Monev Monitoring dan Evaluasi Pendampingan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 218 Dan kebijakan desa terhadap jamban sehat sesudah kegiatan bersama fasilitator semakin banyak, karena mulai ada kegiatan hidup sehat. Metode Score Card untuk mengetahui berapa tingkat penilaian dalam penilaian 1- 5 mengenai kegiatan itu, mereka akan memberi nilai menurut pendapatnya sesuai yang dirasakan. Pertanyaan dalam metode Score Card meliputi : tingkat pemahaman masyarakat setelah adanya arisan jamban, kesadaran masyarakat akan hidup sehat, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan arisan jamban, peran laki-laki dalam kegiatan arisan jamban, peran perempuan dalam kegiatan arisan jamban dan kebijakan desa dalam kegiatan arisan jamban. Tabel 7.3 Metode Score Card No. Pertanyaan Nilai Keterangan 1. Tingkat pemahaman masyarakat setelah adanya kegiatan arisan jamban. 5 = 21 orang - Semangat. -Masyarakat Dusun Kebonagung selalu mendukung. - Setuju. - Sangat mendukung. - Sadar dengan adanya hidup sehat. - Biar lingkungan bersih. - Setuju. - Masyarakat sangat mendukung. - Jamban sangat penting bagi kita semua. - Masyarakat memahami harus adanya jamban sehat. 2. Kesadaran masyarakat akan hidup sehat. 5 = 21 orang - Sangat mendukung. - Masyarakat selalu mendukung dengan adanya arisan jamban sehat. - Sangat mendukung dengan adanya arisan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 219 - Dengan adanya jamban sehat masyarakat sangat mendukung. - Mendukung 100 . - Kesadaran. - Sangat sadar setuju. - Masyarakat sangat mendukung. - Sangat baik. - Sangat setuju. 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan arisan jamban. 5 = 21 orang - Semangat. - Dengan adanya kegiatan arisan maka masyarakat bisa membuat jamban sehat. - Mendukung. - Setuju. - Masyarakat dengan adanya kegiatan arisan jamban, maka bisa cepat membuat. - Dengan adanya kegiatan arisan jamban masyarakat bisa hidup sehat. - Sangat baik. 4. Peran laki-laki dalam kegiatan arisan jamban. 5 = 21 orang - Mendukung kegiatan. - Selalu mendukung program tersebut. - Medukung. - Sangat mendukung. - Mendukung dan menyetujui kegiatan tersebut. - selalu membantu dan mendukung. Sangat baik. 5. Peran perempuan dalam kegiatan arisan jamban. 5 = 21 orang - Mengikuti kegiatan. - Selalu mendukung dan menyetujui. - Dengan adanya arisan bisa meringankan beban. - Membantu. - Sangat setuju. - Sangat mendukung. - Sangat baik. 6. Kebijakan desa dalam kegiatan arisan jamban. 4 = 2 orang - Selalu mendukung - Mendukung. 5 = 19 orang - Sangat mendukung. - Setuju. - Mendukung dan membantu. - Mendukung. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 220 - Sangat baik. Penilaian ibu-ibu yasinan terhadap kegiatan hidup sehat yang di adakan oleh fasilitator dari nomer 1-5. Pertanyaan pertama, yakni tingkat pemahaman masyarakat setelah adanya kegiatan arisan jamban banyak yang memilih nomer 5, hampir semuanya memilih nomer 5. Karena mereka sangat menyetujui dan mendukung adanya kegitan ini. Agar lingkungannya menjadi bersih. Pertanyaan kedua, yakni kesadaran masyarakat akan hidup sehat, semunya memilih nomer 5. Karena masyarakat sangat mendukung sekali adanya kegiatan ini. Pertanyaan nomer tiga, yakni tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan arisan jamban, semuanya sepakat memilih nomer 5. Karena dengan adanya arisan jamban ini masyarakat bisa memperingan biaya yang di keluarkan dan bisa segera membuat jamban sehatnya. Pertanyaan nomer empat, yakni peran laki-laki dalam arisan jamban, semuanya sepakat memilih nomer 5. Karena mendukung dan membantu dalam kegiatan ini. Pertanyaan nomer 5, yakni peran perempuan dalam kegiatan arisan jamban, semuanya sepakat memilih nomer 5. Sangat mendukung, karena adanya arisan jamban bisa meringankan beban dalam pembuatan jamban. Dan pertanyaan nomer 6, yakni kebijakan desa dalam kegiatan arisan jamban, ibu- ibu ada yang menjawab nomer 4 ada 2 orang dan nomer 5 ada 19 orang. Karena alasannya sangat mendukung dan membantu. Metode MSC Mouse Signifikan Change untuk mengetahui pendapat mereka tanpa ada pilihan mengenai kegiatan itu, agar bisa mengeluarkan pendapatnya sendiri dengan mengalir tanpa ada arahan. Pertanyaan dalam metode MSC meliputi : tanggapan ibu-ibu tentang kegiatan arisan jamban, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 221 manfaat adanya kegiatan arisan jamban, perubahan yang dialami setelah adanya kegiatan arisan jamban, kendala dalam kegiatan arisan jamban, harapan yang ingin dikembangkan lagi dalam kegiatan arisan jamban dan kebijakan desa mengenai kegiatan arisan jamban. Tabel 7.4 Metode MSC Mouse Signifikan Change No. Pertanyaan Jawaban 1. Tanggapan ibu-ibu tentang kegiatan arisan jamban. - Masyarakat Dusun Kebonagung selalu mendukung. - Semua sangat semangat. - Semuanya selalu semangat agar bisa membuat jamban sehat dan tidak mencemari lingkungan. - Sangat baik. - Baik untuk diteruskan. - Sangat setuju. - Sangat mendukung dan membantu dengan adanya kegiatan jamban sehat. - Sangat membantu untuk segera membuat jamban. - Sangat membantu untuk membuat arisan jamban dan bisa membuat jamban. 2. Manfaat adanya kegiatan arisan jamban. - Sangat membantu bagi yang belum punya. - Supaya lebih cepat membuat jamban. - Bisa meringankan beban keluarga. - Sangat membantu. - Sangat membantu, bagi yang belum punya menjadi semangat. - Dengan adanya jamban sehat sangat setuju dan maka masyarakat mendukung. - Sangat membantu bagi yang belum punya, bisa menjadi punya jamban. - Sangat membantu dana yang dibutuhkan untuk jamban sehat. - Sangat membantu kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk pembuatan jamban sehat. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 222 3. Perubahan yang dialami setelah adanya kegiatan arisan jamban. - Sebelumnya belum ada rencana, setelah ada kegiatan arisan jamban bisa membantu membuat jamban secepatnya. - Kita bisa membuat jamban sehat. - Sebelumnya belum ada rencana, setelah adanya arisan bisa meringankan membuat jamban sehat. - Dengan adanya jamban sehat, maka masyarakat menjadi hidup sehat dan bisa membantu mempercepat membuat jamban. - Lingkungan menjadi bersih dan sehat. - Masyarakat hidup sehat dan lingkungan menjadi bersih. - Kita bisa membuat jamban dengan arisan. - Bisa lebih cepat membuat jamban. - Lingkungan menjadi bersih dan masyarakat tidak mudah sakit. - Lingkungan menjadi sehat dan sehat. - Masyarakat menjadi sehat dan lingkungan menjadi bersih tidak seperti sebelumnya. 4. Kendala dalam kegiatan arisan jamban. - Kurang tercukupi untuk pembuatan jamban. - Belum siap, apabila ada arisan. Karena belum tercukupi untuk membuat jamban. - Sebelum adanya biaya maka kita tidak bisa membuat jamban. - Belum siap, apabila dana arisan belum tercukupi untuk pembuatan jamban. - Belum tercukupi dana arisan jamban. - Sebagian ada yang tidak punya tempat meletakkan tempat pembuangan. - Menunggu giliran mendapatkan arisan jamban dan menunggu bantuan. - Kalau belum punya dana belum bisa membuat. - Ada sebagian rumah tangga yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan saptik tank. Karena lahan disekitarnya bukan miliknya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 223 5. Harapan yang ingin dikembangkan lagi dalam kegiatan arisan jamban. - Bisa dilakukan dengan baik secara rutin dan seterusnya. - Agar kita bisa dapat membuat jamban sehat. - Mendapatkan bantuan karena dananya minim. - Mendapatkan bantuan dari desa, karena uangnya belum mencukupi. - Dengan adanya jamban, hidup sehat dan nyaman. - Bisa dilakukan dengan baik supaya hidup lebih sehat. - Bisa meningkatkan kuwalitas hidup. - Bisa mendapatkan bantuan dana, karena dana arisan belum mencukupi. 6. Kebijakan desa mengenai kegiatan arisan jamban. - Kebijakan desa sangat mendukung kegiatan arisan jamban yang dilaksanakan di Desa Depok, Kecamatan Bendungan dengan sangat setuju. - Menyetujui dan mendukung program tersebut. - Desa sangat mendukung kegiatan arisan. - Sangat mendukung. - Sangat menyetujui dan mendukung. - Sangat mendukung dengan adanya kegiatan arisan jamban. - Desa sangat mendukung program ini, tetapi untuk bantuan dana sampai saat ini belum ada. Untuk mengetahui pendapat dari ibu-ibu yasinan mengenai kegiatan arisan jamban ini. Pertanyaan pertama, yakni tanggapan ibu-bu tentang kegiatan arisan jamban. Hampir semuanya menjawab sangat mendukung adanya kegiatan ini, semangat agar bisa membuat jamban sehat dan tidak mencemari lingkungan. Pertanyaan kedua, yakni manfaat adanya kegiatan arisan jamban. Ibu-ibu menjawab sangat membantu bagi yang belum punya jamban dan meringankan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan jamban sehat. Pertanyaan ketiga, yakni digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 224 perubahan yang dialami setelah adanya kegiatan arisan jamban. Ibu-ibu menjawab sebelum ada kegiatan ini belum ada rencana, setelah ada kegiatan arisan jamban bisa membantu membuat jamban secepatnya, masyarakat menjadi sehat dan lingkungan menjadi bersih tidak seperti sebelumnya. Pertanyaan keempat, yakni kendala dalam arisan jamban. Hampir semua ibu-ibu menjawab dana dari arisan jamban tidak mencukupi, sebagian warga ada yang tidak memeliki lahan untuk tempat septictank, karena lahan bukan miliknya dan ingin mendapatkan bantuan. Pertanyaan kelima, yakni harapan yang ingin dikembangkan lagi dalam kegiatan arisan jamban. Ibu-ibu menjawab mendapatkan bantuan, karena dananya minim dan bisa dilakukan dengan baik secara rutin dan seterusnya. Dan pertanyaan yang terakhir, yakni kebijakan desa mengenai kegiatan arisan jamban. Ibu-ibu menjawab pemerintah desa sangat mendukung adanya kegiatan arisan jamban, tetapi mengenai bantuan belum ada sampai saat ini. Beberapa pendapat diatas tadi itu dari anggota yasinan sendiri, yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Pendapat itu ada perubahannya dan juga kendalanya dalam kegiatan. Sehingga kendala yang terjadi dalam kegiatan itu harus segera diselesaikan secara bersama-sama. Kegiatan arisan jamban masih berlanjut sampai sekarang. Meskipun peneliti sudah tidak ditengah masyarakat untuk memantau secara langsung perkembangannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 225 BAB VIII REFLEKSI PENDAMPINGAN A. Merubah Kesadaran Melalui Jamaah Yasinan Lingkungan sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di dalammya. Masyarakat yang berada di dalamnya bisa merubah keadaan suatu lingkungan. Suatu tempat tinggal yang nyaman itu lingkungannya yang bersih, berbau sejuk dan di lihat mata sangat indah. Sehingga perilaku warganya sangat mencerminkan keadaan lingkungannya. Masyarakat sebenarnya sudah memiliki kesadaran bahwa perilku buang air besar di sungai itu tidak baik. Akan tetapi masyarakat tetap berperilaku seperti itu, karena kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang. Sehingga sangat sulit untuk dirubah. Mungkin kalau tidak buang air besar di sungai tidak enak rasanya. Dan faktor biaya yang kurang mencukupi, karena uangnya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan sekolah anaknya saja. Saat peneliti mencoba untuk merubah kesadaran masyarakat melalui kegiatan jamaah yasinan ibu-ibu. Awalnya peneliti ingin merubah kesadaran di masyarakat Dusun Soko terlebih dahulu. Tetapi masyarakat Dusun Soko terkendala oleh biaya dan situasi tempatnya yang berbatuan. Jadi tidak bisa di buat lubangan dengan, sehingga harus mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Setiap masyarakat mempunyai pendapatnya sendiri-sendiri untuk menyelesaikan permasalahannya. Masyarakat sendiri mengetahui apa saja permasalahan yang sedang di hadapinya. Sehingga masyarakat sendirilah yang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 226 bisa menyelesaikan permasalahnnya. Pihak luar tidak bisa untuk mengubah suatu masyarakat sebelum mereka mau mengubah diri nya sendiri. Setelah merubah kesadaran Di Dusun Soko melalui kegiatan Jamaah Yasinan ibu-ibu sudah dilakukan dan masyarakat belum ada keinginan untuk berubah secepatnya. Maka peneliti mencoba merubah kesadaran masyarakat melalui kegiatan yasinan ibu-ibu juga di Dusun Kebonagung. Peneliti melakukan kampanye hidup sehat untuk membangun kesadaran. Masyarakat menyadari bahwa perilaku tersebut tidak baik bagi semuanya. Mereka ingin berubah lebih baik lagi, tetapi belum ada yang mendorongnya. Peneliti mencoba mengajak tokoh masyarakat di situ untuk mendorong dan mengajak masyarakt ntuk berubah. Perubahan kesadaran ini akan terwujud apabila ada orang dari daerah itu sendiri yang mengajak memberikan contoh, bahwa punya WC sehat itu lebih nyaman. Sehingga masyarakat tertarik bahwa berperilaku sehat itu banyak sekali manfaatnya bagi kita maupun orang disekitar.

B. Mengorganisir Masyarakat Tidak Lepas dari Hambatan dan Tantangan

Dalam pendampingan hidup sehat yang dilakukan peneliti bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti. Karena setiap melakukan suatu kegiatan yang baik akan ada kesulitas yang dihadapi setiap orang. Namun dengan adanya rintangan yang di hadapi akan ada keberhasilan yang ada di depannya. Sehingga kita harus berusaha dan berjuang semaksimal mungkin untuk menuju kesuksesan dan keberhasilan yang akan kita raih ke depannya. Pengalaman yang bisa diambil bahwa setiap orang memiliki sifat, perilaku dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 227 karakternya sendiri-sendiri. Sehingga kita harus berhati-hati dalam setiap tindakan dan perilaku yang kita lakukan. Agar tidak menyebabkan seseorang tersinggung dan marah dengan kita. Peneliti awalnya melakukan pengorganisasian di kegiatan yasinan ibu- ibu di Dusun Soko, setelah melakukan penyadaran hidup sehat. Tetapi ada banyak kendala saat melakukan menjalin kesepakatan untuk kerjasama menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman terbebas dari pencemaran lingkungan. Masyarakat Dusun Soko tidak ingin membangun sistem bersama sama dalam kegiatan yasinan. Karena kondisi lingkungannya yang beratuan dan belum ada biaya. Sehingga masyarakat ingin membuat jamban sehatnya sendiri apabila sudah punya uang. Bahwa masyarakat mempunyai hak untuk mengeluarakan pendapatnya sendiri-sendiri. Setelah mencoba mengorganisir masyarakat di Dusun Soko tidak berhasil, karena banyak kendala yang menyebabkannya. Peneliti mencoba untuk mengorganisir masyarakat di Dusun Kebonagung untuk berubah menjadi lebi baik. Setelah adanya pennyadaran yang dilakukan bersama tokoh masyarakat setempat. Sebenarnya masyarakat waktu pertama kali pembentukan kelompok untuk mengurusi hidup sehat, masih ragu-ragu mengambil keputusan dengan cepat. Sehingga harus merundingkan semuanya dengan semua pihak terlebih dahulu. Namun setelah diskusi yang sangat panjang akhirnya masyarakat di Dusun Kebonagung mau membuat suatu sistem pembayaran bersama-sama, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 228 yakni arisan jamban dengan iuran 5.000 per-orang. Masyarakat menyakinkan dirinya untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Maka pelajaran yang bisa di petik adalah jangan selalu ragu-ragu dalam setiap mau mengambil suatu keputusan. Karena keragu-raguan bisa menimbulkan ketidak berhasilan seseorang terhambat dan tertunda. Maka yakinlah dalam mengambil keputusan. Karena setiap keputusan aka nada rintangan yang di hadapi, namun kedepannya akan ada keberhasilan dan kesuksesan yang kita hadapi. Apabila kita melewati suatu rintangan yang pertama, kita akan menghadapi tingkat yang lebih besar lagi. Pada tingkat yang lebih besar akan ada rintangan yang besar pula. Tetapi dari rintangan tersebut akan ada pengalaman yang bisa di ambil.

C. Merubah Pandangan Masyarakat Dalam Kebersihan dan Kesehatan Harus Selalu Diperhatikan

Bersuci, bukan hanya ketika kita akan sholat saja. Ini syarat utamanya, tetapi juga badan, pakaian dan tempat atau benda-benda yang kita pergunakan setiap hari, harus senantiasa bersih dan suci. 170 َ اَ نل َ ظ َ فَا َ ةَ َ مَ ن ََ ا َِل َ ََ َ َْا ‘’Kebersihan itu, sebagian daripada iman.’’ HR. Muslim Rasulullah SAW menyatakan bahwa menyapu dan membersihkan halaman adalah mustajab. Beliau juga menganggap makruh jika membiarkan 170 Jamaluddin Kafie, Tuntunan Pelaksanaan Rukun Iman, Islam, dan Ihsan, Surabaya: Al-Iklas, 1981, Hal. 117 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 229 perkakas makan begitu saja tanpa dicuci. Beliau berpesan agar saat malam sebelum tidur, wadah-wadah makanan ditutupi. 171 Nabi SAW menyebutkan buang air kecil di air yang tidak mengalir sebagai penghinaan terhadap makhluk hidup dalam air. Beliau melarang orang-orang melakukannya. Juga tidak mengizinkan buang air besar di samping sumur air minum, di bawah pohon buah, di antara makam, di jalanan, dan halaman rumah. Beliau memerintahkan agar tujuh hal berikut dikubur dalam tanah: rambut, kuku, darah haid, ari- ari, dan gumpalan darah janin ‘alaqah. Ketika meludah di atas tanah, Nabi SAW selau menutupinya dengan tanah; dan beliau melarang orang meludah di sumur air minum. Saat bersin, Nabi SAW menutupi mulut dengan tangan atau bajunya, dan bersin dengan pelan. Saat menguap, beliau menutup mulutnya dengan tangan. Beliau sering bersabda, “jangan simpan sampah itu saat siang hari, karena ia itu adalah sarang setan mikrob. “Saat menyapu jangan buang debu di balik pintu, karena akan menjadi sarang setan mikrob. Beliau juga berkata, “Sapulah bagian depan pintu dan jangan menjadi seperti kaum Yahudi.” 172 171 Husain Sayidi, Muhammad The Untold Stories, Telaah Ulang Atas Pribadi Nabi SAW, Jakarta: Citra, 2013, hal. 28. 172 Husain Sayidi, Muhammad The Untold Stories, Telaah Ulang Atas Pribadi Nabi SAW …, hal. 29. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 230 BAB IX Kesimpulan dan Rekomendasi Pada kegiatan membangun pola hidup sehat dari kebiasaan warga di Desa Depok buang air besar sembarangan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

A. Problematik Yang Muncul Karena Pola Hidup Tidak Sehat

Masyarakat Desa Depok merupakan masyarakat yang mayoritas masih melakukan kegiatan buang air besar di sungai. Namun mereka mempunyai sebuah kesadaran akan bahaya kalau mereka melakukan kegiatan itu seterusnya. Perilaku buang air besar sembarangan tersebut karena tidak mempunyai WC di rumahnya. Pada Dusun Soko masyarakatnya tidak mempunyai WC. Sedangkan di Dusun Kebonagung masyarakatnya sudah mempunyai WC di dalam rumah, tetapi tempat pembuangannya masih dialirkan di Sungai. Pembangunan WC seperti itu sama aja mencemari lingkungan. Ada juga sebagian masyarakat yang membuat Jumbleng tertutup untuk buang air besar. Jummbleng tersebut di letakkan dilahan kosong dekat rumahnya, dengan berdinding terpal dan ada juga dari bambu. Alasan mereka tidak membuat WC sehatnya, karena belum mempunyai biaya. Karena menurut mereka membuat WC itu mahal. Sedangkan di sungai tidak mengeluarkan biaya dan tidak bersusah-susah membawa air ke tempat