V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses klaim asuransi syariah dalam akad wakalah bil ujrahdiatur dalam fatwa DSN MUI No 52DSN-MUIIII2006 tentang Akad Wakalah bil Ujrah
pada Asuransi dan Reasuransi Syariah. Yaitu PT Prudential Indonesia sebagai perusahaan asuransi merupakan pemegang amanah atau wakil peserta
asuransi. Dalam hal proses klaim, PT Prudential memiliki kewajiban membantu proses penyelesaian asuransi sesuai dengan yang diperjanjikan
dalam polis asuransi, dan berhak mendapatkan ujrah fee atas jasanya. Hal ini menunjukkan bahwa proses klaim asuransi PT Prudential Indonesia dalam
hal ini PAA Syariah telah sesuai dengan ketentuan fatwa DSN MUI sebagai suatu bentuk kehalalan produk bagi peserta asuransi.
2. Permasalahan yang mungkin timbul dalam asuransi jiwa syariah adalah berasal dari peserta asuransi dan perusahaan asuransi. Dalam hal pelaksanaan
asuransi jiwa syariah pada PT Prudential Indonesia jika terjadi perselisihan antara perusahaan asuransi dan peserta asuransi, PT Prudential dapat
menawarkan atau memilih proses penyelesaian yang akan ditempuh dengan
tiga tahapan yaitu melalui perdamaian atau musyawarah, melalui lembaga arbitrase yaitu Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS, dan
terakhir melalui pengadilan yang dilakukan di Peradilan Agama.
B. Saran
Saran-saran yang ditawarkan kepada masyarakat sekitar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat diharapkan lebih teliti sebelum membeli dan memahami asuransi yang diinginkan agar tidak terjadi kekecewaan di kemudian hari.
2. PT Prudential Indonesia sebagai lembaga keuangan syariah diharapkan lebih meningkatkan kinerja agen asuransi dalam mutu pelayanan
perusahaan asuransi khususnya bagi calon nasabah dan nasabah dalam hal penjelasan produk asuransi yang ditawarkan, sehingga PT Prudential
Indonesia khususnya Unit Bandar Lampung dapat dijadikan sebagai alternatif proteksi jiwa sekaligus investasi jangka panjang bagi
masyarakat luas.