Membaca Pemahaman Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata dapat berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus. Tiga istilah sering digunakan untuk memberikan komponen dasar dari proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan, sedangkan proses decoding penyandian merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Proses recording dan decoding biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal, yaitu SD kelas I, II dan III yang dikenal dalam istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini adalah proses perceptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Sementara itu, proses memahami makna meaning lebih ditekankan di kelas-kelas tinggi SD. Di samping keterampilan decoding, pembaca juga harus memiliki keterampilan memahami makna, meaning. Pemahaman makna berlangsung melalui berbagai tingkat, mulai dari tingkat pemahaman literal sampai kepada pemahaman interpretative, kreatif, dan evaluative. Dengan demikian, membaca merupakan gabungan proses perceptual dan kognitif, seperti 18 18 dikemukakan oleh Crawley dan Mountain dalam Farida Rahim, 2008:3. Ritawati dkk dalam Peningkatan Keterampilan Membaca dan Menulis di Kelas Tinggi 2005:10 mengungkapkan bahwa membaca pemahaman adalah suatu kegiatan dalam usaha memperoleh keterampilan memahami dan memanfaatkan seefisien mungkin informasi visual yang ada dalam bacaan. Ada tiga elemen penting dalam membaca pemahaman yakni : 1 pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki tentang topik, 2 menghubungkan pengetahuan dan pengalamannya dengan teks yang dibaca, 3 proses perolehan makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang dimilikinya. Pengertian-pengertian di atas dapat memberikan kesimpulan bahwa membaca pemahaman adalah sebuah upaya yang dilakukan siswa untuk mengetahui isi dari bacaan yang tersirat didalamnya sehingga dapat mengetahui makna dari bacaan dengan tepat.

2.3 Pendekatan Konstektual

Pembelajaran kontekstual adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk 19 19 dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka Sanjaya, 2007:253. Oleh sebab itu, belajar dalam konteks pembelajaran kontekstual bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar sebagai proses berpengalaman secara langsung. Melalui proses pengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotorik. Nurhadi 2003:13 menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Johnson Nurhadi. 2003:12 merumuskan pengertian pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan 20 pribadinya, sosialnya, budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem pembelajaran kontekstual menuntun siswa melalui delapan komponen utama pembelajaran kontekstual yaitu : melakukan hubungan yang bemakna, mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, memeliharamerawat pribadi siswa, mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan asesmen autentik. Selanjutnya Johnson Rusman, 2011:189 berpendapat bahwa pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa menghubungkan isi pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna. Pembelajaran kontekstual memperluas konteks pribadi siswa lebih lanjut melalui pemberian pengalaman segar yang akan merangsang otak guna menjalin hubungan untuk menemukan makna baru. Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi atau pendekatan kontekstual merupakan strategi pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman yang dimiliki siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Pembelajaran kontekstual juga dapat merangsang otak untuk menemukan makna yang baru. 21 21

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SD NEGERI 1 MATARAM GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 25

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 123

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN PARAFRASA MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI-A SD NEGERI 4 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 69

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURWODADI GISTING TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 2 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V-B SDN 1 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 26 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KAMPUNG KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 34