Pengertian Aglomerasi Industri Materi Pembelajaran

71 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP No. 1.3

A. Identitas

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gamping Mata Pelajaran : Geografi KelasSemester : XII dua belasIPS1 satu Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan ketrampilan dasar peta dan pemetaan Kompetensi Dasar : 1.3 Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan peta Indikator :  Mengidentifikasi faktor penyebab gejala aglomerasi industri  Menganalisis keterikatan sarana transportasi dengan aglomerasi industri Alokasi Waktu : 4 x 45 menit 2 x pertemuan

B. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu  Mengidentifikasi faktor peyebab gejala aglomerasi industri  Menganalisis keterikatan sarana transportasi dengan aglomerasi industri Karakter siswa yang diharapkan : a. Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan Ekonomi Kreatif : b. Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, inovatif,

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Aglomerasi Industri

Aglomerasi Industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolanya dapat optimal. Proses aglomerasi pemusatan industri keberhasilannya banyak ditentukan oleh faktor teknologi lingkungan, produktivitas, modal, SDM, manajemen dan lain-lain. Pada Negara-negara yang sedang mengalami aglomerasi industri, terdapat dualisme bidang teknologi. Dualisme teknologi adalah suatu keadaan dalam suatu bidan ekonomi tertentu yang menggunakan No.Dokumen : FM-0105-01 No. Revisi : 3 Tanggal berlaku : 24 – 01 - 2015 72 tehnik dan organisasi produksi yang sangat berbeda karakteristiknya. Kondisi ini mengakibatkan perbedaan besar pada tingkat produktivitas di sektor modern dan sektor tradisional, seperti keadaan berikut ini : - Jumlah penggunaan modal dan peralatan yang digunakan. - Penggunaan pengetahuan teknik, organisasi, dan manajemen. - Tingkat pendidikan dan keterampilan para pekerja. Faktor-faktor ini menyebabkan tingkat produktivitas berbagai kegiatan sektor modern sering kali tidak banyak berbeda dengan kegiatan yang sama yang terdapat di Negara maju. Sebaliknya sektor tradisional menunjukkan perbedaan banyak karena keadaan sebagai berikut : - Terbatasnya pembentukan modal dan peralatan industri. - Kekurangan pendidikan dan pengetahuan. - Penggunaan teknik produksi yang sederhana. - Organisasi produksi yang masih tradisional. Aglomerasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:  Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi,  Aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama. Hubungan antar Industri secara Fungsional dapat ditunjukkan melalui 3 hubungan, berikut ini: - Hubungan produksi Production Linkages Hubungan ini merupakan hubungan hasil porduksi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan kata lain, terdapat arus barang yang bergerak dari tempat produksi 1 ke tempat produksi lain untuk diolah kembali atau dikemas dalam bentuk lain. Misalnya, pabrik benang menggerakkan produksinya ke pabrik kain. - Hubungan pelayanan Service Lingkage Perusahaan pasti membutuhkan layanan jasa yang berhubungan dengan perusahaan lain. Sebagai contoh, perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik dari perusahaan akuntan untuk menghitung kekayaan perusahaan. Atau pelayanan sederhana seperti kerjasama dengan CV pelayanan kebersihan. - Hubungan pemasaran market Linkages Hubungan pemasaran akan melibatkan bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bekerja sebagai penjual atau distributor hasil produksi dari sebuah industri. Atau dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara perusahaan 73 yang akan membuat kemasan, para tengkulak, dan agen-agen penjualan. Hubungan ini sangat penting karena berkaitan dengan hilir dari suatu barang produksi sebuah industri. Penempatan aglomerasi industri harus memperhatikan banyak hal, diantaranya adalah modal, teknologi, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, manajemen, pasar dan infrastruktur. Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendirikan industri maupun pemekaran wilayah industri yang erat kaitannya dengan aglomerasi. Keadaan transportasi meliputi jaringan jalan dan sarana transportasi yang memadai sehingga dapat mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi. Adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai tentunya akan lebih mempermudah perusahaan untuk mengangkut bahan baku ke pabrik dan mendistribusikannya ke pasar. Oleh karena itu transportasi merupakan alasan utama untuk mendirikan industri di sepanjang jalan, pelabuhan, dan station kereta. Lokasi-lokasi pada daerah ini dapat mengurangi biaya produksi dari segi transportasi. Jika terdapat istilah aglomerasi, yaitu pengelompokan, ada pula istilah deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain. Pemicu lahirnya perusahaan-perusahaan yang melakukan deglomerasi adalah: - Harga buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri - Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai untuk perumahan dan kantor pemerintah. - Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat. - Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah buruh masih rendah.

2. Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri