Latar belakang KUALITAS DAN TEKNIK PEMBUATAN GITAR MENGGUNAKAN CETAKAN TANAH DI DUSUN PONDOK SUKOHARJO.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gitar merupakan alat musik yang umum dan sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah dipelajari gitar juga merupakan alat musik yang praktis sehingga dapat digunakan untuk mengiringi lagu dalam kegiatan apapun dan dimanapun karena mudah dibawa. Gitar semakin diminati oleh masyarakat Indonesia seiring dengan pesatnya perkembangan media Informasi yang ada. Majalah, Televisi, dan internet seringkali memperlihatkan suatu pertunjukan musik, dengan menampilkan keahlian para musisi gitar dunia seperti Steve Vai, Paul Gilbert, Joe Satriani dan Yngwie Malmsteen. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi minat masyarakat Indonesia untuk mencoba mempelajari alat musik tersebut, tidak mengherankan saat ini ditemui les privat gitar. Didasari oleh fenomena tersebut, beberapa orang memiliki gagasan untuk memperjualbelikan gitar. Pemain gitar professional pada umumnya menggunakan gitar yang diproduksi secara manual atau biasa disebut handmade. Hal ini didasari karena gitar yang dibuat secara manual memiliki kualitas yang sangat baik dan memiliki ketelitian yang sangat akurat. Akan tetapi di Indonesia kebanyakan didominasi gitar dari luar negeri. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Indonesia lebih mempercayai kualitas gitar yang berasal dari 2 luar negeri dari pada dalam negeri. Produk dari luar negeri memang lebih berkualitas namun memiliki harga yang sangat mahal, meski demikian banyak yang rela untuk mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkan gitar-gitar berkualitas dunia seperti Yamaha, Matsuoka, Gibson, Ibanez, fender, dan Mario Rodriguez. Banyak hal yang tidak disadari oleh masyarakat Indonesia bahwa gitar buatan lokal kualitasnya tidak kalah dari gitar buatan luar negeri. Dengan luasnya hutan yang ada, Indonesia mempunyai kayu dengan kualitas sangat baik untuk digunakan sebagai bahan baku dalam membuat gitar. Menurut Danar seorang pengajar musik, bahwa gitar handmade memiliki kualitas yang sangat baik. Hal tersebut didasari karena tiap-tiap bagian dari gitar dibuat satu per satu secara manual sehingga memiliki ketelitian lebih. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua pengrajin gitar memiliki kemampuan membuat gitar dengan kualitas yang sama, namun saat ini sudah cukup banyak pengrajin gitar yang mampu menghasilkan gitar-gitar berkualitas secara manual atau handmade. Oleh karena itu, produk handmade pengrajin gitar Indonesia sudah seharusnya menjadi pilihan utama konsumen gitar. Di kecamatan Bhaki kabupaten Sukoharjo Solo Baru Jawa tengah terdapat suatu perkampungan yang bernama desa Pondok. Desa Pondok merupakan suatu desa yang beberapa penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai pengrajin gitar. Beberapa dari pengrajin gitar tersebut 3 sudah menggunakan mesin yang cukup canggih untuk membuat gitar secara massal. Namun beberapa pengrajin masih menggunakan metode yang sederhana dengan alat layaknya tukang kayu. Walau menggunakan alat sederhana, gitar hasil buatan dari pengrajin Pondok memiliki kualitas yang cukup baik. Saat ini pengrajin gitar Pondok sudah menggunakan alat cetakan body khusus bernama body jig. Perkembangan pengrajin gitar di Pondok juga memiliki sejarah yang panjang. Mereka tidak serta merta menemukan alat tersebut. Menurut Widodo seorang pengrajin gitar asal Pondok, dulu terdapat sebuah metode tradisional untuk membentuk body gitar. Pada masa itu tidak semua pengrajin memiliki alat yang lengkap sehingga mereka berinisiatif untuk membuat suatu lubang pada tanah dengan bentuk yang menyerupai body gitar dan menjadikannya sebagai alat untuk mencetak gitar. Teknik tersebut terbukti cukup efektif sebagai alternatif pengganti body jig. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan gitar yang dilakukan di Pondok menggunakan metode yang unik karena merupakan hal yang baru yang dapat diterapkan pada pengrajin gitar yang belum memiliki alat lengkap atau pemula. Metode pembuatan body gitar dengan cetakan berupa tanah sangat menarik untuk diteliti. Karena belum banyak orang yang memahami tentang proses tersebut. Hal ini menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian 4 tentang teknik mencetak body gitar menggunakan tanah seperti yang dilakukan di Pondok. Peneliti tertarik untuk mengetahui kualitas gitar yang dihasilkan melalui proses pencetakan body menggunakan tanah. Apakah kualitas yang dihasilkan lebih baik atau memiliki karakteristik khusus. Mengingat para gitaris professional pada umumnya lebih memilih gitar yang dibuat secara manual atau handmade.

B. Fokus penelitian