41 Keempat evaluasi ini merupakan satu kesatuan yang utuh, namun dalam
pelaksanaannya sebagaimana yang disampaikan oleh Stufflebeam dan kawan- kawan diatas, bahwa dapat saja seorang peneliti hanya melakukan satu jenis
evaluasi, dan tidak menggunakan keempat jenis evaluasi tersebut. Evaluasi yang menggunakan model ini harus mempertimbangkan dua hal, pertama yaitu bahwa
kekuatan model ini terletak pada rangkaian keempat jenisnya CIPP sehingga pelaksanaan keempat komponen dalam satu dimensi yang utuh sangat diharapkan.
Kedua jika akan dilaksanakan dengan cara terpisah, sebaiknya menggabungkan dua atau lebih jenis yang ada.
Skema evaluasi pelaksanaan program prakerin dalam rangka memberikan pengalaman tentang DUDI siswa smk teknik pemesinan di kota Yogyakarta. Alur
sistematik pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Skema Alur Pendekatan Evaluasi Pelaksanaan Program
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini perlu dikaji, karena beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan dapat dijadikan acuan sebagai
bahan perbandingan atau masukan. Hasil-hasil penelitian tersebut diantaranya: Sulistyo 2007 dalam Tesisnya yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan Siswa Sekolah Menengah Teknologi Industri
Yogyakarta”. Menyatakan hasil penelitian: 1 pelaksanaan program PKL di Konteks
Masukan Proses
Keluaran
42 SMTI Yogyakarta masih relevan dengan kebutuhan menurut 457,1 guru
pembimbing dan 43 72,9 siswa; 2 kesiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program PKL dikategorikan baik menurut 3 42,84 guru
pembimbing dan 32 54,2 siswa; 3 kualitas pelaksanaan program PKL dikategorikan baik menurut 3 42,8 guru pembiming dan 26 44,1 sisiwa;
4 hasil pelaksanaan program PKL di SMTI Yogyakarta dikategorikan baik dan bermanfaat menurut 4 57,1 guru pembimbing dan 37 62,7 siswa.
Yustiawan Purna Yudha 2012 dalam skripsinya yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Praktik Industri Kelas XI Program Keahlian Pemanfaatan Tenaga
Listrik SMK Cokroaminoto Pandak Tahun Ajaran 20112012”. Hasil
penelitiannya bahwa: 1. Evaluasi input: kesiapan peserta didik dalam kategori 87,375 sangat baik, kinerja guru mata pelajaran produktif dalam kategori
84,375 sangat baik, dan kesiapan sarpras dalam kategori 50 baik; 2 Evaluasi proses : kinerja peserta didik dalam kategori 75 sangat baik dan kinerja guru
pembimbing dalam kategori 56,25 baik; 3 Evaluasi Produk: kesiapan kerja peserta didik 90,63 dalam kategori sangat baik.
Elis Syarifuddin 2006 dalam skripsinya yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Praktik Industri Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta” menyampaikan bahwa masih terdapat 50 kendala yang ditemui pada komponen utama prakerin yaitu mulai persiapan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, pengujian dan sertifikasiuji kompetensi, sampai pada hasil prakerin.
43
C. Kerangka Berfikir