Penilaian Autentik Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar .1 Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu
                                                                                Adapun  penjelasan  untuk  empat  pilar  tersebut  1  learning  to know  belajar  untuk  mengetahui  dengan  memadukan  pengetahuan
umum  yang  cukup  luas  dengan  kesempatan  untuk  bekerja  melalui kemampuan  belajar  bagaimana  caranya  belajar  sehingga  diperoleh
keuntungan  dari  peluang-peluang  pendidikan  sepanjang  hayat  yang tersedia;  2  Learning  to  do  belajar  berbuat  bukan  hanya  untuk
mrmperoleh  suatu  ketrampilan  kerja  tetapi  juga  untuk  mendapatkan kompetensi  berkenaan  dengan  bekerja  dalam  kelompok  dan  berbagai
kondisi sosial yang informal; 3 Learning to be belajar untuk menjadi dirinya dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan
terus mengembangkan kepribadiannya lebih baik dan mampu bertindak mandiri,  dan  membuat  pertimbangan  berdasarkan  tanggung  jawab
pribadi;  4  Learning  to  live  together  belajar  hidup  bersama  dengan cara  mengembangkan  pengertian  dan  kemampuan  untuk  dapat  hidup
bersama  dan  bekerjasama  dengan  orang  lain  dalam  masyarakat  global yang  semakin  pluralistikmajemuk  secara  damai  dan  harmonis,  yang
didasari  dengan  nilai-nilai  demokrasi,  perdamaian,  hak  asasi  manusia,
dan pembangunan berkelanjutan.
Selain konsep belajar  yang diungkapkan di atas,  menurut  Bruner dalam  Nasution,  2008:  9-10  terdapat  proses  belajar  yang  dibedakan
dalam  tiga  fase  yaitu:  1  Informasi:  dalam  tiap  pembelajaran  kita peroleh  sejumlah  informasi,  ada  yang  menambah  pengetahuan  yang
telah  kita  miliki,  ada  yang  memperhalus  dan  memperdalamnya,  ada pula  informasi  yang  bertentangan  dengan  apa  yang  telah  kita  ketahui
sebelumnya,  misalnya  bahwa  tidak  ada  energi  yang  lenyap;  2 Transformasi: informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi
ke  dalam  bentuk  yang  lebih  abstrak  atau  konseptual  agar  dapat digunakan  untuk  hal-hal  yang  lebih  luas.  Dalam  hal  ini  bantuan  guru
sangat  diperlukan;  3  Evaluasi:  kemudian  kita  nilai  sampai  manakah pengetahuan  yang kita peroleh dan tranformasi  itu dapat  dimanfaatkan
untuk memahami gejala-gejala lain.
Kaitannya  denga  Kurikulum  2013,  Mulyasa  2013:  107 menjelaskan bahwa belajar harus dipandang sebagai aktivitas psikologis
yang  memerlukan  dorongan  dari  luar.  Oleh  karena  itu,  hal-hal  yang
harus diupayakan antara lain:
1. Bagaimana  motivasi  peserta  didik,  dan  bagaimana  materi
belajar  harus  dikemas  sehingga  membangkitkan  motivasi, gairah, dan nafsu belajar;
2. Belajar  perlu  dikaitkan  dengan  seluruh  kehidupan  peserta
didik,  agar  dapat  menumbuhkan  kesadaran  mereka  terhadap manfaat dari perolehan belajar;
Dari  berbagai  pendapat  para  ahli  dan  penjelasan  di  atas,  peneliti menyimpulkan  bahwa  belajar  adalah  suatu  proses  untuk  memperoleh
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan hal tersebut terjadi pada setiap orang dalam sepanjang hidupnya.
                