Data Primer Data Sekunder

Muchamad Arifin, 2015 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, peneliti adalah sebagai alat yang peka dapat menyesuaikan diri, menangkap keseluruhan situasi, melibatkan interaksi manusia, menganalisis data yang diperoleh, dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan. Selain itu peneliti sebagai instrumen akan merespon hal yang aneh dan menyimpang untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan pemahaman terhadap aspek yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participan observation, wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi. Sugiyono, 2011:225.

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber sumber data kepada pengumpul data melalui teknik pengumpulan data berupa obsevasi, wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif jumlah sumber dataresponden tidak ditentukan sebelumnya. Namun kerangka dasar yang akan dijadikan responden sudah direncanakan. Berdasarkan uraian tersebut, sumber data primer dalam penelitian ini adalah Para Dosen dan mahasiswa DPTE FPTK UPI Bandung.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah : 1. Data dan dokumen tentang model pembelajaran blended learning dan profesionalisme dosen di FPTK UPI 2. Buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, terutama yang berkaitan dengan hubungan antara model pembelajaran blended learning dan profesionalime dosen. Muchamad Arifin, 2015 BLENDED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI: DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFESIONALISME DOSEN DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data yang dianalisis agar tidak mengakibatkan bias maka dilakukan cross check setiap data pada informan kunci maupun data hasil wawancara serta hasil pengamatan, berkaitan hal tersebut Moleong 2011:330 menyatakan: sebagai teknik trianggulasi yaitu, pengecekan keabsahan data mempergunakan informasi di luar data itu sendiri, sedangkan Sugiyono 2011:273 berpendapat bahwa : Trianggulasi dalam pengujian kridibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa trianggulasi sumber, menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber atau instrumen. Trianggulasi teknik, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan cara yang berbeda, misal : data yang diperoleh dari wawancara dicek dengan pengamatan dan dicocokan dengan dokumen yang ada. Trianggulasi waktu, menguji kredibilitas dengan melakukan pengulangan untuk mengumpulkan data dalam waktu yang berbeda.

3.6 Teknik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data