38 0,003  dan  tertinggi  0,547  dari  50  item  pernyataan  7  item  diantaranya
menunjukkan nilai negatif. Uji  coba  kedua  pada  tanggal  1  Maret  2014
dari  skala  sikap  motivasi belajar  terdiri  dari  36  item  pernyataan  menunjukkan  nilai  terendah  0,201  dan
tertinggi  0,767  dengan  hasil  reliabilitas  0,891 .
Sedangkan  untuk  skala  sikap perencanaan  karir  terdiri  dari  50  item  pernyataan  menunjukkan  nilai  terendah
0,203 dan tertinggi 0,663 dengan nilai reliabilitas 0,743.
4.3. Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014, jumlah sampel yang digunakan  adalah  seluruh  siswa  kelas  VIII  yang  berjumlah  60  orang  siswa  yang
terdiri  2  dari  kelas.  Dari  kedua  kelas  tersebut  skala  sikap  dibagikan  secara langsung  kepada  subjek  penelitian  yaitu  siswa  kelas  VIII  a  dan  VIII  b  secara
klasikal  setelah  jam  istirahat.  Skala  sikap  yang  telah  dibagikan  langsung dikerjakan saat itu juga dan ditunggu oleh penulis. Hal ini dilakukan oleh penulis
untuk  mengantisipasi  adanya  kesalahan  dalam  pengisian  skala  sikap,  kesalahan terhadap item pernyataan, dan kelengkapan skala sikap pada waktu dikembalikan.
4.4. Analisis dan Hasil Penelitian
4.4.1.  Deskripsi Motivasi belajar Perencanaan karir
Untuk  mengetahui  tingkatan  atau  kategori  motivasi  belajar  maka  perlu diketahui  frekuensi  distribusi  untuk  menentukan  atau  menggolongkan  kelas
kategori dengan menggunakan rumus Sturges Sugiyono, 2010 sebagai berikut:
39 K = 1 + 3, 3 . log n
Keterangan: K
= Jumlah Kelas Interval n
= Jumlah data observasi log
= Logaritma
maka K = 1 + 3, 3 . log 60
= 1 + 3, 3. 1, 77 = 7, 61 dibulatkan menjadi 7
Dengan  demikian  pembagian  kelas  atau  kategori  menjadi  7  kategori diantaranya: sangat rendah, rendah, agak rendah, sedang, tinggi, agak tinggi, dan
sangat  tinggi.  Selanjutnya  mencari  dan  menentukan  panjang  interval  maka digunakan rumus sebagai berikut:
I = skor tertinggi skor terendah
Kategori
Maka intervalnya I = 252
– 36 7
= 30, 85 dibulatkan menjadi 30 Maka  distribusi  tingkat  motivasi  belajar  siswa  kelas  VIII  SMP  Negeri  3
Satu Atap Kedungjati sebagai berikut:
40
Tabel 4.2 Distribusi Motivasi belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Satu Atap Kedungjati
No. Kategori
Interval Frekuensi
1.    Sangat Rendah 36 - 64
2. Rendah
65 - 93 11
18, 3 3.    Agak Rendah
94 - 122 41
68, 3 4.
Sedang 123 - 151
8 13, 4
5. Tinggi
152 - 180 6.    Agak Tinggi
181 - 209 7.    Sangat Tinggi
210 Jumlah
60 100
Setelah  peneliti  membagikan  skala  sikap  motivasi  belajar  menunjukkan bahwa  motivasi  belajar  siswa  kelas  VIII  SMP  Negeri  3  Satu  Atap  Kedungjati
dapat  disimpulkan  bahwa  68,3  siswa  memiliki  motivasi  belajar  yang  agak rendah,  18,  3  siswa  memiliki  motivasi  belajar  yang  rendah,  dan  13,4  siswa
memiliki  motivasi  sedang.  Secara  keseluruhan  dapat  disimpulkan  bahwa  siswa kelas  VIII  SMP  Negeri  3  Satu  Atap  Kedungjati  dominan  memiliki  motivasi
belajar agak rendah.
41
7.4.2.  Perencanaan Karir
Untuk  mengetahui  tingkatan  atau  kategori  perencanaan  karir    maka  perlu diketahui  frekuensi  distribusi  untuk  menentukan  atau  menggolongkan  kategori
maka  digunakan  rumus  sturges  Sugiyono,  2010  diperoleh  hasil  menjadi  7 kategori  yaitu:  sangat  rendah,  rendah,  agak  rendah,  sedang,  tinggi,  agak  tinggi,
dan  sangat  tinggi.  Selanjutnya  mencari  dan  menentukan  panjang  interval  maka digunakan rumus sebagai berikut:
I = skor tertinggi skor terendah
Kategori
Maka intervalnya I = 350
– 50 7
= 42, 85 dibulatkan menjadi 42
Maka distribusi tingkat perencanaan karir siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Satu Atap Kedungjati sebagai berikut:
42
Tabel 4.3 Distribusi Perencanaan Karir Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Satu Atap Kedungjati
No. Kategori
Interval Frekuensi
1.    Sangat Rendah 50 - 90
2. Rendah
91 - 131 44
73, 3 3.    Agak Rendah
132 - 172 16
26, 7 4.
Sedang 173 - 213
5. Tinggi
214 - 254 6.    Agak Tinggi
255 - 295 7.    Sangat Tinggi
296 Jumlah
60 100
Dilihat  dari  tabel  distribusi  perencanaan  karir  diatas  diperoleh  bahwa 73,3  siswa  memiliki  perencanaan  karir  rendah,  dan  26,3  siswa  memiliki
perencanaan karir agak rendah. Dapat disimpulkan perencanaan karir siswa kelas VIII  SMP  Negeri  3  Satu  Atap  Kedungjati  dominan  memiliki  perencanaan  karir
rendah. Dari  hasil analisa  yang sama antara  motivasi  belajar dengan perencanaan
karir  siswa  kelas  VIII  SMP  Negeri  3  Satu  Atap  Kedungjati  sama-sama menunjukkan  kategori  yang  dominan  agak  rendah  untuk  motivasi  belajar  dan
perencanaan karir yang dominan rendah.
43
1.5. Hasil Penelitian