DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xii
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
1 1.2 Rumusan Masalah
3 1.3 Batasan Masalah
3 1.4 Tujuan Penelitian
4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 5
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Air 6
2.2 Air Tanah 6
2.2.1 Pembagian Air Tanah 11
2.2.2 Kondisi Air Tanah 11
2.2.3 Aliran Air Tanah 12
2.2.4 Permeabilitas dan Porositas 12
Universitas Sumatera Utara
2.3 Akuifer 14
2.4 Air Laut 15
2.5 Interaksi Air tanah dengan Air Laut 16
2.6 Intrusi Air Laut 17
2.7 Metode Geolistrik 22
2.7.1 Metode Geolistrik Tahanan Jenis 23
2.7.2 Resistivitas Semu 28
2.7.3 Jenis-Jenis Konfigurasi Metode Geolistrik Resistivitas 29
2.7.3.1 Konfigurasi Schlumberger 31
2.7.3.2 Konfigurasi Wenner 31 2.7.3.3 Konfiguras Pole-Pole
32 2.7.3.4 Konfigurasi Wenner-Sclumberger
33 2.7.3.4 Konfigurasi Dipole-Dipole
34 2.7.4 Konsep Resistivitas Batuan
36 2.7.4.1 Pengaruh Keadaaan Struktur Tanah
38 2.7.4.2 Pengaruh Unsur Kimia
38 2.7.4.3 Pengaruh Iklim
38 2.7.4.4 Pengaruh Temperatur Tanah
39 2.8 Softwere Res2Dinv
39
BAB III Metodelogi Penelitian 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
41 3.2 Alat-Alat Penelitian
42 3.3. Prosedur Pengambilan Data
42 3.3.1 Konfigurasi Elektroda
43 3.3.2 Pengolahan Data
45 3.3.3 Interpretasi Data
48 3.4 Diagram Alir
49
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
4.1 Akuisisi Data Geolistrik 50
4.2 Analisis Data Dan Pembahasan 4.2.1 Analisis Lintasan I
54 4.2.2 Analisis Lintasan II
57 4.2.3 Analisis Lintasan III
60 4.3 Hasil Interpretasi dengan Softwere Res2Dinv
62 4.3.1 Lintasan I
62 4.3.2 Lintasan II
63 4.3.3 Lintasan III
63 4.4 Intrusi
64 4.5 Hubungan Air Tanah dan Air Laut
67
Bab V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan
70 5.2 Saran
71 Daftar pustaka
72 Lampiran
Lampiran A Lampiran B
Lampiran C Lampiran D
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Halaman Tabel
2.1 Macam-macam Batuan berdasarkan kerapatannya
9 2.2
Porositas dan Permeabilitas tipe Batuan 14
4.1 Letak Koordinat Lokasi Penelitian
51 4.2
Nilai Resistivitas Batuan 53
4.3 Analisis Kondisi Bawah Permukaan Lintasan I
55 4.4
Analisis Kondisi Bawah Permukaan Pada Lintasan 2 58
4.5 Analisis Kondisi Bawah Permukaan Lintasan 3
61 4.6
Perhitungan batas antara air tanah dengan air laut 69
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Posisi relatif pada air bawah permukaan 7
Gambar 2.2 Intrusi air Laut terjadi karena kesetimbangan terganggu
17 akibat pengambilan air
Gambar 2.3 Hubungan air asin dengan air tanah tawar pada akuifer
19 Gambar 2.4
Penerobosan air asin pada air terkekang 20
Gambar 2.5 Kawat yang dialiri arus
24 Gambar 2.6
Arah arus listrik dan garis equipotensial untuk sumber arus berada di dalam bumi
25 Gambar 2.7
Arah arus listrik dan garis equipotensial untuk sumber arus berada di permukaan bumi
26 Gambar 2.8
Arah arus listrik dan garis equipotensial untuk dua sumber arus berada di permukaan bumi
26 Gambar 2.9
Skema penempatan elektroda 27
Gambar 2.10 Konsep resistivitas semu pada medium berlapis 29
Gambar 2.11 Elektroda arus dan potensial konfigurasi Schlumberger 31
Gambar 2.12 Elektroda arus dan potensial pada konfigurasi Wenner 32
Gambar 2.13 Konfigurasi Pole-Pole 33
Gambar 2.14 Pengaturan elektroda konfigurasi Wenner – Schlumberger
dengan faktor geometri k 34
Gambar 2.15 Konfigurasi Dipole-Dipole 34
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Serdang Bedagai yang menunjukan
Desa Lubuk Saban 40
Gambar 3.2 Foto dari udara yang menunjukan desa Lubuk Saban 41
Gambar 3.3 Pemasangan Elektroda cara dipole-dipole
43
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Maping Konfigurasi elektroda dipole-dipole
43 Gambar 3.5
Plot Point Konfigurasi Dipole-dipole 44
Gambar 3.6 Tampilan awal program Res2dinv
47 Gambar 3.7
Diagram Alir Penelitian 49
Gambar 4.1 Titik Lokasi Penelitian
51 Gambar 4.2
Penampang melintang reistivitas lapisan bawah permukaan bumi dengan konfigurasi Dipole-dipole Lintasan 1
54 Gambar 4.3
Penampang melintang reistivitas lapisan bawah permukaan bumi dengan konfigurasi Dipole-dipole Lintasan II
57 Gambar 4.4
Penampang melintang reistivitas lapisan bawah permukaan bumi dengan konfigurasi Dipole-dipole Lintasan III
60
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman Tabel
A Form Akusisi Datan Lintasan I, II, dan III
74 B
Perhitungan Nilai Resistivitas Semu 101
C Format Data dalam Notepad
103 D
Gambar Proses Pengambilan data dan Alat 107
yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
STUDI INTRUSI AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI
DIPOLE-DIPOLE DI KAWASAN DESA LUBUK SABAN KECAMATAN PANTAI CERMIN
ABSTRAK
Air tanah merupakan sumber daya air yang paling baik untuk air bersih dan air minum. Kebutuhan air tanah selalu meningkat sesuai dengan pertambahan
penduduk. Peningkatan pengambilan air tanah pada kawasan pantai memacu terjadinya intrusi air laut, atau masuknya air laut ke air tawar.. Penelitian
dilakukan di kawasan desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin. Penelitian ini bertujuan melihat struktur bawah permukaan daerah yang diduga mengalami
intrusi air laut berdasarkan nilai jenis batuan bawah permukaan. Untuk mendapatkan nilai tahanan jenis ini digunakan metode geolistrik tahanan jenis
konfigurasi Dipole-Dipole dengan 32 elektroda dan jarak antar elektroda 5 cm. Penelitian ini dilakukan pada 3 lintasan dengan panjang masing-masing lintasan
155 meter, nilai tahanan jenis semu yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan Softwere Res2Dinv ver 3.3g for WinMe sebagai nilai tahanan jenis
yang sebenarnya. Hasil inversi terhadap resistivitas semu diinterpretasikan sebagai struktur bawah permukaan yang dapat dikaitkan dengan daerah yang
mengandung intrusi air laut. Dari hasil pengolahan dan interpretasi data diperoleh kedalaman maksimal 31,2 m yang terdiri dari lapisan akuifer endapan lumpur
alluvial dengan volume air tawar yang sedikit bercampur pasir sandstone, kerikil grafel dan batuan pasir berlumpung. Ditemukan intrusi air laut pada
ketiga lintasan pengukuran dengan volume air laut yang berbeda. Pada lintasan pertama terjadi intrusi air laut yang cukup besar dengan nilai resistivitas 1,08
– 4,12 Ωm, pada lintasan kedua hanya sedikit terjadi intrusi laut dengan nilai
resistivitas 4,54 Ωm hal ini terjadi karena jarak pengukuran yang semakin jauh dari garis pantai, pada lintasan ketiga terjadi intrusi air laut yang sangat besar dan
hampir terjadi pada seluruh betangan dengan nilai resistivits 0,512
– 3,74 Ωm hal ini dikarenakan letak pengukuran yang dekat dengan garis pantai 44m dan lokasi
penelitian yang dulunya adalah tambak.
Kata kunci : intrusi air laut, resistivitas, Dipole-Dipole
Universitas Sumatera Utara
STUDY SEA WATER INTRUSION WITH DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY CONFIGURATION AT LUBUK SABAN VILLAGE
PANTAI CERMIN DISTRICT
ABSTRACT
Groundwater is the best water resources for clean water and drinking water. The need of groundwater always increases along with population growth. The
increasing adoption of groundwater in coastal area spurs the occurrence of intrusion, or the inclusion of sea water into fresh water. The study was conducted
in the village of Lubuk Saban, in the district of Pantai Cermin. This study examines the structure of the local subsurface seawater intrusion allegedly
suffered by the value of subsurface rock types. To obtain resistivity value is used electrical resistivity or geoelectric resistivity method Dipole-Dipole configuration
with 32 electrodes and the distance between the electrodes 5 cm. The research was conducted on 3 tracks with each track length of 155 meters, apparent resistivity
values were then processed using Res2Dinv Software ver 3.3g for Win Me as actual resistivity value. The apparent resistivity inversion results are interpreted as
subsurface structures that may be associated with areas containing sea water intrusion. From the processing and interpretation of the data obtained maximum
depth of 31.2 m which consists of layers of silt aquifer alluvial with a little volume of fresh water mixed with sand sandstone, gravel gravel and rocks
sand. Found of seawater intrusion in the third trajectory measurements with different volumes of sea water. At the first pass seawater intrusion occurred fairly
large with resistivity values
from 1.08 to 4.12 Ωm, the second track just a little intrusion o
f sea with Ωm resistivity value of 4.54 this happens because the farther the distance measurement from the shoreline, the third track intrusion of sea water
a very large and occur in almost all bars with resistivity values from 0.512 to 3.74 Ωm this is due to the location of measurement that is close to the shoreline 44m
and the research that was once the location of the pond.
Keyword : seawater intrusion, , resistivity, dipole-dipole
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang