Langkah-langkah Desain Produk Multimedia Interaktif
72
3. Lim, C S; et-all. 2004. Enhanced learning of rapid prototyping systems
through multimedia, menyimpulkan bahwa multimedia mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, yang membuat belajar lebih mudah dan
lebih cepat. Banyak lembaga pendidikan dan pengembang perangkat lunak semakin meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan multimedia dan
perangkat lunak pendidikan untuk membantu mahasiswa dan dosen, antara lain, untuk belajar lebih efektif.
4. Estu Miyarso, Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
2009 berjudul Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Sinematografi, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 Produk
multimedia interaktif untuk pembelajaran sinematografi ini telah selesai dikembangkan dalam bentuk CD program pembelajaran sesuai dengan
prosedur pengembangan. Secara umum kualitas produk multimedia interaktif
ini termasuk dalam kriteria baik dengan skor rata-rata 3,76 dari rentang skor
1- 5. Aspek pembelajaran termasuk dalam kriteria baik dengan skor 3,92; aspek isi termasuk dalam kriteria baik dengan skor 3,65; aspek tampilan
termasuk dalam kriteria baik dengan skor 3,74; dan aspek program termasuk dalam kriteria baik dengan skor 3,73. 2 Produk multimedia interaktif ini
efektif digunakan untuk pembelajaran sinematografi dengan kenaikan rerata skor post test atas skor pre test sebesar 9,55 atau sebesar 14,54 dari pengguna
selama satu kali pertemuan. Selain itu, data hasil observasi dan wawancara
73
menunjukan bahwa produk multimedia interaktif ini mempunyai kemenarikan bagi pengguna pada saat proses pembelajarannya.
5. Sulatra. 2011. 248 hal. Pengembangan Multimedia Interaktif Geometri dalam
Pembelajaran Matematika SMA Kelas X. Pada penelitian pengembangan ini menyimpulkan pembelajaran geometri
pada pelajaran Biologi SMA Kelas X dengan menggunakan produk MMIMG lebih efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional dan produk MMIMG memiliki daya tarik yang baik.