5.2. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa FK USU angkatan 2008 diperoleh data yang didapat dengan melakukan penyebaran
kuesioner kepada 82 orang mahasiswa. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan, dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut.
5.2.1. Pengetahuan Mahasiswa FK USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan
pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan dan informasi Notoatmodjo, 2003.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan responden gambar 5.1. diperoleh bahwa dari 82 orang responden, paling banyak memiliki tingkat
pengetahuan baik yaitu sebanyak 43 orang 52,4. Diikuti tingkat pengetahuan sedang dengan jumlah 28 orang 34,2 dan tingkat pengetahuan kurang dengan
jumlah 11 orang 13,4. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa responden yang mengetahui
fungsi natrium berjumlah 79 orang 96,3, responden yang mengetahui akibat jika kelebihan natrium berjumlah 64 orang 78,0, responden yang mengetahui
manifestasi klinis yang akan muncul jika terlalu banyak mengkonsumsi natrium sebanyak 72 orang 87,8 dan responden yang mengetahui apakah yang
sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi berjumlah 66 orang 80,5. Pada tabulasi silang tabel 5.3. didapatkan bahwa pengetahuan responden yang baik
terhadap makanan yang mengandung natrium mempengaruhi sikap responden dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium didapatkan 55,8.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Hasil tabulasi silang sesuai dengan pendapat Wardlaw 1992, bahwa pengetahuan gizi sebaiknya telah ditanamkan sedini mungkin sehingga apabila
seseorang telah memasuki usia remaja atau dewasa mampu memenuhi kebutuhan energi tubuhnya dengan perilaku makannya karena pengetahuan gizi sangat
bermanfaat dalam menentukan makanan apa yang dikonsumsi setiap harinya. Dengan adanya pengetahuan gizi pada seseorang, maka orang tersebut dapat
menyesuaikan tingkat kebutuhan zat gizi yang sesuai dengan banyak kalori yang diperlukan setiap harinya dalam melakukan aktivitas dan produktivitas sehari-hari
sehingga dapat dicapai kesehatan yang optimal. Hal ini didukung oleh pendapat Berg dalam Suhardjo 1989 yang menyatakan bahwa salah satu penyebab
timbulnya gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi.
5.2.2. Sikap Mahasiswa FK USU Angkatan 2008 terhadap Makanan yang Mengandung Natrium