Hasil interpretasi dengan software Res2dinv .1. Pada Lintasan I Selatan
Lapisan pertama dengan nilai resistivitas berkisar antara 0,512 – 3,74 Ωm
yang diwakili oleh warna biru tua sampai hijau pada kedalaman ± 0,854 – 19,3
meter dan bentangan ± 7,5 – 142,5 meter diduga merupakan lapisan pasir
sandstone dan kerikil gravel dan terendam air air laut yang rekahanannya terindikasi terjadi intrusi air laut dengan volume yang cukup besar. Hal ini sesuai
dengan nilai resistivitasnya yang sangat kecil sehingga kemungkinan besar lokasi ini mengandung air payau sampai asin, hal ini disebabkan oleh latar belakang
lokasi ini yang pada awalnya merupakan bekas tambak dan rawa dengan air yang tidak mengalir. Lapisan serupa terdapat pada kedalaman ± 30 - 31,2 meter dan
bentangan ± 67,5 – 86 meter.
Lapisan kedua pada kedalaman ± 16,55 – 21 meter dan bentangan ± 40 –
115 meter yang diwakili oleh warna hijau lumut sampai coklat dengan nilai resistivitas 7,27
– 14,1 Ωm diduga merupakan lapisan air tanah permukaan groundwater dalam akuifer tanah endapan lumpur alluvial yang bercampur
dengan batuan lempung, juga terdapat lapisan campuran batuan pasir sandstone dan kerikil gravel yang terendam air laut.
Lapisan ketiga dengan nilai resistivitas 27,4 – 53,1 Ωm pada kedalaman ±
13,5 – 26,9 meter bentangan ± 47,7 – 108 meter yang diwakili oleh warna orange
sampai ungu diduga merupakan lapisan air tanah permukaan groundwater dalam akuifer tanah endapan lumpur alluvial yang terdiri dari campuran batuan pasir
sandstone dan kerikil gravel yang terendam air tawar dengan batuan pasir berlempung. Lapisan ini diduga berasal dari hasil pengikisan karang dan material
laut lainnya dalam bentuk serpihan pasir halus yang kemudian terbawa ombak dan arus laut sampai ke daratan dan proses ini telah berlangsung cukup lama.
4.3 Hasil interpretasi dengan software Res2dinv 4.3.1. Pada Lintasan I Selatan
– Utara
Pada analisis dan resisitivitas yang terdapat pada Gambar 4.2 bentuk penampang melintang pada gambar di atas terlihat bahwa susunan tiap lapisan
Universitas Sumatera Utara
bawah permukaan tidak selalu mendatar terhadap bidang vertikal, tetapi bervariasi secara acak sesuai dengan nilai reistivitasnya masing
– masing berdasarkan jenis material atau batuan yang dikandungnya. Dari keseluruhan lapisan yang ada di
lintasan I ditemukan kandungan air garam sebagai akibat adanya intrusi air laut di daerah tersebut yang ditunjukan oleh kontur berwarna biru tua sampai biru muda
dengan nilai resistivitas berkisar antara 1,08 Ω.m – 4,12 Ω.m. Dengan melihat Tabel 4.2 diketahui nilai resistivitas yang terkena intrusi berkisar antara 0,5 Ω.m –
5 Ω.m. Hal ini dibuktikan dengan nilai resistivitas untuk material yang terendam
air laut sea water dan ini pada hampir pada semua bentangan Semakin kecil nilai resistivitas suatu lapisan maka akan semakin banyak
kandungan airnya dan begitu pula sebaliknya. Intrusi air laut juga sangat dipengaruhi oleh jarak suatu lokasi dengan pinggir pantai, semakin jauh jarak
suatu lokasi dengan pinggir pantai maka akan semakin kecil kemungkinan terjadinya intrusi air laut, tetapi bila semakin dekat letak suatu lokasi dengan
pinggir pantai maka kemungkinan terjadinya intrusi air laut akan semakin besar.