Struktur Film Tinjauan tentang Film

5 Long Shot LS, Menampilkan seseorang secara utuh mulai dari kepala hingga kaki. 6 Big Close Up BCU, Bagian dari close Up, Ukuranya lebih kecil daripada close up. 7 Extrim Close Up ECU, Gambar yang dihasilkan hanya focus pada satu bagian saja. 8 Very Long Shot VLS, Latar subjek lebih dominan daripada subjek sendiri. 9 Extrim Long Shot ELS, tidak menonjolkan subjek, penekanan pada latar dimana subjek berada. b. Scane adegan Scene adalah gabungan dari beberapa shot yang menimbulkan satu pengertian yang utuh. Membangun satu scene sama dengan membangun sebuah kalimat yang terdiri dari awal, pengembangan atau pemaknaan, dan terakhir bagian penutup. Satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi cerita, tema, karakter atau motif. c. Sequence Sequence adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu pristiwa yang utuh. Satu sequence umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. 1 Dalam karya literature, sequence bisa diibaratkan babak atau sekumpulan bab. 1 Heru Effendy, Mari membuat film, panduan menjadi produser, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,1986, Cet. Ke-3. h. 35.

5. Jenis dan Klasifikasi Film

Film dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis film itu adalah film documenter documentary Films, Film cerita pendek short Films dan Film cerita panjang Feature –lenght Films. 1 Penjelasanya adalah sebagai berikut: a. Film Dokumenter Documentary Films Film dokumenter adalah karya ciptaan mengenai kenyataan creative Treatment of Actuality. 2 Film dokumenter merupakan interpretasi yang puitis yang bersifat pribadi dari kenyataan-kenyataan. Atau dengan kata lain merupakan film non fiksi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan perasaanya dan pengalamanya dalam situasi yang apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera atau pewawancara. Film dokumenter pada dasarnya berusaha dibuat untuk menyajikan realitas melalui berbagai macam cara untuk berbagai macam tujuan. Secara umum film dokumenter dibuat untuk tujuan penyebaran informasi, pendidikan juga propaganda bagi sesorang atau kelompok tertentu. Kini dokumenter menjadi sebuah tren tersendiri dalam perfilman dunia. Para pembuatan film bisa bereksperimen dan belajar tentang banyak hal ketika terlibat dalam produksi film dokumenter. Selain untuk komsumsi televisi, film dokumenter juga lazim untuk diikut sertakan dalam berbagai festival film di dalam dan luar negri. 1 Marcel Danesi, pengantar memahami semiotic media, Yogyakarta: Jala Sutra, 2010, h. 134. 2 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, komunikasi massa: Suatu pengantar bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 139. b. Film Cerita Pendek Durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60 menit. Film cerita pendek dijadikan laboraturium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh mahasiswa jurusan film atau orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. c. Film Cerita Panjang Sebuah film dikatakan film cerita panjang bila durasi dari film lebih dari 60 menit. Film yang biasanya diputar termasuk dalam jenis film cerita panjang. Seiring perkembangan zaman dan dunia perfilman, gendre dalam filmpun mengalami sedikit perubahan. 1 Sejauh ini jenis film cerita panjang di bagi menjadi lima gendre, yaitu: 1 Komedi, tema ini berbeda dengan lawakan sebab jika dalam lawakan biasanya yang berperan adalah pelawak. Film komedi tidak harus dilakonkan oleh pelawak, tetapi pemain film biasa. Intinya, tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat penontonya tersenyum bahkan tertawa terbahak- bahak. Ada dua jenis drama komedi yaitu slapstick dan situation comedy . Splastick adalah komedi yang memperagakan adegan konyol seperti sengaja jatuh atau dilempar kue dan lainya. Sedangkan komedi situasi adalah 1 Ekky Maliki, why Not: Remaja doyan nonton, h. 104.