31
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.1 Geografis Kota Semarang
Kota Semarang merupakan daerah administrasi dengan luas wilayah 373,70 km
2
yang terdiri dari 16 wilayah kecamatan dengan 177 kelurahan dan merupakam pusat pemerintahan Propinsi Jawa Tengah.
Gambar 2. Peta Semarang sumber: www.google.competa_semarang
Secara geografis Kota Semarang terletak pada 6º50‟ - 7º10‟ LS Lintang
Selatan dan 109º35‟ - 110º50‟ BT Bujur Timur. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dengan
panjang garis pantai mencapai 13,6 km, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Demak, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal.
Pada umumnya topografis Kota Semarang bergelombang dengan ketinggian antara 0,75 m sampai dengan 359 m dari permukaan laut. Keadaan ini
membagi Kota Semarang menjadi 2 daerah, yaitu Semarang Atas yang merupakan dataran tinggi dan Semarang Bawah yang merupakan dataran rendah. Topografi
yang demikian menyebabkan daerah Semarang Bawah rawan terjadi banjir karena pengaruh rob dari Laut Jawa dan limpahan air dari daerah atas.
Iklim Kota Semarang masuk dalam katagori tropis lembab humids tropois dan heternik dengan ciri-ciri banyak mengandung air dan kelembabannya
relatif tinggi. Berdasarkan data statistik Kota Semarang, jumlah penduduk Kota
Semarang periode tahun 2005-2009 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,4 per tahun. Pada tahun 2005 adalah 1.419.478 jiwa, sedangkan pada tahun
2009 sebesar 1.506.924 jiwa, yang terdiri dari 748.515 penduduk laki-laki, dan 758.409 penduduk perempuan. Peningkatan jumlah penduduk ini dipengaruhi
oleh jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi. Pada tahun 2005 jumlah kelahiran sebanyak 19.504 jiwa, jumlah kematian sebanyak 8.172 jiwa, penduduk yang
datang sebanyak 38.910 jiwa, dan penduduk yang pergi sebanyak 29.107 jiwa.
Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah kecamatan Semarang Selatan sebesar 14.470 orang per km², sedangkan yang paling kecil adalah
Kecamatan Mijen sebesar 786 orang per km². Jumlah usia produktif cukup besar , mencapai 69,3 dari jumlah penduduk. Ini menunjukkan potensi tenaga kerja dan
segi kuantitas amat besar, sehingga kebutuhan tenaga kerja bagi mereka yang tertarik menanamkan investasinya di sini tidak menjadi masalah lagi. Belum lagi
penduduk dari daerah hinterland-nya. Sementara itu jika kita lihat mata pencaharian penduduk tersebut tersebar pada pegawai negeri, sektor industri, TNI,
petani, buruh tani, Polisi, pengusaha, pedagang, angkutan, dan selebihnya pensiunan.
1.2 Beatbox Community of Semarang BCOS