Assesment Untuk Menjalin Kepercayaan Masyarakat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 143 kecil depan rumah, ada yang bikin lubangan. Kalau kamar mandi, ada yang di sungai. Ada juga yang dekat sumber air, bikin lubangan untuk kamar mandi, melalui keran-keran maler itu. Biasanya sumber mata airnya dari daerah perhutani, jauh dari sini. Harus mendapatkan uang banyak untuk mendapatkan air bersih. Karena penyalurannya itu yang mahal. Masyarakat kalau memasak masih menggunakan kayu bakar. Ada yang menggunakan elpiji tapi jarang-jarang. Soalnya kan menggunakan elpiji ada yang takut meletus. Karena di sini kan dekat kawasan hutan, jadi banyak yang menggunakan kayu bakar. Kayu bakarnya di dapatkan dari dekat-dekat rumah. Ranting-ranting yang jatuh itu kami kumpulkan di bawah pulang untuk memasak. Itu bukan menebang, itu Cuma ranting- ranting yang tumbang karena angina. Kalau di bawah pohon itukan banyak ranting-ranting yang jatuh. Ada yang jual kayu di daerah pemajakan itu. Biasanya orang-orang yang di luar joho sini yang beli. Cuma kayu-kayu yang besar di jual untuk membuat lemari. Kayu itu di dapatkan dari kayu yang umurnya sudah cukup untuk panen, seperti pohon yang berumur 10 tahun atau 20 tahun, dari kawasan perhutani. Listrik masyarakat di sini kebanyakan masih numpang PLN, masih numpang dari sumurup, panelnya di sana lalu di sambung lewat kabel-kabel itu. Mangkanya dipinggir jalan itu di kasih tiang listrik. Pengelolahan limbah cairnya belum ada, kalau sampahnya kebanyakan di bakar. Kalau sampahnya di kumpulkan di kasih lobangan nanti bisa mengakibatkan kelongsoran. Kebanyakan di buang di sekitar lingkungan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 144 rumah kalau dari sampah rumah tangga. Dan kalau sampah dari kandang di taruh di bawah di bawah pohon, seperti kotoran kambing, sapi. Sumber air minum masyarakat dari mata air, dari kawasan perhutani. Kadang juga dari sumber, yang susah itu karena jauh. Biasanya juga tadah hujan. Kalau kemarau panjang itu kering. Harus cari-cari jauh. Misalkan temannya masih ada ya numpang di situ. Misalkan tempat saya yang di salurkan itu habis airnya, tapi temannya masih ada ya di situ numpangnya. Air itu sangat penting, solusinya masyarakat minta air itu bisa sampai sini itu dari mana. Usulnya dari tahun berapa itu Cuma itu. Tapi sampai sekarang belum ada sumber mata air yang besar belum ada, belum muncul dari pemerintah. Kalau musim kemarau panjang itu tidak mencukupi, karena sekitarnya batuan. Tanaman bambu kan menyerap air, tapi butuh air juga. Tanaman kalau terkena hama biasanya di kasih obat kimia. Karena masyarakat sini belum mengerti cara alami untuk membasmi hama itu belum tahu. Kotoran hewan biasanya di buat pupuk organik. Biasanya di buat pupuk tanaman jahe, jagung itu kan pupuknya dari tanaman organik. Kalau hewan sakit di suntik memanggil mantri hewan. Seharusnya di kasih vaksin, tapi masyarakat tidak memberi vaksi. Kadang kalau sakit langsung di sembelih. Karena kalau sakit mau di obatkan tidak sesuai dengan biaya pengobatannnya itu. Di Dusun Joho ada 2 posyandu. Posyandunya di RT 28 sama 29. Pengecekan lansia setiap 6 bulan sekali. Posyandu lansia itu baru saja ada, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 145 karena kadang kalau sudah tua meninggal. Penyakit di sini kebanyakan sakit gigi, pegel linu, rematik. Karena orang mikul itu gejalanya. Biasanya masyarakat kalau sakit berobatnya di pukesmas, kalau parah ya di bawah ke rumah sakit. Kadang obatnya beli jamu, kadang buat sendiri dari jahe merah, telur. Masyarakat di sini banyak yang mendapatkan bantuan kesehatan dari peerintah, seperti BPJS, KIS itu sudah menyeluruh. Sebagian ada yang sudah, ada yang belum. 161

b. FGD bersama tokoh masyarakat di Dusun Kebonagung

FGD Dusun Kebonagung dilakukan pada tanggal 8 November 2016, 09:00 WIB, di kantor Balai Desa Depok. Masyarakat banyak yang belum punya WC. Biasanya banyak yang di lepen dekat rumah. Masyarakat banyak yang menggunakan kayu untuk mamasak. Kayunya di dapat dari kebun. Listrik masyarakat ada yang numpang, ada yang sudah listrik sendiri. Sampah yang dari masyarakat tidak ada tempat pengelolahannya, biasanya di buang di lingkungannya sendiri. Sumber air masyarakat banyak yang menggunakan sumber air. Pada saat musim kemarau airnya agak sulit, solusinya ngambil dari tetangga dari RT lain. Masyarakat di sini kebanyakan mempunyai lahan pertanian. Kalau tanamannya terkena hama atau penyakit di kasih obat kimia. Menggunakan pupuk biasanya campurannya kimia organik. Kotoran hewannya biasanya di buat pupuk. 161 FGD Dusun Joho dilakukan pada tanggal 7 November 2016, 09:00 WIB, di rumahnya Pak Kasun Joho Mulani.