Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

(1)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)

danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in

Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi

Disusun oleh:

Henny A G K Sitompul

NIM: 050709014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

2009


(2)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul skripsi: Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

Oleh : Henny A G K Sitompul

Nim : 050709014

Pembimbing I : Himma Dewiyana, S.T. M.Hum

NIP :

Tanda Tangan : __________________________

Tanggal :

Pembimbing II : Ishak, SS, M.Hum

NIP :

Tanda Tangan : __________________________


(3)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

LEMBAR PENGESAHAN

Judu l Skripsi : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

Oleh : Henny A G K Sitompul

Nim : 050709014

DEPARTEMEN STUDI PERPSUTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan : ______________________

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Ketua : Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D

Tanda Tangan : ______________________


(4)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juni 2009

Henny A G K Sitompul 050709014


(5)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Abstrak

Henny Sitompul. 2009. Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) Tahun Terbit 2007-2008

Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam jurnal ilmiah, terdapat karya- karya ilmiah, dimana dalam setiap penulisannya, umumnya penulis menggunakan bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi untuk mendukung uraian penulisan. Hal tersebut mengakibatkan adanya hubungan antara dokumen yang disitir (cited document) dan dokumen yang menyitir (citing document). Dari uraian tersebut, telah dikembangkan berbagai metode analisis dalam Bibliometrika, diantaranya pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation).

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007–2008. Data yang diperoleh sebanyak 80 artikel. Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun 2007 sebanyak 41 artikel dan ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39 artikel.

Dari hasil penelitian diperoleh rekapitulasi artikel yang diteliti yaitu 22 pasangan bibliografi (2,6%). Dan rekapitulasi kekuatan ko-sitasi sebanyak 12 artikel (1,28%).


(6)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

KATAPENGANTAR

Pujian dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan kasihNya saja penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan Judul Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Kekuatan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007-2008.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari campur tangan berbagai pihak, yang dengan ketulusan hati telah memberikan bimbingan, motivasi, dan bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra.

3. Ibu Himma Dewiyana, S.T. M.Hum selaku pembimbing I penulis yang

yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan perbaikan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Ishak, S.S, M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan perbaikan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Para staf pengajar dan staf administrasi pada program studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan pendidikan dan membantu penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya skrispsi ini. 6. Teristimewa kepada keluarga sempurna yang penulis miliki, Ayahanda

H.Sitompul, Ibunda G. br. Hutabarat dan Adik- adik penulis yang selalu mengiringi kehidupan penulis dengan limpahan Cinta dan Doa. Terima kasih untuk setiap kasih dan kesederhanaan yang kalian ajarkan.


(7)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

7. Seluruh keluarga besar dari Ayahanda dan Ibunda penulis, seluruh saudara sepupu dari penulis, terima kasih atas dukungan dan persaudaraan yang terjalin.

8. Sahabat terbaik penulis: Rosa Manurung, Erni Panjaitan, Esther Siahaan dan Rieka Hutasoit terima kasih untuk seluruh dukungan dan persahabatan yang selama ini kita jalin.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2005: Srihati, Bina, Maidana “gokil”, Endang, Get, Vera, Firza, Harly, Acha, Bella, Rosita, Juli ,Uli, Ganda, Newin, Wilman, Janfrist, Evi, Jelita, Feri, Yona, Mizana, Ricka, Euis, Titin, Lucky, Lisa, Siti, Lestika, Fitri, Irma, Abrar, Safar, Zulqadri, Syafii, Rizky, Fajar, Eric……SEMANGAT buat jurusan kita ya!!

Akhirnya, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan menuju kesempurnaan pada penelitian lanjutan dengan topik yang sama di hari yang mendatang.

Medan, Juni 2009

Henny Sitompul 050709014


(8)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL……… xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 4

1.3 Tujuan Penelitian………. 4

1.4 Manfaat Penelitian………... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) DAN KO-SITASI (CO-CITATION) 2.1 Bibliometrika……… 6

2.1.1 Pengertian Bibliometrika………. 6

2.1.2 Tujuan Bibliometrika……….. 7

2.1.3 Manfaat Bibliometrika……… 8

2.1.4 Objek Kajian Bibliometrika……… 9

2.2 Pengertian Pasangan Bibliografi………. 10

(Bibliographic Coupling) 2.3 Pengertian Ko-sitasi………... 12

(Co-citation) 2.4 Pengumpulan Data 2.4.1 Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)……… 14

2.4.2 Prosedur Pengumpulan Data Ko-sitasi (Co-citation)………. 15

2.4.3 Kendala dalam Pengumpulan Data………. 15 2.5 Analisis Hubungan antara Pasangan Bibliografi, ko-sitasi dan


(9)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009


(10)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.6 Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic

Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation)……….……. 17

2.6.1 Pengindeksan……… 17

2.6.2 Penelusuran Informasi……….. 18

2.6.3 Pemetaan……….. 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……….. 20

3.2 Unit Analisis……….. 20

3.3 Instrumen Penelitian………. 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 22

3.5. Teknik Analisis Data……… 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Indentifikasi Journal for Specialists in Pediatric Nursing ………. 25

4.1.1. Perkembangan Artikel ……….... 25

4.1.2 Jumlah Sitasi ……… 26

4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi ……… 27

4.2.1 Pasangan Bibliografi pada Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya………. 27

4.2.2 Pasangan Bibliografi pada Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya………. 28

4.2.3 Pasangan Bibliografi pada Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya………. 29

4.2.4 Pasangan Bibliografi pada Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya………. 29

4.2.5 Pasangan Bibliografi pada Artikel 5 dengan Artikel Selanjutnya………. 30

4.2.6 Pasangan Bibliografi pada Artikel 6 dengan Artikel Selanjutnya………. 31

4.2.7 Pasangan Bibliografi pada Artikel 7 dengan Artikel Selanjutnya………. 31


(11)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.


(12)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.8 Pasangan Bibliografi pada Artikel 8 dengan Artikel

Selanjutnya………. 33 4.2.9 Pasangan Bibliografi pada Artikel 9 dengan Artikel

Selanjutnya………. 33 4.2.10 Pasangan Bibliografi pada Artikel 10 dengan Artikel

Selanjutnya………. 34 4.2.11 Pasangan Bibliografi pada Artikel 11 dengan Artikel

Selanjutnya………. 35 4.2.12 Pasangan Bibliografi pada Artikel 12 dengan Artikel

Selanjutnya………. 35 4.2.13 Pasangan Bibliografi pada Artikel 13 dengan Artikel

Selanjutnya………. 36 4.2.14 Pasangan Bibliografi pada Artikel 14 dengan Artikel

Selanjutnya………. 37 4.2.15 Pasangan Bibliografi pada Artikel 15 dengan Artikel

Selanjutnya………. 37 4.2.16 Pasangan Bibliografi pada Artikel 16 dengan Artikel

Selanjutnya………. 38 4.2.17 Pasangan Bibliografi pada Artikel 17 dengan Artikel

Selanjutnya………. 39 4.2.18 Pasangan Bibliografi pada Artikel 18 dengan Artikel

Selanjutnya………. 40 4.2.19 Pasangan Bibliografi pada Artikel 19 dengan Artikel

Selanjutnya………. 41 4.2.20 Pasangan Bibliografi pada Artikel 20 dengan Artikel

Selanjutnya………. 42 4.2.21 Pasangan Bibliografi pada Artikel 21 dengan Artikel

Selanjutnya………. 43 4.2.22 Pasangan Bibliografi pada Artikel 22 dengan Artikel

Selanjutnya………. 44 4.2.23 Pasangan Bibliografi pada Artikel 23 dengan Artikel


(13)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009


(14)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.24 Pasangan Bibliografi pada Artikel 24 dengan Artikel

Selanjutnya………. 46 4.2.25 Pasangan Bibliografi pada Artikel 25 dengan Artikel

Selanjutnya………. 47 4.2.26 Pasangan Bibliografi pada Artikel 26 dengan Artikel

Selanjutnya………. 47 4.2.27 Pasangan Bibliografi pada Artikel 27 dengan Artikel

Selanjutnya………. 48 4.2.28 Pasangan Bibliografi pada Artikel 28 dengan Artikel

Selanjutnya………. 49 4.2.29 Pasangan Bibliografi pada Artikel 29 dengan Artikel

Selanjutnya………. 50 4.2.30 Pasangan Bibliografi pada Artikel 30 dengan Artikel

Selanjutnya………. 51 4.2.31 Pasangan Bibliografi pada Artikel 31 dengan Artikel

Selanjutnya………. 52 4.2.32 Pasangan Bibliografi pada Artikel 32 dengan Artikel

Selanjutnya………. 52 4.2.33 Pasangan Bibliografi pada Artikel 33 dengan Artikel

Selanjutnya………. 53 4.2.34 Pasangan Bibliografi pada Artikel 34 dengan Artikel

Selanjutnya………. 54 4.2.35 Pasangan Bibliografi pada Artikel 35 dengan Artikel

Selanjutnya………. 55 4.2.36 Pasangan Bibliografi pada Artikel 36 dengan Artikel

Selanjutnya………. 55 4.2.37 Pasangan Bibliografi pada Artikel 37 dengan Artikel

Selanjutnya………. 56 4.2.38 Pasangan Bibliografi pada Artikel 38 dengan Artikel

Selanjutnya………. 56 4.2.39 Pasangan Bibliografi pada Artikel 39 dengan Artikel


(15)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009


(16)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.40 Pasangan Bibliografi pada Artikel 40 dengan Artikel

Selanjutnya………. 58 4.3 Penentuan Ko-sitasi

4.3.1 Pasangan Ko-sitasi pada A1 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 59

4.3.2 Pasangan Ko-sitasi pada A2 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 62

4.3.3 Pasangan Ko-sitasi pada A3 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 63

4.3.4 Pasangan Ko-sitasi pada A4 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 64

4.3.5 Pasangan Ko-sitasi pada A5 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 64

4.3.6 Pasangan Ko-sitasi pada A6 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 65

4.3.7 Pasangan Ko-sitasi pada A7 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 65

4.3.8 Pasangan Ko-sitasi pada A8 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 66

4.3.9 Pasangan Ko-sitasi pada A9 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 67

4.3.10 Pasangan Ko-sitasi pada A10 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 67

4.3.11 Pasangan Ko-sitasi pada A11 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 68

4.3.12 Pasangan Ko-sitasi pada A12 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 69

4.3.13 Pasangan Ko-sitasi pada A13 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 69

4.3.14 Pasangan Ko-sitasi pada A14 dengan artikel 1 dan artikel


(17)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.3.15 Pasangan Ko-sitasi pada A15 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 70

4.3.16 Pasangan Ko-sitasi pada A16 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 71

4.3.17 Pasangan Ko-sitasi pada A17 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 72

4.3.18 Pasangan Ko-sitasi pada A18 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 73

4.3.19 Pasangan Ko-sitasi pada A19 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 73

4.3.20 Pasangan Ko-sitasi pada A20 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 74

4.3.21 Pasangan Ko-sitasi pada A21 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 75

4.3.22 Pasangan Ko-sitasi pada A22 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 76

4.3.23 Pasangan Ko-sitasi pada A23 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 76

4.3.24 Pasangan Ko-sitasi pada A24 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 77

4.3.25 Pasangan Ko-sitasi pada A25 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 78

4.3.26 Pasangan Ko-sitasi pada A26 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 78

4.3.27 Pasangan Ko-sitasi pada A27 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 79

4.3.28 Pasangan Ko-sitasi pada A28 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 79

4.3.29 Pasangan Ko-sitasi pada A29 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 80

4.3.30 Pasangan Ko-sitasi pada A30 dengan artikel 1 dan artikel


(18)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.3.31 Pasangan Ko-sitasi pada A31 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 81

4.3.32 Pasangan Ko-sitasi pada A32 dengan artikel 1 dan artikel


(19)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.3.33 Pasangan Ko-sitasi pada A33 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 82

4.3.34 Pasangan Ko-sitasi pada A34 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 83

4.3.35 Pasangan Ko-sitasi pada A35 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 83

4.3.36 Pasangan Ko-sitasi pada A36 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 84

4.3.37 Pasangan Ko-sitasi pada A37 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 85

4.3.38 Pasangan Ko-sitasi pada A38 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 85

4.3.39 Pasangan Ko-sitasi pada A39 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 86

4.3.40 Pasangan Ko-sitasi pada A40 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 86

BAB V

5.1 Kesimpulan……….. 88

5.2 Saran……… 89


(20)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel-1 ……… 25

Tabel-2 ……… 26

Tabel-3 ……… 26

Tabel-4 ……… 27

Tabel-5 ……… 28

Tabel-6 ……… 29

Tabel-7 ……… 30

Tabel-8 ……… 30

Tabel-9 ……… 31

Tabel-10 ……… 32

Tabel-11 ……… 33

Tabel-12 ……… 34

Tabel-13……… 34

Tabel-14……… 35

Tabel-15……… 36

Tabel-16……… 36

Tabel-17……… 37

Tabel-18……… 38

Tabel-19……… 39

Tabel-20……… 40

Tabel-21 ……… 41

Tabel-22 ……… 42

Tabel-23……… 42

Tabel-24……… 43

Tabel-25……… 44

Tabel-26……… 45

Tabel-27……… 45

Tabel-28……… 46

Tabel-29……… 47


(21)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-31……… 49

Tabel-32……… 49

Tabel-33 ……… 50

Tabel-34 ……… 51

Tabel-35 ……… 52

Tabel-36 ……… 53

Tabel-37……… 53

Tabel-38 ……… 54

Tabel-39 ……… 55

Tabel-40 ……… 55

Tabel-41 ……… 56

Tabel-42 ……… 57

Tabel-43 ……… 57

Tabel-44 ……… 58

Tabel-45 ……… 59

Tabel-46 ……… 62

Tabel-47 ……… 63

Tabel-48 ……… 63

Tabel-49 ……… 64

Tabel-50 ……… 64

Tabel-51 ……… 65

Tabel-52 ……… 66

Tabel-53 ……… 66

Tabel-54……… 67

Tabel-55 ……… 68

Tabel-56 ……… 68

Tabel-57 ……… 69

Tabel-58 ……… 69

Tabel-59 ……… 70

Tabel-60 ……… 70

Tabel-61 ……… 71


(22)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-63 ……… 73

Tabel-64 ……… 74

Tabel-65 ……… 74

Tabel-66 ……… 75

Tabel-67 ……… 76

Tabel-68 ……… 76

Tabel-69 ……… 77

Tabel-70 ……… 78

Tabel-71 ……… 78

Tabel-72 ……… 79

Tabel-73 ……… 79

Tabel-74 ……… 80

Tabel-75 ……… 81

Tabel-76 ……… 81

Tabel-77 ……… 82

Tabel-78 ……… 83

Tabel-79 ……… 83

Tabel-80 ……… 84

Tabel-81 ……… 84

Tabel-82 ……… 85

Tabel-83 ……… 85

Tabel-84 ……… 86

Tabel-85 ……… 87


(23)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ……… 92

Lampiran 2………. 113

Lampiran 3………. 134

Lampiran 4………. 145


(24)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era informasi seperti saat ini, perubahan dan perkembangan informasi terjadi dengan amat cepat, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam jurnal ilmiah, terdapat karya- karya ilmiah, dimana dalam setiap penulisannya, umumnya penulis menggunakan bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi untuk mendukung uraian penulisan. Kebiasaan menyitir atau mengutip pendapat dan/atau teori dari karya pengarang yang terbit terdahulu sering dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan adanya hubungan antara dokumen yang disitir (cited document) dan dokumen yang menyitir (citing document).

Berangkat dari uraian tersebut, telah dikembangkan berbagai metode analisis dalam Bibliometrika yang didasarkan pada hubungan antara dokumen yang disitir (cited document) dengan dokumen yang menyitir (citing document). Beberapa metode analisis tersebut antara lain analisis sitasi yang didasarkan pada perhitungan sitasi langsung (direct citation counting), pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation). Metode dalam tinjauan bibliometrika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation).

Menurut Kessler dalam Mustangimah (2002 : 1) “pasangan bibliografi (bibliographic coupling) adalah satu dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh


(25)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

dua dokumen yang terbit kemudian”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa jika ada dua dokumen yang menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama maka secara tinjauan bibliometrika kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi. Semakin banyak dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian akan menunjukkan semakin dekat hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut.

Mustangimah (2002:2) menyatakan bahwa “ko-sitasi adalah dua dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian”. Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu pasangan dokumen dapat dikatakan ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama. Semakin banyak dokumen yang terbit kemudian menyitir kedua dokumen tersebut maka semakin tinggi kekuatan ko-sitasi kedua dokumen tersebut.

Akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan informasi menjadi salah satu kebutuhan yang utama. Jurnal ilmiah berperan sebagai sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Artikel-artikel yang terdapat di dalam jurnal ilmiah pasti ada yang menyitir dokumen-dokumen yang terbit sebelumnya. Hal ini memungkinkan peneliti menyitir literatur yang sama dalam tulisannya.

Dewasa ini, jurnal ilmiah dapat diperoleh secara tercetak maupun elektronik, seperti Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN). JSPN merupakan jurnal internasional yang berisi tentang petunjuk-petunjuk praktis bagi para perawat khususnya yang mengambil spesialisasi bidang kesehatan anak dan keluarga. JSPN berperan sebagai penghubung antara teori dan praktik di lapangan, serta memberikan


(26)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

jawaban dari pertanyaan yang sering dijumpai di lapangan mengenai bidang kesehatan anak dan keluarga.

JSPN diterbitkan empat kali setahun yaitu pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober setiap tahunnya. JSPN dapat diperoleh secara tercetak maupun elektronik dengan cara melanggan jurnal. Bagi para civitas akademika Universitas Sumatera Utara dapat memperoleh JSPN melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sejak tahun 1998 dimulai dari volume 3 issue 1 hingga saat ini.

Artikel-artikel yang dimuat dalam JSPN pada umumnya berkaitan dengan bidang keperawatan. Artikel-artikel yang terdapat pada JSPN dihasilkan oleh beberapa peneliti atau penulis. Diantara penulis artikel pada JSPN kemungkinan besar ada yang mengutip atau menyitir dokumen yang sama. Keadaan demikian menyebabkan adanya hubungan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada artikel-artikel dalam JSPN. Sepanjang informasi yang diketahui, belum pernah dilakukan kajian terhadap JSPN mengenai bagaimana kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) dari artikel yang dimuat dalam JSPN yaitu antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitirnya.

Didorong oleh ketertarikan penulis untuk mengetahui bagaimana kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation), maka penulis

termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kekuatan

Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007-2008”. Adapun alasan penulis memilih JSPN sebagai subjek penelitian dikarenakan JSPN


(27)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

dapat diakses melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan JSPN ini lengkap setiap volumenya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008 ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Ilmu perpustakaan dan Informasi, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tambahan dalam melakukan penelitian bidang pasangan bibliografi (bibliographic oupling) dan ko-sitasi (co-citation).

2. Penulis, menambah wawasan pengetahuan mengenai pasangan bibliografi

(bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation), sehingga penulis dapat menerapkannya pada perpustakaan khususnya koleksi jurnal.


(28)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dokumen yang menyitir, dokumen yang disitir, kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan kekuatan ko-sitasi (co-citation) dari artikel-artikel terdapat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008. Di dalam penelitian ini yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel-artikel yang terbit tahun 2007 dan ko-sitasinya adalah artikel-artikel yang terbit tahun 2008.


(29)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Bibliometrika

2.1.1 Pengertian Bibliometrika

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Pritchard memperkenalkan istilah bibliometrics (bibliometrika) sebagai pengganti istilah statistical bibliography. Pritchard dalam Glanzel (2004:4) menyatakan bahwa ”Bibliometrics is the application of mathematical and statistical methods to books and other media of communication”.

Pendapat di atas jika diartikan adalah bibliometrika merupakan aplikasi metode statistika dan matematika terhadap buku serta media komunikasi lainnya. Dalam hal ini metode matematika dan statistika dapat diterapkan dalam segala bentuk media komunikasi yang telah direkam dalam arti luas, baik cetak maupun elektronik.

Selanjutnya Pritchard dalam Hjorland (2007:1) kembali memperkenalkan istilah bibliometrik dengan definisi yang lebih luas, yaitu:

The defenition and purpose of bibliometrics is to sheed light on the process of written communication and of the nature and course of development of a discipline (is so far as this is displayed through written communication ) by means of counting and analyzing the various facets of written communica- tion.

Pendapat di atas jika diartikan adalah bibliometrika bertujuan untuk memberi keterangan pada proses-proses komunikasi tertulis dan alamiah, dan tentu saja untuk pengembangan suatu disiplin ilmu dengan menggunakan perhitungan dan analisis berbagai faset komunikasi tertulis.

White dan Mc. Cain dalam Elita (2008:1) menyatakan bahwa “Bibliometrika adalah suatu kajian kuantitatif dari literatur yang digambarkan dalam bibliografi”.


(30)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari pernyataan tersebut, bibliometrika merupakan suatu kajian kuantitatif terhadap bibliografi dalam literatur.

Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bibliometrika adalah penggunaan metode statistika dan matematika yang mengkaji tentang informasi terekam yang digunakan dalam proses komunikasi ilmiah. Kajian bibliometrika ini dapat dilakukan melalui beberapa penelitian seperti pola penyebaran artikel di berbagai jurnal, jurnal inti (core journal) maupu n kolaborasi pengarang.

2.1.2 Tujuan Bibliometrika

Didalam pengaplikasiannya, bibliometrika mempunyai beberapa tujuan. Sulistyo-Basuki (2002:3) menyatakan bahwa “Tujuan bibliometrika ialah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi”.

Sedangkan, Elita (2008:1) mengatakan bahwa “Bibliometrika merupakan bagian dari informetrika yang mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam (recorded) dengan tujuan untuk mencari bentuk-bentuk keteraturan dalam proses komunikasi formal”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diuraikan bahwa tujuan bibliometrika menurut Sulistyo-Basuki lebih cenderung kepada proses, sifat, dan arah pengembangan sarana deskriptif sedangkan tujuan bibliometrika menurut Elita cenderung mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam dengan tujuan mencari bentuk-bentuk keteraturan dalam komunikasi formal. Walaupun cenderung berbeda, kedua pendapat di atas memiliki persamaan yaitu menjadikan informasi dalam berbagai faset komunikasi sebagai objek kajian bibliometrika.


(31)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.1.3 Manfaat Bibliometrika

Aplikasi kuantitatif dari bibliometrika banyak manfaatnya bagi perpustakaan. Sulistyo-Basuki (2002:8), menyatakan bahwa adapun manfaat bibliometrika, sebagai berikut:

1. Identifikasi literature inti

2. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan

3. Menduga keluasan (comprehensiveness) literature sekunder 4. Mengenali pemakai berbagai subjek

5. Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek

6. Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospektif

7. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang 8. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai bidang ilmu

9. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja

10.Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada

11.Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat

12.Memprakarsai sistem jaringan arah ganda yang efektif 13.Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi

14.Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui penggugusan dan pasangan literatur ilmiah)

15.Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin

16.Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk indexing,

auto-abstracting dan autoclassification

17.Mengembangkan norma pembakuan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diuraikan bahwa manfaat bibliometrika terhadap proses perkembangan perpustakaan adalah sebagai berikut:

• Melakukan identifikasi literature inti pada disiplin ilmu

• Melakukan identifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berbeda

• Menduga keluasan literature sekunder


(32)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

• Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek dalam disiplin ilmu

• Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospektif bagi pengguna

• Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang • Identifikasi berbagai majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu

• Menghasilkan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja

• Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada

• Melakukan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat • Mengatur sistem jaringan arah ganda yang efektif

• Mengatur arah masuk informasi dan komunikasi

• Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah dari berbagai disiplin ilmu

• Dapat meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin

• Melakukan disain pengolahan bahasa automatis untuk indexing, auto-abstracting dan autoclassification

• Dapat mengembangkan norma pembakuan.

2.1.4 Objek Kajian Bibliometrika

Objek kajian utama bibliometrika adalah bahan pustaka, baik yang tercetak maupun elektronik. Sulistyo-Basuki (1990:16), menyatakan bahwa:


(33)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis, dengan demikian objeknya mungkin buku, majalah, laporan penelitian, disertasi dan sebagainya. Namun sampai pada saat ini kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran terpenting dalam komunikasi ilmiah.

Dari pernyataan di atas, dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam khususnya dalam bentuk grafis, tetapi hingga saat lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap berperan penting dalam komunikasi ilmiah.

Kemudian, Sulistyo-Basuki (2002:4) menyatakan bahwa :

Majalah merupakan objek kajian bibliometrika, karena majalah memiliki parameter sebagai berikut:

1. Pengarang 2. Judu l artikel 3. Judul Majalah 4. Tahun terbit

5. Referens ialah acuan atau daftar kepustakaan, lainnya tercetak pada bagian bawah setiap halaman sering disebut catatan kaki ataupun pada bagian akhir sebuah artikel.

6. Sitiran ialah informasi literatur yang dimuat dalam referens

7. Deskriptor yaitu istilah yang digunakan untuk memberi isi artikel majalah. Dari kutipan di atas majalah merupakan objek kajian bibliometrika karena di dalam majalah terdapat pengarang, judul artikel, judul majalah, tahun terbit, referens, sitiran, deskriptor.

2.2 Pengertian pasangan bibliografi (bibliographic coupling)

Penelitian ini membahas pasangan bibliografi (bibliographic coupling). Kessler dalam Bichteler (1979:1) menyatakan bahwa “bibliographic coupling as as measure of the subject similarity between two documents.”

Pendapat di atas jika diartikan pasangan bibliografi merupakan sebuah ukuran kesamaan subjek diantara dua dokumen.


(34)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Selanjutnya Kessler dalam Mustangimah (2002 : 1) “Pasangan bibliografi (bibliographic coupling) adalah satu dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian”.

Borgman dan Furner (2003:1) menyatakan bahwa “Bibliographic coupling is when two documents each have citation to one or more of two same documents. That is, they cite documents and may therefore deal with simillar subject”.

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa pasangan bibliografi dapat terjadi jika dua dokumen masing-masing telah meyitir satu atau lebih dokumen yang sama. Hal ini berarti, kedua dokumen tersebut telah menyitir dokumen yang sama, dengan kata lain terjadi kesamaan subjek masalah yang diteliti.

Kemudian

bibliographically coupled if they share one or more bibliographic references”.

Pendapat di atas dapat diartikan, dua dokumen dikatakan terkapling secara bibliografi jika kedua dokumen tersebut memiliki referensi bibliografi yang sama.

Selanjutnya Persson dalam von Ungern-Sternberg (1995 : 4) menyatakan bahwa :

In bibliographic coupling the hypothesis is that two articles which both cite he same previously published article have something in common. Analysis of the bibliographic coupling results in cluster of citing documents, when the cocitation analysis groups cited documents. In bibliometric terminology the citing articles create a researh front, when a cluster of cited documents is called an int ellectual base .

Dari pendapat di atas, jika dua dokumen menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi. Dapat diamati secara langsung dengan melihat pada daftar referensi yang terdapat dalam kedua dokumen tersebut.


(35)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Mustangimah (2002:1), menyatakan bahwa:

Banyaknya dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian disebut frekuensi pasangan bibliografi atau kekuatan pasangan bibliografi (coupling strength). Semakin banyak jumlah dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen atau semakin besar frekuensi pasangan bibliografi maka semakin tinggi kekuatan pasangan kedua dokumen tersebut.

Dari kutipan di atas, besar kekuatan pasangan bibliografi ditentukan oleh banyaknya jumlah dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh kedua dokumen t ersebut .

2. 3Peng e rtian ko-sita si (co-citation)

Ko-sitasi merupakan salah satu metode analisis dalam tinjauan bibliometrika. Mustangimah (2002:2) menyatakan bahwa, ”Ko-sitasi adalah dua dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian”.

Dari pendapat diatas suatu pasangan dokumen dikatakan ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama.

Kemudian Nicolaisen (2005:1) menyatakan bahwa “Two documents are said to be co-cited if they appear simultaneously in the reference list of a third document.”

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa dua dokumen dikatakan co-cited jika kedua dokumen tersebut disitir secara bersama-sama oleh dokumen ketiga yang terbit kemudian.

Small and Marshakova dalam Bichteler (1979:1) menyatakan bahwa:

Independently advanced the notion of co-citation as a measure of subject similarity between two documents . two papers are cocited exists a third paper which cites both of them, the strength of co-citation can increase over time as new papers that cite previous papers are written.


(36)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Pendapat di atas dapat diartikan, secara bebas ko-sitasi dapat diartikan sebagai sebuah ukuran kesamaan subjek diantara dua dokumen. Dua dokumen ter-kositasi bila dokumen ketiga menyitir kedua dokumen tersebut. Kekuatan ko-sitasi berubah setiap saat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan suatu pasangan dokumen dikatakan ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama Banyaknya dokumen yang menyitir dua dokumen sebelumnya secara bersama-sama disebut frekuensi atau kekuatan ko-sitasi. Dua dokumen mempunyai kekuatan ko-sitasi yang tinggi apabila semakin banyak dokumen yang terbit kemudian menyitir kedua dokumen tersebut. Oleh karena itu pola ko-sitasi berubah dari waktu ke waktu.

Untuk memperjelas pengertian mengenai pasangan bibliografi dan ko-sitasi, dapat dilihat ilustrasi pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Pasangan bibliografi dan ko-sitasi

p q r s t u v

a b c d e f

1 2


(37)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dokumen 1 mempunyai referensi a,c,d,e sedangkan dokumen 2 mempunyai referensi b,c,d,e,f,g. dari referensi yang dimiliki oleh dokumen 1 dan dokumen 2 terlihat ada 3 referensi yang sama yaitu c, d dan e. Oleh karena itu c, d, e merupakan pasangan bibliografi. Dokumen 1 dan dokumen 2 dikatakan terkapling secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan antara dokumen 1 dan dokumen 2 adalah 3, karena 3 dokumen yang disitir secara bersama- sama oleh pasangan dokumen tersebut yaitu c, d dan e.

Selanjutnya dokumen 1 disitir oleh dokumen p,q,r,s,u,v; sedang dokumen 2 disitir oleh dokumen p,s,t,v. Dari sitiran tersebut terlihat bahwa dokumen 1 dan 2 disitir secara bersama-sama oleh dokumen p,s dan v. Oleh karena itu, dokumen 1 dan 2 merupakan ko-sitasi. Adapun kekuatan ko-sitasinya adalah 3 karena ada 3 dokumen ya ng me n yit ir se cara bers a ma-s a ma k e dua do ku me n t erse but , ya it u do ku me n p, s da n v.

2. 4 Pengu mpu lan data

Da la m pe ngu mpu la n dat a pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) terdapat beberapa prosedur dan kendala dalam proses pe ngu mpu la n dat a.

2.4.1 Prosedur pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling)

Dalam melakukan penelitian, terdapat prosedur dalam pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling).


(38)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Prosedur pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling) adalah sebagai berikut:

1. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu objek atau topic tertentu yang akan diamati

2. Mengumpulkan data bibliografi dokumen yang disitir, yaitu data bibliografi dokumen yang terdapat di dalam daftar pustaka (referensi)

3. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain.

4. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan dokumen.

5. Menghitung banyaknya dokumen yang disitir secara bersama- sama oleh pasangan dokumen (Mustangimah, 2002: 3)

Untuk mengumpulkan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling) harus melalui prosedur yang telah diapaparkan diatas, yaitu dengan menggunakan teknik dokumentasi.

2.4.2 Prosedur pengumpulan data ko-sitasi (co-citation)

Dalam melakukan penelitian, terdapat prosedur dalam pengumpulan data ko-sitasi (co-citation).

Prosedur pengumpulan data ko-sitasi (co-citation) adalah sebagai berikut : 1. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu subjek atau topik

tertentu yang akan diamati.

2. Mengumpulkan dokumen yang menyitir, yaitu dokumen yang terbit pada

periode waktu berikutnya yang menggunakan dokumen dalam koleksi uji sebagai referensinya.

3. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain. 4. Memeriksa daftar pustaka atau referensi pada dokumen yang menyitir

5. Menghitung banyaknya dokumen yang menyitir secara bersama-sama setiap pasangan dokumen dalam koleksi uji. (Mustangimah, 2002: 3)

Untuk mengumpulkan data ko-sitasi (co-citation) harus melalui prosedur yang telah diapaparkan diatas. Ko-sitasi dapat berubah sewaktu-waktu, karena banyaknya dokumen yang menyitir suatu pasangan dokumen dapat bertambah apabila waktunya bertambah.


(39)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.4.3 Kendala dalam pengumpulan data

Dalam mengumpulkan data, proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan otomatis. Baik secara manual dan otomatis terdapat beberapa kendala didalam pengumpulan datanya.

Pengumpulan data secara manual mempunyai beberapa kendala, antara lain: 1. Koleksi dokumen dalam suatu subjek tertentu seringkali tidak lengkap 2. Keberadaan dokumen yang “terserak” di berbagai tempat

3. Pencantuman data dalam daftar pustaka seringkali tidak lengkap 4. Cara penulisan daftar pustaka bervariasi

5. Memerlukan sumber daya (waktu, tenaga dan biaya) yang sangat besar. (Mustangimah 2002:3)

Dari pernyataan di atas, terdapat beberapa kendala dalam pengumpulan data secara manual, seperti dokumen yang diiginkan tidak lengkap, dokumen dalam suatu subjek terserak di berbagai tempat, daftar pustaka tidak lengkap, tata cara penulisan daftar pustaka yang bervariasi, dan didalam pengelolaanya diperlukan waktu, tenaga dan biaya yang besar.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data secara otomatis antara lain:

1. Keterbatasan cakupan basis data bibliografi dalam suatu subjek tertentu 2. Keterbatasan cakupan basis data sitasi dalam suatu subjek tertentu, misalnya

Social Science Citation Index (SSCI).

3. Permasalahan teknis yang muncul dalam data mining dari basis data. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya kesalahan/ variasi ejaan dan penggunaan format yang tidak standard, yang biasanya terjadi dalam penulisan judul jurnal, singkatan judul jurnal, tahun, volume, nomor dan lain- lain. (Mustangimah, 2002: 3)

Dari pernyataan di atas terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi dalam mengumpulkan data secara otomatis, diantaranya cakupan basis data bibliografi subjek tertentu terbatas, cakupan basis data sitasi subjek tertentu terbatas serta permasalahan teknis yang sering muncul dalam data mining.


(40)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.5 Analisis Hubungan antara Pasangan Bibliografi, ko-sitasi dan Subjek dokumen

Pasangan bibliografi dan ko-sitasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan seimbang . Kessler dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan, ”Adanya pasangan bibliografi memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara dokumen-dokumen yang bersangkutan hubungan tersebut mengarah pada keterhubungan subjek”.

Sebaliknya McCain dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan bahwa,

”Beberapa dokumen yang secara bersama-sama disitir oleh suatu dokumen juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya ko-sitasi juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara dokumen-dokumen tersebut. Hubungan tersebut mengarah pada hubungan subjek.

Kemudian Hasibuan dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan,

Hubungan yang erat antara pasangan bibliografi dengan subjek maka apabila 2 (dua) dokumen mempunyai pasangan bibliografi dengan kekuatan yang besar untuk disitir oleh dokumen yang terbit pada periode berikutnya. Oleh karena itu, kedua dokumen tersebut mempunyai peluang yang besar untuk mendapatkan ko-sitasi.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara pasangan bibliografi, ko-sitasi dan subjek dokumen sebagai berikut :

a. Semakin tinggi frekuensi/kekuatan pasangan bibliografi maka semakin dekat hubungan subjek di antara kedua dokumen tersebut.

b. Semakin tinggi frekuensi ko-sitasi semakin dekat hubungan subjek di antara kedua dokumen tersebut.

c. Semakin tinggi frekuensi/kekuatan pasangan bibliografi maka semakin tinggi frekuensi ko-sitasi.


(41)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.6 Manfaat analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation)

Analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi memberikan beberapa manfaat dalam ilmu informasi. Beberapa manfaat tersebut, diantaranya:

2.6.1 Pengindeksan

Pengindeksan merupakan salah satu manfaat yang diperoleh dari Analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi.

Mustangimah (2002:8) menyatakan bahwa: “Pengindeksan bertujuan untuk mempresentasikan informasi yang terkandung dalam dokumen biasanya didasarkan pada karakteristik dokumen itu sendiri”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa tujuan dari pengindeksan adalah untuk menggambarkan isi dokumen.

Adanya analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi menyebabkan adanya hubungan antara suatu dokumen dengan dokumen yang disitir (cited document) atau referensi, dan antara suatu dokumen dengan dokumen yang menyitir (citing document) atau sitasi, kemudian dengan adanya sitasi memberikan alternatif lain dalam proses pengindeksan yaitu pengindeksan sitasi (citation indexing).

Garfield dalam Mustangimah (2002:8), menyatakan bahwa pengindeksan sitasi (citation indexing) mempunyai 3 karakteristik, yaitu:

a. Memberikan katagorisasi dokumen secara tepat dan terperinci.

b. Dapat mengungkapkan secara eksplisit adanya keterhubungan intelektual antara literatur yang lama dengan literatur yang baru.

c. Dapat mengungkapkan secara eksplisit hubungan diantara kejadian-kejadian yang lama dengan kejadian- kejadian yang baru yang membangun terbentuknya disiplin atau spesialisasi.


(42)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan pengindeksan sitasi mempunyai tiga karakteristik yaitu memberi katagorisasi secara terperinci, adanya keterhubungan antara literatur yang lama dengan literatur yang baru, dan mengungkapkan secara eksplisit terbentuknya suatu disiplin atau spesialisasi.

2.6.2 Penelusuran Informasi

Manfaat analisis pasangan bibliografi selanjutnya adalah di dalam penelusuran informasi. Mustangimah (2002:8) berpendapat bahwa: “Indeks merupakan titik akses menghubungkan dokumen dengan pencari informasi”.

Chapman dan Subramanyam dalam Elita (2008:4) menyatakan:

Adanya hubungan antara pasangan bibliografi dengan keterhubungan subyek dimanfaatkan untuk memperbaiki efektivitas temu kembali informasi. Ditemukan bahwa efektivitas temu kembali meningkat dengan menggunakan pencarian berdasarkan kata kunci atau indeks dan pencarian sitasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indeks adalah wakil dokumen yang digunakan untuk menelusur informasi. Cara untuk menelusur informasi yang banyak digunakan oleh pencari informasi yaitu penelusuran dengan menggunakan kata kunci. Cara lain untuk menelusur informasi yaitu dengan menggunakan indeks sitasi. Semakin relevan indeks yang dipergunakan dalam pencarian dokumen, maka se ma k in e fekt ivit pro se s t e mu ke mba li in fo rma s i.

2. 6. 3 Pemetaan

Hubungan analisis pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat dilihat dari dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Mustangimah (2002:8)


(43)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

menyatakan bahwa, ”Pasangan bibliografi dan ko-sitasi merupakan karakteristik dokumen yang didasarkan pada atribut yang dimiliki oleh dokumen yang disitir (referensi) dan dokumen yang menyitir (sitasi)”.

Dari kut ipan di atas pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara satu dokumen dengan dokumen yang lain, seperti halnya karakteristik yang didasarkan pada atribut dokumen secara langsung seperti pengarang, kata kunci, afiliasi pengarang, nama jurnal, tempat publikasi dan lain- lain. Oleh karena itu, pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat digunakan untuk memetakan dokumen-dokumen berdasarkan ukuran kedekatan satu dokumen dengan dokumen lain.


(44)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (1998 : 64), “metode deskriptif ialah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang ”.

Sedangkan menurut Azwar (1997 : 7), “penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan”.

3.2 Unit Analisis

Arikunto (2002:121) menyatakan bahwa “yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian”.

Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang diklasifikasikan sebagai subjek penelitian dapat berupa benda atau manusia. Oleh karenanya unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007 – 2008. Jurnal ini dapat diakses melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera.

Subjek penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007–2008. Data yang diperoleh sebanyak 80 artikel. Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun


(45)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2007 sebanyak 41 artikel dan ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39 artikel dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 1 : Subjek Penelitian

No. Tahun Volume Jumlah Artikel Jumlah Sitasi

1 2007 12 Iss. 1 10 164

12 Iss. 2 10 227

12 Iss. 3 10 226

12 Iss. 4 11 226

2 2008 13 Iss. 1 9 134

13 Iss. 2 10 285

13 Iss. 3 11 311

13 Iss. 4 9 206

Jumlah

80 1.779

.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi.

“Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan dan sebagainya” (Arikunto, 1998: 148).


(46)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan langkah- langkah sebagai berikut :

1. Mengakses melalui situs Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yaitu http:www.lib.usu.ac.id  Scientific Journal  ProQuest  Journal for Specialists in Pediatric Nursing

2. Mendownload seluruh artikel yang terdapat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007 – 2008 lengkap setiap volumenya.

3. Menjumlahkan seluruh artikel yang terdapat dalam 1 tahun, untuk diteliti pasangan bibliografinya. Selanjutnya menjumlahkan artikel yang terdapat pada tahun berikutnya, untuk diteliti kekuatan ko-sitasinya.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul selanjutnya diolah. Prosedur untuk mengolah data pasangan bibliografi adalah sebagai berikut:

1. Menentukan koleksi uji, yaitu koleksi artikel dalam suatu subjek atau topik tertentu yang akan diamati

2. Mengumpulkan data bibliografi artikel yang disitir, yaitu data bibliografi artikel yang terdapat dalam daftar pustaka (referensi).

3. Memasangkan masing- masing artikel dengan membuat tabulasinya Contoh : Tabel tabulasi pasangan bibliografi

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 2


(47)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

3

4. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan artikel.

5. Membuat daftar artikel bersama- sama dengan referensinya. 6. Membuat matriks untuk memasangkan dokumen

Contoh:

Artikel x Artikel y

Daftar Referensi Daftar Referensi

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 5.

7. Menghitung kekuatan pasangan bibliografi Persentase pasangan bibliografi

= 1 x100%

angan luruhanpas Jumlahkese

l nganartike Jumlahpasa

Persentase rekapitulasi pasangan bibliografi

= x100%

liti elyangdite anganartik

Seluruhpas

iti iyangditel bibliograf

ilpasangan Seluruhhas


(48)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Prosedur untuk mengolah data ko-sitasi adalah sebagai berikut: 1. Membuat pengkodean untuk hasil pasangan bibliografi

2. Memasangkan hasil pasangan bibliografi dengan artikel yang menyitir lanjutan dengan membuat tabulasinya.

Contoh : Tabel tabulasi ko-sitasi

No. Pasangan Artikel

Kekuatan ko-sitasi

1 2 3

3. Membuat daftar artikel bersama-sama dengan referensinya 4. Membuat matriks untuk memasangkan setiap artikel

Contoh:

A1 Artikel 1 dengan artikel selanjutnya

Daftar A1 Daftar Artikel

(01:02) 1.

(01:03) 2.

(01:04) 3.

(01:05) 4.

5. Menghitung kekuatan ko-sitasi. Persentase kekuatan ko-sitasi

= tan 1x100%

ikel luruhanart Jumlahkese

sitasiA ko

a

Jumlahkeku


(49)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Persentase rekapitulasi kekuatan ko-sitasi

= tan x100%

teliti ikelyangdi Seluruhart

diteliti sitasiyang ko

ilkekua

Seluruhhas

6. Melakukan interpretasi data terhadap hasil penghitungan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Indentifikasi Journal for Specialists in Pediatric Nursing

4.1.1. Perkembangan Artikel

Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) merupakan jurnal internasional yang berisi tentang petunjuk-petunjuk praktis bagi para perawat khususnya yang mengambil spesialisasi bidang kesehatan anak dan keluarga. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah perkembangan artikel dalam kurun waktu lima tahun terakhir yaitu tahun 2004-2008, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel-1: Perkembangan Artikel pada JSPN Tahun 2004-2008

Tabel perkembangan artikel pada JSPN di atas jika diubah dalam bentuk grafik, sebagai berikut:

Grafik-1: Perkembangan Artikel pada JSPN Tahun 2004-2008

No. Tahun Jumlah Artikel

1 2004 23

2 2005 37

3 2006 47

4 2007 41


(50)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Grafik Perkembangan Artikel pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing Tahun 2004-2008

0 10 20 30 40 50

2004 2005 2006 2007 2008

Tahun Terbit

Ju

m

lah

A

rt

ike

l

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa, pada tahun 2004 JSPN menerbitkan 23 artikel. Jumlah artikel yang terbit pada tahun 2004 relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan JSPN yang terbit tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 . Jumlah artikel yang paling banyak diterbitkan diantara tahun 2004-2008 adalah pada tahun 2006 yaitu sebanyak 47 artikel.

4.1.2 Jumlah Sitasi

Data yang diperoleh pada JSPN tahun 2007-2008 sebanyak 80 artikel. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-2: Jumlah sitasi pasangan bibliografi

Tahun Volume

Jumlah Artikel

Jumlah Sitasi

2007 12 Iss. 1 10 164

12 Iss. 2 10 227

12 Iss. 3 10 226

12 Iss. 4 11 226

Jumlah 41 843

Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun 2007 sebanyak 41 artikel. Jumlah sitasi 843.


(51)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-3: Jumlah sitasi ko-sitasi

Tahun Volume

Jumlah Artikel

Jumlah Sitasi

2008 13 Iss. 1 9 134

13 Iss. 2 10 285

13 Iss. 3 11 311

13 Iss. 4 9 206

Jumlah 39 936

Ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39 artikel. Jumlah sitasi 936.


(52)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi

Setelah data terkumpul selanjutnya data diolah dengan prosedur sebagai berikut :

1.Memasangkan masing- masing artikel dengan membuat tabulasinya

2.Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan artikel. 3.Membuat daftar artikel bersama- sama dengan referensinya.

4.Membuat matriks untuk memasangkan dokumen 5.Menghitung kekuatan pasangan bibliografi

6.Melakukan interpretasi data terhadap hasil penghitungan.

4.2.1 Pasangan Bibliografi pada Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya (1:2,1:3…1:41)

Pada artikel 1 terdapat 40 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 1. Untuk melihat matriks pasangan bibliografi pada artikel 1 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 135.

Pasangan bibliografi pada artikel 1 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel- 4: Kekuatan Pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan pasangan Bibliografi

1 (01:02) 0

2 (01:03) 0

3 (01:04) 0

4 (01:05) 0

5 (01:06) 0

6 (01:07) 0

7 (01:08) 0

8 (01:09) 0

9 (01:10) 0


(53)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 93

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 2 pasangan bibliografi. Bila dilihat dari jumlah artikel maka pasangan bibliografinya cenderung kecil. Adapun artikel yang berpasangan dua kali adalah artikel 1 dengan artikel 14.

%) 10 , 9 ( 22 2 % 100

1 = =

= x artikel pasangan n keseluruha Jumlah artikel pasangan Jumlah i bibliograf pasangan Persentase

Dari hasil persentase artikel 1 dengan artikel selanjutnya terlihat bahwa kekuatan pasangan bibliografi cenderung kecil jika dibandingkan dengan kekuatan pasangan bibliografi seluruhnya yaitu 9,10%.

4.2.2 Pasangan Bibliografi pada Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya (2:3,2:4…2:41)

Pada artikel 2 terdapat 39 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 2. Pasangan bibliografi pada artikel 2 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel- 5: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (02:03) 0

2 (02:04) 0

3 (02:05) 0

4 (02:06) 0

5 (02:07) 0

6 (02:08) 0

7 (02:09) 0

8 (02:10) 0

9 (02:11) 0

10 (02:12) 0


(54)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat.

4.2.3 Pasangan Bibliografi pada Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya (3:4,3:5…3:41)

Pada artikel 3 terdapat 38 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 3. Pasangan bibliografi pada artikel 3 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-6: Kekuatan pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (03:04) 0

2 (03:05) 0

3 (03:06) 0

4 (03:07) 0

5 (03:08) 0

6 (03:09) 0

7 (03:10) 0

8 (03:11) 0

9 (03:12) 0

10 (03:13) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 94

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat

4.2.4 Pasangan Bibliografi pada Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya (4:5,4:6…4:41)

Pada artikel 4 terdapat 37 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 4. Pasangan bibliografi pada artikel 4 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(55)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.


(56)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-7: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (04:05) 0

2 (04:06) 0

3 (04:07) 0

4 (04:08) 0

5 (04:09) 0

6 (04:10) 0

7 (04:11) 0

8 (04:12) 0

9 (04:13) 0

10 (04:14) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 94

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat

4.2.5 Pasangan Bibliografi pada Artikel 5 dengan Artikel Selanjutnya (5:6,5:7…5:41)

Pada artikel 5 terdapat 36 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 5. Pasangan bibliografi pada artikel 5 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel-8: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 5 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (05:06) 0

2 (05:07) 0

3 (05:08) 0

4 (05:09) 0

5 (05:10) 0

6 (05:11) 0

7 (05:12) 0

8 (05:13) 0

9 (05:14) 0


(57)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 95

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat .

4.2.6 Pasangan Bibliografi pada Artikel 6 dengan Artikel Selanjutnya (6:7,6:8…6:41)

Pada artikel 6 terdapat 35 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 6. Pasangan bibliografi pada artikel 6 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel-9: Kekuatan pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 6 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (06:07) 0

2 (06:08) 0

3 (06:09) 0

4 (06:10) 0

5 (06:11) 0

6 (06:12) 0

7 (06:13) 0

8 (06:14) 0

9 (06:15) 0

10 (06:16) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 95

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat.

4.2.7 Pasangan Bibliografi pada Artikel 7 dengan Artikel Selanjutnya (7:8,7:9…7:41)

Pada artikel 7 terdapat 34 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 7. Untuk melihat matriks pasangan bibliografi pada artikel 7 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat lampiran 3 halaman 136.


(58)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Pasangan bibliografi pada artikel 7 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-10: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada pasangan Artikel 7 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (07:08) 3

2 (07:09) 0

3 (07:10) 0

4 (07:11) 0

5 (07:12) 0

6 (07:13) 0

7 (07:14) 0

8 (07:15) 0

9 (07:16) 0

10 (07:17) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 96

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada pasangan bibliografi. Bila dilihat dari jumlah artikel maka pasangan bibliografinya cenderung kecil. Adapun artikel yang berpasangan tiga kali adalah artikel 7 dengan artikel 8.

%) 60 , 13 ( 22 3 % 100

7 = =

= x artikel pasangan n keseluruha Jumlah artikel pasangan Jumlah i bibliograf pasangan Persentase

Dari hasil persentase artikel 7 dengan artikel selanjutnya terlihat bahwa kekuatan pasangan bibliografi cenderung kecil jika dibandingkan dengan kekuatan pasangan bibliografi seluruhnya yaitu 13,60%.


(59)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.8 Pasangan Bibliografi pada Artikel 8 dengan Artikel Selanjutnya (8:9,8:10…8:41)

Pada artikel 8 terdapat 33 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 8. Pasangan bibliografi pada artikel 8 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-11: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan artikel 8 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (08:09) 0

2 (08:10) 0

3 (08:11) 0

4 (08:12) 0

5 (08:13) 0

6 (08:14) 0

7 (08:15) 0

8 (08:16) 0

9 (08:17) 0

10 (08:18) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 96

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat.

4.2.9 Pasangan Bibliografi pada Artikel 9 dengan Artikel Selanjutnya (9:10,9:11…9:41)

Pada artikel 9 terdapat 32 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 9. Pasangan bibliografi pada artikel 9 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(60)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-12: Kekuatan pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 9 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (09:10) 0

2 (09:11) 0

3 (09:12) 0

4 (09:13) 0

5 (09:14) 0

6 (09:15) 0

7 (09:16) 0

8 (09:17) 0

9 (09:18) 0

10 (09:19) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 97

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat

4.2.10 Pasangan Bibliografi pada Artikel 10 dengan Artikel Selanjutnya (10:11,10:12…10:41)

Pada artikel 10 terdapat 31 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 10. Pasangan bibliografi pada artikel 10 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-13: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada pasangan Artikel 10 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (10:11) 0

2 (10:12) 0

3 (10:13) 0

4 (10:14) 0

5 (10:15) 0

6 (10:16) 0

7 (10:17) 0

8 (10:18) 0

9 (10:19) 0


(61)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 97

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat.

4.2.11 Pasangan Bibliografi pada Artikel 11 dengan Artikel Selanjutnya (11:12,11:13…11:41)

Pada artikel 11 terdapat 30 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 11. Pasangan bibliografi pada artikel 11 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-14: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 11 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (11:12) 0

2 (11:13) 0

3 (11:14) 0

4 (11:15) 0

5 (11:16) 0

6 (11:17) 0

7 (11:18) 0

8 (11:19) 0

9 (11:20) 0

10 (11:21) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 98

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat .

4.2.12 Pasangan Bibliografi pada Artikel 12 dengan Artikel Selanjutnya (12:13,12:14…12:41)


(62)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Pada artikel 12 terdapat 29 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 12. Pasangan bibliografi pada artikel 12 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(63)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-15: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 12 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (12:13) 0

2 (12:14) 0

3 (12:15) 0

4 (12:16) 0

5 (12:17) 0

6 (12:18) 0

7 (12:19) 0

8 (12:20) 0

9 (12:21) 0

10 (12:22) 0

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 98

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat .

4.2.13 Pasangan Bibliografi pada Artikel 13 dengan Artikel Selanjutnya (13:14,13:15…13:41)

Pada artikel 13 terdapat 28 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 13. Pasangan bibliografi pada artikel 13 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-16: Kekuatan Pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel13 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi

1 (13:14) 0

2 (13:15) 0

3 (13:16) 0

4 (13:17) 0

5 (13:18) 0

6 (13:19) 0

7 (13:20) 0


(1)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(16:17) (16:18) (16:19) (16:20) (16:21) (16:22) (16:23) (16:24) (16:25) (16:26) (16:27) (16:28) (16:29) (16:30) (16:31) (16:32) (16:33) (16:34) (16:35) (16:36) (16:37) (16:38) (16:39) (16:40) (16:41)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39


(2)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(18:18) (18:19) (18:20) (18:21) (18:22) (18:23) (18:24) (18:25) (18:26) (18:27) (18:28) (18:29) (18:30) (18:31) (18:32) (18:33) (18:34) (18:35) (18:36) (18:37) (18:38) (18:39) (18:40) (18:41)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39


(3)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(20:21) (20:22) (20:23) (20:24) (20:25) (20:26) (20:27) (20:28) (20:29) (20:30) (20:31) (20:32) (20:33) (20:34) (20:35) (20:36) (20:37) (20:38) (20:39) (20:40) (20:41)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39


(4)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(21:22) (21:23) (21:24) (21:25) (21:26) (21:27) (21:28) (21:29) (21:30) (21:31) (21:32) (21:33) (21:34) (21:35) (21:36) (21:37) (21:38) (21:39) (21:40) (21:41)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39


(5)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(30:31) (30:32) (30:33) (30:34) (30:35) (30:36) (30:37) (30:38) (30:39) (30:40) (30:41)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39


(6)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran 5. Daftar Pustaka Journal for Specialists in Pediatric

Nursing 2007-2008