Disebutkan dalam riwayat Ahmad, “seperempat dinar setara dengan tiga
dirham”.
35
Alasan seperempat dinar merupakan nishab dari pencurian yang dapat dikenai had potong tangan adalah berdasarkan hadist Rosulullah saw, beliau
bersabda: “tangan tidak dipotong kecuali pada seperempat dinar ke atas”.
36
Hukum dinar dan dirham yang dibawa oleh Rosulullah sampai sekarang masih tetap digunakan dan menjadi sumber hukum Islam. Ada hal yang
menarik, mengingat patokan yang menjadi dasar nilai kerugian dalam Islam mampu mengikuti perkembangan zaman.
2.5 Tindak Pidana Ringan Dalam KUHAP
Berlakunya Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Undang- undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, dibedakan
antara tiga macam acara pemeriksaan, yaitu: 1.
Acara Pemeriksaan Biasa; 2.
Acara Pemeriksaan Singkat; 3.
Acara Pemeriksaan Cepat, yang terdiri dari: 1
Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan; dan 2
Acara Pemeriksaan Perkara Pelanggaran Lalu Lintas Jalan. Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan merupakan acara untuk
memeriksa tindak pidana ringan. Dari rumusan Pasal 205 ayat 1 KUHAP dapat diketahui bahwa tindak pidana yang diperiksa melalui acara ini, jadi
merupakan tindak pidana ringan, adalah tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan paling lama 3 tiga bulan dan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp.7.500,- tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan.
35
Asadullah Al Faruq, 2009, Loc.Cit. hlm. 34.
36
Ibid, hlm. 34.
KUHAP hanya melanjutkan pembagian perkarapemeriksaan yang sudah dikenal sebelum HIR. Ini tampak pula dari sudut penempatannya, yaitu
tindak pidana ringan dimasukkan ke dalam Acara Pemeriksaan Cepat, bersama-sama dengan pelanggaran lalu lintas jalan. Hal ini dapat dimengerti
karena tindak pidana ringan pada umumnya adalah adalah tindak pidana delik pelanggaran yang dalam KUHP ditempatkan pada Buku III.
37
Hakikat tindak pidana ringan adalah tindak-tindak pidana yang bersifat ringan atau tidak berbahaya, sedangkan hakikat pengaduan acara pemeriksaan
tindak pidana ringan agar perkara dapat diperiksa dengan prosedur yang sederhana. Hal yang menarik dari tindak pidana ringan adalah bahwa
tercakup di dalamnya tindak pidana penghinaan ringan yang letaknya dalam Buku II KUHP.
38
Hukum Acara Pidana berhubungan erat dengan adanya hukum pidana, maka dari itu merupakan suatu rangkaian peraturan-peraturan yang memuat
cara bagaimana badan-badan pemerintah yang berkuasa, yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan juga harus bertindak guna mencapai tujuan negara
dengan mengadakan hukum pidana.
39
2.6 Tindak Pidana Ringan Dalam KUHP