55
KTP, surat keterangan penghasilan, photo copy NPWP jika pengajuan kredit 100 juta
– 500 juta, surat keluarga KK surat nikah jika sudah nikah, dan agunan yang dimiliki.
c. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap petugas
administrasi kredit dan seksi kredit, dalam hal kelayakan atau kelengkapan kredit nasabah biasanya menyanggupi syarat-syarat yang ditetapkan oleh
BPR. Setelah mendapat kejelasan dari petugas administrasi dan seksi kredit nasabah mengumpulkan berkas-berkas yang yang dibutuhkan
sebagai persyaratan kredit. d.
Berdasarkan sistem pengendalian preventif dapat disimpulkan, bahwa semakin jelas petugas administrasi kredit dan seksi kredit dalam
menjelaskan dan mengarahkan tentang prosedur kredit kepada nasabah, maka risiko yang terjadi akan berkurang atau semakin kecil, selain itu
dapat memperkecil kesalahan dalam menganalisis berikutnya.
1.2. Kelayakan dan kesesuaian persyaratan kredit
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan kasi pemasaran, diperoleh gambaran tentang kelayakan dan kesesuaian persyaratan
kredit sebagai berikut: a.
Pengecekan kelayakan dan kesesuaian persyaratan kredit yang dilakukan oleh analisis kredit, yang bertugas melakukan kunjungan
kelokasi debitur untuk mengecek usaha ynag dijalankan debitur. b.
Pengecekan berkas persyaratan kredit yang dilakukan saat survey mengunjungi rumah nasabah atau debitur meliputi, kesesuaian antara
56
kartu identitas penduduk KTP dengan tempat tinggal, kartu keluarga KK, surat nikah, apabila ada agunan sertifikat atau BPKB asli.
b.1. Apabila setelah dilakukan pengecekan berkas persyaratan mengenai kartu identitas nasabah KTP, kartu keluarga
KK, surat keterangan sudah menikah, agunan berupa sertifikat dan BPKB asli, dinyatakan valid maka permohonan
kredit dapat diproses keprosedur berikutnya. b.2. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas analisis kredit,
apabila para calon debitur telah melengkapi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh BPR, maka proses kredit
dapat diproses lanjut, namun apabila nasabah tidak mampu melengkapi syarat dan ketentuan yang diberikan BPR, maka
kredit tidak dapat diproses lanjut. c. Dari hasil wawancara dapat disimpulakan bahwa, jika calon debitur
dapat melengkapi syarat yang telah ditentukan oleh BPR dan dinyatakan valid maka hal tersebut dapat mengurangi terjadinya utang
tidak tertagih.
1.3. Proses Pencairan Kredit
1.3.1. Pengendalian analisis kredit
Analisis kredit dapat dilanjutkan apabila persyaratan yang ditentukan oleh BPR sudah lengkap dan sesuai dengan keadaan yang ada saat dilakukan survey
atau pengecekan langsung oleh petugas. BPR.BKK cabang Prembun menggunakan prinsip 5C charakter, capacity, capital colateral, dan condition of
57
economics, dalam menganalisa, agar dapat meminimalisasi risiko yang dihadapi oleh bank tetutama untuk meminimalkan kredit-kredit yang bermasalah.
Semakin telitinya BPR dalam menganalisis kredit menggunakan analisis 5C pihak bank dapat memperhatikan layak dan tidak layaknya seorang debitur untuk
menerima kredit. Hal ini menghindari terjadinya kredit macet di BPR. Analisis yang dilakukan pada BPR menggunakan analisis kredit metode
5C. Analisis 5C ini digunakan sebagai penilaian terhadap karakter nasabah atau calon debitur yang meliputi :
a. Analisis Character kepribadian atau watak
Analisis ini merupakan suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang diberikan kredit dapat dipercaya. Hal ini tercermin
dari latar belakang nasabah, baik dari pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti gaya hidup, keadaan keluarga. Ini semua ukuran
kemampuan membayar. b.
Analisis Capacity Kemampuan atau kesanggupan Analisis ini digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam
mengembalikan kredit yang sudah diberikan. Dapat dilihat melalui kemampuan nasabah dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan
pendidikannya, kemampuan dalam memahami ketentuan pemerintah, dan kemampuan dalam menjalankan usahanya.
c. Analisis Capital Modal atau kekayaan,
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.
58
d. Analisis Collateral Jaminan,
Analisis ini merupakan analisis yang menunjukkan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. e.
Analisis Condition of economy Keadaan ekonomi, dalam penilaian kredit hendaknya dinilai dari kondisi ekonomi sekarang dan untuk
dimasa yang akan datang. Setelah semua persyaratan kredit dilengkapi oleh nasabah , maka petugas
BPR akan menganalisis, jika dikatakan layak maka kredit akan dicairkan sesuai dengan proposal permohonan kredit.
1.4. Monitoring terhadap penggunaan kredit