Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

a. Kajian penelitian tentang penegakan hukum terhadap pekerja seks komersial PSK yang dilakukan oleh Tim Devananda Kusumawardhana, dkk. 2012 yang berjudul “Penegakan Hukum Dalam Upaya Penanggulangan Prostitusi di Kota Semarang”. Membahas mengenai proses penegakan hukum beserta usaha pemerintah Kota dalam mengatasi masalah prostitusi di wilayah Semarang. Pelacuran adalah penyakit masyarakat yang paling merisaukan warga di kota Semarang karena perbuatan tersebut bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma kesopanan maupun norma kesusilaan. Selain itu dampaknya sangat besar bagi masyarakat mulai dari moral , sosial, kesehatan, agama dan tatanan kota. Dalam pelaksanaannya, penanggulangan pelacuran lebih banyak dilakukan dengan menertibkan dan menangkap perempuan pelacur yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Usaha penertiban kegiatan prostitusi di wilayah kota Semarang dilaksanakan oleh pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas sosial dan polisi. Berbagai masalah yang timbul dalam masyarakat, maslah prostitusi tidak bisa dianggap ringan mengingat dampak yang ditimbulkan, maka perlu adanya suatu upaya untuk menanggulanginya. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Devananda Kusumawardhana, Pujiyono, Henny Juliani dengan yang akan diteliti oleh Penulis adalah sama – sama meneliti tentang Prostitusi Pekerja seks komersial. Dan Perbedaan dengan yang akan dilakukan Penulis adalah Proses penegakan yang berpatokan pada PERDA nomor 2 tahun 2015 tentang penanggulangan penyakit masyarakat di Kabupaten Demak, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Devananda Kusumawardhana, Pujiyono, Henny Juliani menitik beratkan pada penanggulangan terhadap Pekerja Seks Komersial melalui Satpol PP, Dinas Sosisal, Dinas Kesehatan, dan Polisi. b. P enelitian oleh R.P. Mohammad Farid Jauhari 2008 yang berjudul “Kajian Hukum Pidana Tentang Pelacuran Terselubung Criminal Law Analysis Abaout Undercover Prostitusion ”. Yang membahas mengenai prostitusipelacuran merupakan fenomena kehidupan yang tidak pernah hilang seiring dengan perkembangan zaman. Pelacuran yang identik dengan perdagangan seks tersebut merupakan pelanggaran terhadap norma adat, norma kesopanan, norma kesusilaan, norma agama dan norma hukum. Fakta membuktikan bahwa terdapat hal kegiatan prostitusi terselubung dilakukan di luar lokalisasi resmi dan hal tersebut merupakan bentuk dunia prostitusipelacuran yang baru tanpa mempedulikan dan tidak mematuhi peraturan hukum yang berlaku. Pembahasan dalam skripsi mohammad farid apakah pihak yang terlibat dalam kasus pelacuran bisa dijerat hukum pidana serta masalah yuridis dalam penegakan hukum pidana terhadap pelacuran terselubung. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh R.P. Mohammad Farid Jauhari dengan yang akan diteliti oleh Penulis adalah sama – sama meneliti tentang Pekerja seks komersial. Dan perbedaan Penelitian yang akan di teliti oleh penulis dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh R.P. Mohammad Farid Jauhari yaitu pada penegakan hukum sesuai dengan PERDA Nomor 2 Tahun 2015 dengan penelitianya R.P. Mohammad Farid Jauhari yaitu menitik beratkan pada keterlibatan aparatur dalam pelaksanaan praktek prostitusi.

2.2 Tinjauan Umum

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Jaringan Pekerja Seks Komersil Di Super Diskotik Nibung Raya Medan.

4 92 98

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Perbedaan Psychological Well Being pada Waria Pekerja Seks Komersial (PSK) dan Waria Bukan Pekerja Seks Komersial (Non PSK) Ditinjau dari Harga Diri.

0 1 1