V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan
Berdasarkan temuan dan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Metematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa
kelas IV SD Negeri 4 Yogyakarta tahun pelajaran 20132014, dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika tentang mengalikan dua
bilangan terlihat meningkat. Siklus I aktivitas siswa dalam pembelajaran 66,67 dan siklus II 76,67 meningkat 10. Kinerja guru dalam
pembelajaran siklus I adalah 72,94 dan siklus II 89,41 meningkat 16,47. b.
Hasil belajar meningkat, ketuntasan pada siklus I ada 15 orang siswa 50 dengan nilai rata-rata siswa 58,33. Ketuntasan pada siklus II ada 23 orang
siswa 76,67 dengan nilai rata-rata siswa 73,33. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan 15,00 dan siswa yang tuntas bertambah 8 orang
26,67. Jadi, siswa yang tuntas sudah lebih dari atau sama dengan 75 pada siklus II dan tidak perlu diadakan penelitian siklus berikutnya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan, peneliti menyarankan sebagai berikut. Untuk Guru
1 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan alternatif untuk
memotivasi siswa berlatih dan belajar untuk cepat mengalikan dua bilangan.
2 Guru harus lebih cepat tanggap terhadap kesulitan-kesulitan belajar siswa
dalam menerima materi pembelajaran yang menyebabkan kemampuan belajar siswa menurun. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,
dianjurkan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, sanggup dan bersedia memberikan motivasi, nasihat, dan bimbingan pada siswa.
b. Untuk Sekolah
1 Sekolah sebaiknya memperbanyak musyawarah guru mata pelajaran
MGMP untuk menunjang proses pembelajaran, khususnya Matematika. 2
Memberikan motivasi kepada guru untuk memanfaatkan model-model pembelajaran, khususnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pembelajaran tertentu. 3
Membantu guru dalam pengadaan media pembelajaran Matematika. 4
Sekolah mempermudah dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi siswa dalam memanfaatkan buku dan perpustakaan sekolah.
5 Sekolah melengkapi sarana belajar lain, seperti televisi, internet, dll.
c. Untuk Siswa
1 Siswa harus instropeksi diri dan harus lebih banyak melakukan pelatihan
untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang dimiliki. 2
Siswa harus lebih banyak mempelajari materi pelajaran Matematika. 3
Siswa harus terlatih untuk cepat mengalikan dua bilangan. 4
Siswa harus banyak berlatih untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman. 2005. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdurahman dkk. 2005. Penelitian Tindakan Kelas SD. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Buchori. 2001. Senang Matematika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen. Dienes. 2013. Teori Belajar Permainan Dienes dalam Pembelajaran Matematika,
http:www.masbied.com20100320teori-belajar-permainan-dienes- dalam-pembelajaran-matematika , diakses tanggal : 26 september 2013.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Glider. 1998. Belajar dan Membelajarkan. Penterjemah Munandir. Jakarta: PT.
Raya Grafindo Persada. Hakum, Thursan. 2000. Belajar secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hopkins. 2007. Teachers Guide to Classrom Research. Philadelpphia : Open
University Press. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajran kooperatif Usaha Nasional. Jakarta: Rineka
Cipta. Kunandar. 2007. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Bandung: Rineka Cipta.
Kusuma, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Madya. 2010. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Action research.
Bandung: Alfabeta Nasution,S.2004.PengertianPrestasiBelajar.http:www.anneahira.compengertia
n-prestasi-belajar-menurut-para-ahli.htm.diakses pada tanggal 25 Mei 2012.
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan sastra. Yogyakarta: BFE.