Mengapa Manusia Diciptakan Menurut Gambar Allah

9 Seratus lima puluh puluh tahun sesudah Charles Darwin mempublikasikan “The Origin of Species by Means of Natural Selection”, masalah evolusi masih panas diperdebatkan. Teori Darwin kelihatan bertentangan total dengan apa yang dipercayai dunia Kristiani tentang asal-usul dunia dengan segala isinya, tentang penciptaan, sebagaimana ditulis dalam dua bab pertama Kitab Kejadian, yaitu bahwa “langit dan bumi” dengan segala isinya diciptakan langsung oleh Allah dalam waktu enam hari dan bahwa ciptaan terakhir adalah manusia, Adam dan Hawa, yang ditempatkan dalam taman firdaus. Waktu itu, orang memperkirakan bahwa penciptaan itu terjadi kurang dari 10.000 tahun lalu. Keyakinan ini merupakan dasar pandangan dunia Kristiani. Buku Darwin seakan-akan meruntuhkannya. Ada tiga teori pokok mengenai asal-usul alam raya dan organisme hidup, yaitu Darwinisme, Creationism dan teori Inteligent design Suseno, S.J., F.M., 2014, hal. 152-169. Kitab Kejadian melukiskan tentang penciptaan dan memberikan kepada manusia tempat mulia dalam alam semesta. Penciptaan manusia tidak hanya merupakan penutup dari segenap karya ciptaan Allah, tetapi dalam penciptaan manusia itu terkandung penggenapan dan makna dari seluruh pekerjaan Allah. Manusia diperintahkan memenuhi bumi dan menaklukkannya, dan manusia berkuasa atas semua makhluk Kej. 1:27-31. Kesaksian yang sama tentang kekuasaan manusia dan tentang tempatnya yang sentral di alam ciptaan ini, diberikan lagi di tempat- tempat lain Am. 4:13; Yes. 42:5-6; Mzm. 8:5-9; 104:14-15, dan secara mengagumkan diberikan dalam inkarnasi bdk Ibr. 2. Anda diminta menganalisis tiga teori tentang asal-usul manusia dan alam raya teori Darwnisme, teori Creationism, dan Teori Inteligent. Anda juga dapat membaca bagaimana pandangan Kitab Suci tentang siapa manusia dalam Kitab Kejadian 1 : 26–30? Anda diharapkan menggali gambaran manusia dalam Kitab Suci; dan memberikan pertanyaan tentang siapa manusia dalam Kitab Suci, dan panggilan serta tugas perutusan manusia sebagai citra Allah dalam Kitab Suci. Anda dapat mengajukan beberapa pertanyaan penting seperti pertanyaan di bawah ini. 1. Apa pendapat Anda mengenai teori tentang asal-usul manusia ? 2. Dalam teori Creationism, mengapa Allah menciptakan manusia segambar dan secitra dengan Allah ? 3. Menurut Anda apa rencana Allah terhadap manusia. Anda diminta menganalisis panggilan, tugas dan perutusan manusia sebagai citra Allah dalam teks Kitab Kejadian 1: 26 – 30 ?

D. Menalar, Menggali Argumentasi Pemahaman Hakikat Manusia sebagai Citra Allah

Apakah Anda menyadari bahwa martabat manusia adalah dasar hak-hak asasi manusia yang tidak diberikan oleh orang lain ataupun oleh pemerintah, dan negara? 10 Martabat manusia lahir secara kodrati bersamanya dan terlepas dari lingkungan kebudayaannya. Martabat ini, tidak dapat dirampas oleh orang lain, dan hanya dapat dicemarkan oleh manusia itu sendiri. Orang yang tidak mau menghormati martabat orang lain sebagai manusia, ia mencemari martabatnya sendiri sebagai manusia. Gambar 1.4. Pejabat publik melaporkan pajak yang merupakan salah satu tindakan menghargai dasar hak-hak asasi manusia Sumber : www.pajak.go.id Bila Anda memberikan perhatian mengenai penghargaan kepada martabat manusia dewasa ini, seringkali Anda terancam oleh berbagai hal persoalan yang dihadapi manusia, antara lain: kemiskinan struktural, pengangguran, bisnis narkotika, aborsi, kekerasan dan pencemaran lingkungan. Manusia kerapkali dihargai bukan karena dia pribadi yang unik sebagai ciptaan Allah, tetapi tidak jarang manusia diukur dan dihargai kemanusiaannya berdasarkan apa yang melekat dalam dirinya seperti; harta, kekayaan, pangkat dan jabatan. 11 1. Martabat Manusia sebagai Citra Allah Berdasarkan kitab Kej. 1:26-28; dan Kej. 2:7-8, 15-18, 21-25 tampak bahwa manusia diciptakan oleh Allah Sang Pencipta pada hari ke-6 dengan bersabda dan bertindak. Dalam kisah penciptaan itu, manusia diciptakan dalam proses yang terakhir setelah semua yang ada di alam semesta diciptakan. Artinya, manusia diciptakan sebagai puncak ciptaan Allah. Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, dengan karunia istimewa yaitu akal budi, hatiperasaan, dan kehendak bebas. Adanya karunia akal- budi menjadikan manusia bisa atau memiliki kemampuan untuk memilih, karunia hatiperasaan menjadikan manusia bisa merasakan, dan karunia kehendak bebas menjadikan manusia mampu membangun niat-niat. Karunia-karunia itu menjadikan manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki kesadaran dan kebebasan. Gambar 1.5 Kodratjatidiri manusia sebagai citra Allah. Sumber: Waruwu, Membangun Budaya Berbasis Nilai, hal. 165. Gambaran yang paling tepat mengenai siapakah manusia di hadapan Allah secara iman Kristiani terdapat dalam Kitab Mazmur 8:1-10. Demikian juga gambaran siapakah manusia di hadapan Allah secara iman Kristiani terdapat dalam Kitab Yesus Bin Sirakh 17:1-11. Pandangan dan ajaran resmi Gereja Katolik tentang manusia diuraikan dalam Gaudium et Spes artikel 12. Kitab Suci mengajarkan bahwa manusia