Desain Penelitian Siklus II

pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang digunakan peneliti dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menjadi pedoman perbaikan siklus berikutnya. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa yang bertujuan mengetahui bagaimana tanggapan siswa mengenai peningkatan penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana menggunakan teknik demonstrasi dan asosiasi. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran terutama kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan nilai rendah. Hal ini juga untuk mengetahui sikap positif dan sikap negatif siswa dalam kegiatan peningkatan penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana menggunakan teknik demonstrasi dan asosiasi.

3.1.1.4 Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mencermati, mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didasarkan dari data hasil tes, hasil observasi, hasil angket, dan hasil wawancara yang telah dilakukan Asrori, 2007:105. Berdasarkan kegiatan tersebut peneliti dapat melakukan evaluasi untuk menemukan keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Selain itu juga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan yang masih ada pada tindakan yang telah dilaksanakan untuk kemudian dijadikan dasar menyempurnakan rencana tindakan pada siklus berikutnya.

3.1.2 Desain Penelitian Siklus II

Proses tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Hasil refleksi siklus I dijadikan acuan pada pelaksanaan II. Seperti halnya siklus I, siklus II juga terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Guru dapat melakukan tahap-tahap kegiatan sebagaimana yang telah dilakukan pada siklus pertama, tetapi sudah dilakukan perbaikan-perbaikan. Fokus pembelajaran pada siklus II masih sama dengan siklus I, yaitu penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana menggunakan teknik demonstrasi dan asosiasi.

3.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan rencana pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Dalam tahap ini, peneliti membuat perbaikan rencana pembelajaran peningkatan penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana. Peneliti juga menyiapkan alat tes dan kriteria penilaian, lembar observasi, lembar angket, dan lembar wawancara serta media pembelajaran. Setelah itu, peneliti berkoordinasi kembali dengan guru mata pelajaran tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II berbeda dengan tindakan pada siklus I. Ada beberapa perubahan tindakan antara lain sebelum pembelajaran dimulai dijelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I. Kemudian siswa diberi arahan dan bimbingan agar dalam pelaksanaan kegiatan penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana pada siklus II menjadi lebih baik.

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan, peneliti menanyakan keadaan siswa, mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan peneliti pada pertemuan yang lalu dan peneliti meminta siswa lebih berkonsentrasi dalam kegiatan pemahaman makna kosakata dan wacana. Selain itu peneliti juga tetap melakukan interaksi awal berupa tanya jawab tentang pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelum kegiatan pembelajaran, dan menyiapkan media yang akan digunakan beserta lembar pekerjaan kelompok dan individu siswa.

2. Kegiatan Inti

Pada tahap ini, peneliti melakukan perbaikan kegiatan pada siklus I. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan hasil tes siswa pada siklus I. Peneliti menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana bahasa Arab. Peneliti menyebutkan bahwa masih ada sebagian siswa yang merasa kesulitan dalam memahami makna kosakata dan wacana bahasa Arab. Kemudian siswa diberi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar dalam pelaksanaan kegiatan penguasaan kosakata untuk memahami materi wacana bahasa Arab pada siklus II menjadi lebih baik. Setelah memberikan solusi pada siswa, kemudian peneliti melakukan kegiatan inti yang hampir sama dengan siklus I, dengan melakukan beberapa perbaikan pada penyajian materi dan penggunaan media pengajaran yang lebih tepat dalam pembelajaran ini. Bentuk visual kosakata yang ditampilkan dalam gambar, pada siklus II ini oleh peneliti letakkan pada papan tulis. Berbeda dari siklus I, pada siklus I peneliti menjelaskan makna kosakata-kosakata dengan menunjukkan gambar satu persatu. Peneliti juga memberikan kesempatan lebih banyak dalam kegiatan penguasaan kosakata dengan memberikan aktivitas permainan kosakata, antara lain yakni dengan permainan teka-teki silang dan angkat kata. Peneliti melakukannya dengan tujuan pemahaman siswa pada siklus I dalam penguasaan kosakata yang kurang dapat ditunjang dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Selain dari kedua faktor tersebut peneliti melaksanakan siklus II sesuai dengan yang telah dilakukannya pada siklus I. Peneliti juga memberikan semangat berupa pemberian reward kepada siswa yang aktif dan mampu membuktikan kemampuannya pada akhir dari kedua pertemuan tersebut, dengan alasan agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran penguasaan kosakata untuk memahami wacana bahasa Arab.

3.1.2.3 Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Arab. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa selama mengikuti pembelajaran. Pada siklus II ini, dilihat peningkatan hasil tes dan perilaku siswa dalam memahami wacana secara kelompok maupun individu. Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi dan nilai terrendah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran. 3.1.2..4 Refleksi Pada siklus II, refleksi dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan penguasaan kosakata untuk memahami wacana bahasa Arab dengan penerapan teknik demonstrasi dan asosiasi serta perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari refleksi itu juga diketahui keefektifan menggunakan teknik demonstrasi dan asosiasi dalam pembelajaran penguasaan kosakata untuk memahami wacana bahasa Arab. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dari dua kelas VIII yang ada di MTs. Al-Islam Sumurrejo yaitu kelas VIIIA dan VIIIB. Alasan dipilihnya kelas VIIIA ini dari pada kelas VIIIB karena kemampuan mereka dalam memahami mata pelajaran diluar bahasa Arab lebih baik dari kelas VIIIB, namun mereka masih pasif daripada kelas VIIIB dalam aktivitas pembelajaran bahasa Arab. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, maka perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa untuk memahami wacana bahasa Arab, baik itu berupa kalimat, paragraf, ataupun bacaan. Perlu dilakukan tindakan khusus untuk meningkatkan kemampuan dan mengubah tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dalam pembelajaran bahasa arab pada umumnya, dan materi membaca pemahaman bacaan berbahasa Arab pada khususnya.

3.3 Variabel Penelitian