Pendidikan Latar Belakang Keluarga

19

2. Pendidikan

Menurut Handoyo 2010:1 “pendidikan berasal dari bahasa latin, educare, yang berarti melatih. Pendidikan adalah proses yang membantu menumbuhkan, mengembangkan, mendewasakan, menata, dan mengarahkan ”. Khan dalam Handoyo 2010:1 mengartikan “pendidikan sebagai proses pengembangan berbagai macam potensi yang ada dalam diri manusia agar dapat berkembang dengan baik dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya ”. Ki Hajar Dewantara dalam Munib 2011:33 menyatakan bahwa “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter pikiran intelek, dan tubuh anak ”. John Dewey dalam bukunya Democracy and Education dalam Munib, 2011:34 menjelaskan bahwa “pendidikan adalah proses yang berupa pengajaran dan bimbingan, bukan paksaan, yang terjadi karena adanya interaksi dengan masyarakat ”. Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi diri agar dapat berkembang lebih baik dan bermanfaat di lingkungan masyarakat.

3. Latar Belakang Keluarga

Narwoko dan Suyanto 2006:227 menyatakan bahwa “keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya 20 berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu ”. Horton dan Hunt dalam Narwoko dan Suyanto 2006:227 mengemukakan bahwa “istilah keluarga umumnya digunakan untuk menunjuk beberapa pengertian sebagai berikut: 1 suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama; 2 suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah dan perkawinan; 3 pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak; 4 pasangan nikah yang mempunyai anak; dan 5 satu orang entah duda atau janda dengan beberapa anak ”. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah lembaga sosial yang paling dasar dan didalamnya memiliki nenek moyang yang sama.

4. Keyakinan atau Agama

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Karakteristik Kepribadian Pekerja Seks Komersial (PSK) Berdasarkan Tes Grafis dan Tes Wartegg

1 4 2

Karakteristik pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi desa Puger kulon kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 5 67