B. Tujuan Gaji
Menurut Soeprihatno, fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalammenentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada
fungsi-fungsi yang lain, yaitu: • Untuk mengalokasikan secara efisien sumber-sumber tenaga kerja.
• Untuk penggunaan sumber-sumber tenaga kerja manusia secara efisien. • Mendorong stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Suatu struktur upah dan gaji yang baik cenderung menarik pegawai- pegawai yang cakap. Pegawai mungkin akan merasa tidak puas jika upah
yang diberikan oleh perusahaan dianggap terlalu rendah atau tidak sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. Sebaliknya jika upah dan gaji yang
diberikan telah sesuai dengan standar pekerjaan maka hal tersebut mungkin akan mendorong produktivitas karyawan.
Menurut Poerwono, peranan gaji dapat ditinjau dari 2dua pihak, yaitu: • Aspek pemberi kerja majikan adalah manager
Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan sekaligus merupakan komponen harga pokok yang sangat menentukan
kelangsungan hidup perusahaan. Apabila pemberi kerja terlalu tinggi dapat mengakibatkan harga pokok juga terlalu tinggi dan bila upah terlalu
rendah mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja. • Aspek penerima kerja
Gaji merupakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhanterhadap keluarga, walaupun gaji bukan merupakan satu-satunya motivasi karyawan
dalam berprestasi tetapi dapat dikatakan bahwa gaji merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi
produktivitas maupun kesetiaan karyawan tersebut terhadap perusahaan.
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penetapanGaji
Menurut Siagian 1995 ada lima faktor penting dalam penetapan gaji, yaitu : a.
Tingkat upah dan gaji yang berlaku Tingkat upah dan gaji yang berlaku umum itu tidak bisa diterapkan
begitu saja oleh suatu organisasi tertentu. Kebiasaan tersebut masih harus dikaitkan dengan berbagai faktor lain, salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan ialah langka tidaknya tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus tertentu dan sangat dibutuhkan
oleh organisasi yang bersangkutan. b.
Tuntutan serikat pekerja Dalam masyarakat dimana eksistensi serikat pekerja diakui, sangat
mungkin terdapat keadaan bahwa serikat pekerja berperan dalam mengajukan tuntutan tingkat upah dangaji yang lebih tinggi dari tingkat yang
berlaku. c.
Produktivitas Agar mampu mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, suatu organisasi
memerlukan tenaga kerja yang produktif. Apabila para pekerja merasa bahwa mereka tidak memperoleh imbalan yang wajar, sangat mungkin
mereka tidak akan bekerja keras.
Universitas Sumatera Utara
d. Kebijakan organisasi mengenai upah dan gaji
Kebijakan suatu organisasi mengenai upah dan gaji bagi para karyawannya tercermin pada jumlah uang yang dibawapulang oleh para
karyawan tersebut. e.
Peraturan perundang-undangan Pemerintah berkepentingan dalam bidang ketenagakerjaan dan oleh
karenanya berbagai segi kehidupan kekayaan pun diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
Menurut Manullang, ada beberapa faktor penting dalam menetapkan gaji yang adil, yaitu:
1. Pendidikan Gaji yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan,
misalnya gaji seorang sarjana harus dibedakan dengan yang bukan sarjana. 2. Pengalaman
Gaji yang diberikan kepada orang yang sudah mempunyai pengalaman kerja tinggi harus dibedakan dengan orang yang belum berpengalaman.
3. Tanggungan Gaji sudah dianggap adil bila besarnya gaji bagi yang mempunyai
tanggungan keluarga yang besar dibedakan dengan yang mempunyai tanggungan keluarga yang kecil.
4. Kemampuan perusahaan Kemampuan perusahaan untuk membayar karyawannya juga harus
diperhitungkan. Bila perusahaan mendapat keuntungan sebaiknya karyawan juga dapat ikut menikmati melalui peningkatan gaji,
kesejahteraan, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Kondisi-kondisi pekerja Bidang pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan keahlian yang khusus
haruslah dibedakan tingkat gajinya dengan pekerja yang mengerjakan pekerjaan biasa dan sederhana.
D. Tujuan Insentif