4.3.2 Konsentrasi Awal Optimum
Penentuan kondisi optimum proses adsorpsi dalam penelitian ini dilanjutkan dengan mencari konsentrasi awal optimum dari masing-masing variasi bentonit.
Hasil penentuan konsentrasi awal optimum untuk masing-masing variasi aktivasi dan variasi ukuran partikel bentonit ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 4.5, 4.6
dan 4.7.
Gambar 4.5 Perbandingan penentuan konsentrasi awal optimum bentonit A
1
Vs bentonit A
2
Gambar 4.5 menjelaskan variasi konsentrasi awal pada bentonit A
1
dan A
2,
dari Gambar tersebut bentonit A
1
telah mencapai kondisi optimum pada konsentrasi 100 ppm yang mampu menyerap fosfat sebanyak 0,514273 mgg adsorben. Dari
grafik tersebut pula diketahui bahwa bentonit A
2
telah mencapai kondisi optimum pada konsentrasi 90 ppm dan mampu menyerap fosfat sebanyak 0,464564 mgg
adsorben.
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
5 0 7 5
1 0 0 1 2 5
1 5 0 qe
m gg
Konsentrasi awal ppm Bentonit A1
Bentonit A2
Gambar 4.6 Perbandingan penentuan konsentrasi awal optimum bentonit B
1
Vs bentonit B
2
Berdasarkan Gambar 4.6, bentonit B
1
dan bentonit B
2
telah mencapai kondisi optimum pada konsentrasi 120 ppm namun dengan daya serap yang
berbeda. Bentonit B
1
memiliki daya serap sebesar 4,384169 mgg adsorben sedangkan bentonit B
2
memiliki daya serap sebesar 4,244827 mgg adsorben.
Gambar 4.7 Perbandingan penentuan konsentrasi awal optimum bentonit C
1
Vs bentonit C
2
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5 5
5 0 7 5
1 0 0 1 2 5
1 5 0 qe
m gg
Konsentrasi awal ppm Bentonit B1
Bentonit B2
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
5 0 7 5
1 0 0 1 2 5
1 5 0 qe
m gg
Konsentrasi awal ppm Bentonit C1
Bentonit C2
Berdasarkan Gambar 4.7, bentonit C
1
dan bentonit C
2
telah mencapai kondisi optimum pada konsentrasi 120 ppm namun dengan daya serap yang
berbeda. Bentonit C
1
memiliki daya serap sebesar 3,123417 mgg adsorben sedangkan bentonit C
2
memiliki daya serap sebesar 2,965048 mgg adsorben. Berdasarkan Gambar 4.5, 4.6, 4.7 telah diketahui konsentrasi awal optimum
dalam adsorpsi fosfat oleh masing-masing variasi bentonit. Konsentrasi awal optimum dilihat dari nilai daya serap paling optimum dari beberapa konsentrasi
awal oleh masing-masing variasi bentonit. Setelah mencapai kondisi maksimum daya serap bentonit tidak mengalami kenaikan lagi, namun cenderung stabil atau
bahkan telah mengalami desorpsi. Jadi dengan penambahan konsentrasi berapapun tidak akan berpengaruh pada daya serap bentonit. Hal ini sesuai dengan pendapat
Khilya, 2014 yang menyebutkan bahwa setelah adsorpsi mencapai keadaan setimbang pada konsentrasi awal yang optimum, penambahan kosentrasi tidak akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap penyerapan adsorbat justru dapat terjadi penurunan desorpsi.
4.3.3 Ukuran Partikel Optimum