Tenaga Kerja Pelaksana Surveilans Campak Hasil Observasi Terhadap Surat Penugasan, Ijasah dan Sertifikat Pelatihan Hasil Observasi Terhadap Sarana dan Prasarana Surveilans Campak

Sebelah barat : Kecamatan Japah dan Kecamatan Ngawen. Puskesmas Tunjungan membawahi wilayah kerja meliputi 15 desa yaitu: Desa Tawangrejo, Kedungringin, Adirejo, Tamanrejo, Tutup, Sukorejo, Tambahrejo, Kalangan, Sambongrejo, Tunjungan, Kedungrejo, Gempolrejo, Nglangitan, Keser, Sitirejo.

4.2 Tenaga Kerja Pelaksana Surveilans Campak

Untuk melaksanakan program perlu didukung oleh tenaga yang terampil dan sesuai dengan latar belakang pendidikan. Tenaga surveilans campak yang ada di Puskesmas Cepu dan Puskesmas Tunjungan seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Tenaga Kerja Pelaksana Surveilans Campak No Nama Petugas Puskesmas Pedidikan Terakhir Masa Kerja 1 Responden 1 Cepu D4 Keperawatan 12 tahun 2 Responden 2 Tunjungan D3 Keperawatan 11 tahun Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pendidikan petugas pelaksana surveilans campak pada kedua puskesmas umumnya berasal dari keperawatan akan tetapi berbeda jenjang pendidikannya. Pada Puskesmas Cepu jenjang pendidikannya D4 dan di Puskesmas Tunjungan dari D3 keperawatan. Masa kerja dari masing-masing petugas pun berbeda. Petugas surveilans di Puskesmas Cepu mempunyai masa kerja 12 tahun, sedangkan petugas Puskesmas Tunjungan masa kerja 11 tahun. 34

4.3 Hasil Observasi Terhadap Surat Penugasan, Ijasah dan Sertifikat Pelatihan

Tabel 4.3 Ijasah dan sertifikat pelatihan. No Responden Puskesmas Ijasah Serifikat Pelatihan Pengolahan dan Penyajian Data 1 Responden 1 Cepu v v 2 Responden 2 Tunjungan v - 3 Responden 3 DKK Blora v v Keterangan: v: ada -: tidak ada Hasil observasi yang terhadap ijasah, dan sertifikat pelatihan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat bahwa seluruh responden memiliki ijasah pendidikan terakhir. Tetapi tidak semua responden mengikuti pelatihan mengenai surveilans. Responden 2 dari Puskesmas Tunjungan saja yang tidak pernah mengikuti pelatihan surveilans.

4.4 Hasil Observasi Terhadap Sarana dan Prasarana Surveilans Campak

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan untuk sarana dan prasarana untuk menunjang program surveilans. Puskesmas Cepu belum memiliki perlengkapan kantor seperti faksimili, sedangkan Puskesmas Tunjungan belum memiliki perlengkapan alat kantor seperti faksimili dan internet Lampiran 8 dan 70 Perangkat lunak yang dimiliki kedua puskesmas juga tidak semuanya dimiliki terutama pada perangkat lunak epi info dan epi map. Kegunaan dari epi 35 info dan epi map adalah untuk membantu petugas surveilans dalam pengolahan dan analisis data. Puskesmas Cepu memiliki perangkat lunak seperti program pengolahan data SPSS dan microsoft office, sedangkan untuk Puskesmas Tunjungan hanya memiliki perangkat lunak microsoft office. Di kedua puskesmas program pengolahan data SPSS dan microsoft office digunakan untuk mengolah data dan membuat laporan. Dari kedua puskesmas untuk alat transportasi masing-masing puskesmas memliliki kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat untuk memudahkan para petugas dalam melakukan tugas surveilansnya seperti mengecek ke tempat terjadinya kasus campak yang jauh dari puskesmas. Formulir pencatatan laporan dari kedua puskesmas juga telah dimiliki. Formulir yang telah dimiliki antara lain: formulir laporan campak C-1, formulir standar informasi minimal faktor risiko pada penyelidikan KLB campak C-2, formulir rekapitulasi data hasil penyelidikan KLB campak C-3 lampiran 24 dan lampiran 35. 4.5 Hasil Wawancara dan Observasi 4.5.1 Beban Kerja Petugas Surveilans