Tujuan Pengembangan Manfaat Penelitian

10 Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale dalam Arsyad 2011: 11 mengadakan klasifikasi terhadap media pembelajaran. Klasifikasi ini dimulai dari pengalaman langsung kongkret, kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama ”kerucut pengalaman Dale ” dan dianut secara luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar. Gambar 2.2 Kerucut pengalaman Edgar Dale. Penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa. Dengan kata lain, media dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa dan guru sebagai penyelenggara sumber belajar. Dalam penggunaan media pembelajaran sebagai sumber belajar, tentunya harus didasarkan pada pemilihan yang tepat. Sehingga, media pembelajaran dapat dapat menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Munir 2012: 148 menambahkan bahwa, Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong proses 11 belajar. Dengan adanya berbagai bentuk multimedia pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Dengan jelasnya definisi dan fungsi dari media pembelajaran dan multimedia pembelajaran, maka kita bisa melangkah untuk memahami video pembelajaran. Secara empiris, video berasal dari singkatan dalam bahasa inggris, yaitu visual dan audio. Kata vi adalah singkatan dari visual yang berarti gambar dan deo adalah singkatan dari audio yang berarti suara. Secara bahasa, video berasal dari bahasa latin, video-vidi-visum yang artinya melihat mempunyai daya penglihatan atau dapat melihat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 1119, video diartikan sebagai bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi atau rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Pendapat lainnya, Agnew dan Kellerman dalam Munir 2012: 290 menyatakan bahwa, Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran, serta fantasi pada gambar yang bergerak. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Video merupakan satu dari berbagai jenis media pembelajaran. Saat ditinjau dari media penyampai pesannya, video termasuk media pembelajaran audio-visual atau media pembelajaran pandang-dengar. Dikatakan media pandang-dengar karena terdapat unsur dengar audio dan unsur visual pandang yang disajikan serentak. Munadi 2013: 113 menambahkan bahwa, Media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis: pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni; dan kedua, media audio-visual tidak murni. Film,