Pengujian Model .1 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model b,c,d b,c

61 Tabel 4.3 Statistik Frequensi HEDGING Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ,0 192 76,2 76,2 76,2 1,0 60 23,8 23,8 100,0 Total 252 100,0 100,0 Sumber : Output SPSS, 2016 data diolah Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu keputusan melakukan hedging yang merupakan variabel dummy, dimana sampel yang mekukan hedging diberi kode “1” sedangkan sampel yang tidak melakukan hedging diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai valid karena semua data dapat diproses. Jumlah sampel yang melakukan hedging sebanyak 60 sampel atau 23,8 dari total sedangkan sampel perusahaan yang tidak melukan hedging sebanyak 192 sampel atau 76,2 dari total keseluruhan. 4.3 Pengujian Model 4.3.1 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesakan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan hipotesis : Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log likelihood pada awal block number=0 dengan nilai -2 Log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2 Log Likelihood awal pada block number =0 ditunjukkan melalui tabel berikut : Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 4.4 Likelihood Block 0 Sumber : Output SPSS, 2016 data diolah Nilai -2 Log Likelihood akhir pada block number = 1, dapt ditunjukkan melalui tabel berikut : Tabel 4.5 Likelihood Block 1 Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant DER CR MTBV FS MO Step 1 1 224,514 -14,650 ,042 -,024 ,034 ,473 ,076 2 214,623 -21,522 ,075 -,053 ,041 ,701 ,109 3 214,087 -23,413 ,083 -,077 ,043 ,765 ,119 4 214,084 -23,545 ,083 -,080 ,044 ,770 ,120 5 214,084 -23,546 ,083 -,081 ,044 ,770 ,120 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 276,633 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber : Output SPSS, 2016 data diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa -2 Log Likelihood awal pada block number =0, yaitu model hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 4 memperoleh nilai sebesar 273,633. Kemudian pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 277,255 -1,048 2 276,633 -1,160 3 276,633 -1,163 4 276,633 -1,163 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 276,633 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001. Universitas Sumatera Utara 63 setelah masuknya variabel independen pada model nilai -2 Log Likelihood akhir pada step 5 menunjukan nilai 214,084. Selisih antara nilai -2 Log Likelihood awal dengan nilai -2Log likelihood akhir adalah sebesar 59,549 273,633-214,084. Adanya penurunan Likelihood ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4.3.2 Menilai kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Hosmer and Lameshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi- Square. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi α 5. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah : Ho : tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : ada perbedaan antara model dengan data Tabel 4.6 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 5,806 8 ,669 Sumber : Output SPSS, 2016 data diolah Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian Hosmer dan lemeshow. Hasil pengujian statistik menunjukkan probabilitas signifikansi sebesar 0,669. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan Universitas Sumatera Utara 64 klasifikasi yang diamati, atau dapat dikatakan model mampu memprediksi nilai observasinya.

4.3.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen.koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada Nagelker R Square. Nilai Nagelker R square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali,2006. Tabel 4.7 Nagelker R square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 214,084 a ,220 ,330 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber : Output SPSS, 2016 data diolah Tabel 4.7 menunjukkan nilai Nagelker R Square. Dilihat dari hasil output pengolahan data, nilai Nagelker R Square adalah sebesar 0,330 yang berarti variabilitas variabel independen adalah sebesar 33, sisanya sebesar 67 100- 33 dijelaskan oleh variabilitas variabel-variabel lain diluar model penelitian.

4.4 Tabel Klasifikasi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Mempengarui Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode 2011-2014)

5 73 71

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

2 62 92

Analisis Faktor yang Mempengarui Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode 2011-2014)

5 29 71

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 22

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 1 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 17

Analisis Faktor yang Mempengarui Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode 2011-2014)

0 0 11