut Sugiyono 2006 variabel independen adalah “variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat”. Variabel
independen pada penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari :
a. Debt Equtiy Ratio
Rasio debt to equity ratio. Menurut Kasmir 2008 “debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas”. Rasio ini berfungsi mengetahui setiap modal yang dimiliki yang dijadikan
untuk jaminan utang dan memberikan petunjuk mengenai kelayakan dan risiko keuangan perusahaan. Bagi pihak kreditor, semakin besar rasio solvabilitas akan
tidak menguntungkan disebabkan akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi diperusahaan. Namun bagi pihak pemegang saham,
semakin tinggi rasio ini akan semakin baik. Bagi setiap perusahaan akan berbeda rasio debt to equity rasio,tergantung
karakteristik perusahaan dan arus kasnya. Menurut Wild dan Subramanyam 2010 rumus untuk menghitung total utang terhadap ekuitas debt to equity rasio
Debt to Equity Ratio =
Total Kewajiban Ekuitas Pemegang Saham
b. Total Asset Turn Over
total asset turn over
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran aktiva perusahaan untuk memperoleh penjualan yang dilakukan perusahaan. Rumus rasio ini menurut Wild
dan Subramanyam 2010
Perputaran Total asset =
penjualan rata−rata total asset
c. Return on equity Return on equity adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin besar ROE, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang
saham . Return on Equity =
������� ����� �������� ��� ������
d. Return on Investment
ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah yang digunakan dalam perusahaan Kasmir. 2008. Menurut Rahardjo 2007 “ROI adalah
perbandingan antara keuntungan bersih perusahaan dengan seluruuh aktiva perusahaan”.ada tiga keutungan dari ROI menurut Govindarajan, et al 2005 yaitu :
1. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif di mana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini.
2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam pengertian absolut.
3. ROI merupakan ukuran denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa
mempedulikan ukuran dan jenis usahanya.
Universitas Sumatera Utara
Rumus untuk mengukur ROI sebagai berikut Return On Invesment ROI =
Earning After Interest and Tax Total Asset
3.5.2 Variabel Dependen
Menurut Sugiyono 2006 variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varabel bebas”. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah Return Saham. Rumus untuk menghitung return saham adalah sebagai berikut :
Rp =
�
1
−� +�
1
�
Dimana : R
p
: rate of retun portofolio
V
o
: nilai pasar portofolio pada awal periode
V
1
: nilai pasar pada akhir periode
D
1
: deviden yang diterima atas saham-saham dalam portofolio
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian di dalam suatu penelitian. Analisis statistik
deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata–rata mean dan standar deviasi yang dihasilkan
dari variabel penelitian.
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
Universitas Sumatera Utara
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17 for windows. Untuk
menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asusmsi klasik tersebut
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina 2008, tujuan uji normalitas data adalah untuk “mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal”. Dengan melakukan uji Kolmogorav-Smirnov terhadap model yang diuji, cara ini dapat mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka residual tidak memiliki distribusi nirmal.
Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 sebagai berikut : 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, mmaka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
2 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas