Identifikasi Masalah Defensive and agressive factors response of white rat stomach to aspirin as a human model

1.2. Identifikasi Masalah

Lesi mukosa akut lambung akibat Aspirin disebabkan gangguan keseimbangan antara faktor agresif dan defensif. Peran faktor agresif dalam hal ini asam lambung sudah banyak dilakukan penelitian. Akan tetapi peran faktor defensif masih perlu diteliti lebih lanjut. Prostaglandin berperan utama sebagai faktor defensif dalam ketahanan mukosa lambung. Sawar mukosa lambung teratas adalah lapisan pre-epitel dengan komponen yang paling dominan adalah mukus. Mekanisme terjadinya lesi mukosa akut lambung melalui dua jalur, yaitu topikal dan sistemik. Efek topikal terjadi bila ada kontak langsung Aspirin dengan mukosa akibat rusaknya lapisan mukus. Penempelan Aspirin pada sel epitel akan menyebabkan reaksi sel dalam bentuk reaksi inflamsi dan akan berlanjut dengan kerusakan dinding sel. Kerusakan dinding sel akan diikuti oleh aliran balik ion hidrogen bersama dengan obat Aspirin dan akan terperangkap didalam sel epitel tersebut. Kondisi ini akan mempengaruhi ketahanan sel, sehingga akhirnya terjadi kerusakan sel dalam bentuk nekrosis. Reaksi sistemik akibat hambatan produksi prostaglandin melalui enzim Cyclooxygenase akan lebih memperberat lesi mukosa yang sudah terjadi. Peran faktor agresif yaitu asam lambung dan pepsin juga akan berpengaruh pada lesi yang sudah terjadi. Hambatan enzim Cyclooxygenase satu dan dua pada kelompok dengan lesi mukosa yang tidak seimbang akan memperberat terjadinya lesi mukosa akut lambung Brzozowski dan Konturek etal 2001, Bhandari dan Bateman etal 2005. Mukus sebagai sawar mukosa lambung akan berfungsi sebagai pencegahan primer maupun sekunder terjadinya lesi mukosa akut Atuma dan Strugala etal 2001, Allen dan Flemstrom 2005. Sel radang, asam lambung dan pepsin sebagai faktor agresif merupakan komponen yang akan memperpercepat terjadinya lesi mukosa akut lambung akibat OAINSAspirin Bowen 2002, Salena dan Hunt 2005, Brzozowski dan Konturek etal 2006, Martin dan Wallace 2006. Peran isoenzim COX-1 dab COX-2 pada kelompok dengan lesi mukosa akan ditentukan oleh tingkat ekspresi pada epitel maupun kelenjar, akan dapat diketahui dari perwarnaan khusus imunohistokimia mukosa lambung Iseki 1995, Peskar 2005. Perubahan morfologi lambung, reaksi seluler dan ekspresi COX-1 dan COX-2 pada tanpa lesi maupun dengan lesi mukosa lambung disebabkan Aspirin, pada manusia sulit dibuktikan akan tetapi pada hewan coba akan dapat ditentukan secara jelas.

1.3. Pertanyaan penelitian