commit to user
III-3
menghasilkan perangkat lunak berbasis pengolahan citra yang digunakan dalam pengendalian kualitas volume cairan botol pada citra.
3. Penentuan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah penentukan perumusan permasalahan volume cairan dalam kemasan botol, langkah selanjutnya menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
Penetuan tujuan dan manfaat dimaksudkan pada penelitian ini diketahui output yang dihasilkan, yaitu:
1. Membuat program yang mampu mengolah citra.
2. Keperluan model identifikasi volume cairan dalam kemasan botol.
3. Pengujian terhadap model perangkat lunak pengolahan citra.
4. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan tentang pengolahan citra dan perangkat lunak Matlab 7.8 yang digunakan merancang perangkat lunak.
Dimaksudkan guna memperoleh gambaran mengenai teori-teori dan konsep- konsep yang mendasar tentang permasalahan dalam penelitian sehingga hasil yang
diperoleh bersifat ilmiah. Referensi yang digunakan meliputi pustaka tentang
analisis dan perancangan sistem serta pustaka-pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.2 TAHAP PENGEMBANGAN ALGORITMA
Pada tahap ini, melakukan pengembangan terhadap algoritma yang diterapkan pada proses pengendalian kualitas volume cairan pada produk
kemasan. Algoritma pengolahan citra yang dirancang dibagi kedalam beberapa tahap. Tahapan yang dipakai dalam menyusun algoritma meliputi proses
pengolahan citra dari memasukkan citra hingga grafik volume secara realtime.
3.2.1 Deteksi Tepi
Suatu obyek yang berada dalam bidang citra dan tidak bersinggungan dengan batas bidang citra, berarti obyek tersebut dikelilingi daerah yang bukan
obyek pada latar belakang. Pertemuan antara bagian obyek dan bagian latar belakang disebut tepi obyek. Bila dua buah atau lebih obyek saling tumpang
tindih, bila intensitas tidak sama akan meninggalkan jejak tepi sehingga diketahui
commit to user
III-4
obyek yang satu berada di depan obyek yang lain atau sebaliknya. Hal ini penting untuk mengembalikan atau merekonstruksi bentuk yang seharusnya dari obyek
yang berada di belakang obyek lainnya, atau memisahkan obyek yang tumpang tindih sehingga mampu dianalisis secara individu. Dengan demikian tepi suatu
obyek juga berguna untuk memisahkan obyek-obyek yang saling bersinggungan sehingga tidak dianggap sebagai satu obyek yang besar dan tetap dapat dilacak
atau dianalisis secara individu. Deteksi tepi digunakan dalam menentukan lokasi titik-titik yang merupakan
tepi obyek berupa botol kemasan. Secara umum, tepi suatu obyek dalam citra dinyatakan sebagai titik yang nilai keabuannya berbeda cukup besar dengan titik
yang ada di sebelahnya. Langkah-langkah dalam mendeteksi tepian dari objek dengan mengubah
gambar menjadi citra grayscale. Pengubahan menjadi citra grayscale disini bertujuan mengetahui tingkat ketajaman perubahan warna. Citra grayscale difilter
dengan kernel metode Sobel both dalam menentukan batas bawah botol dan metode Sobel horiszontal menentukan batasan tinggi cairan.
3.2.2 Poin Koordinat
Citra diubah dalam bentuk matriks dengan posisi baris x kolom, sehingga diketahui posisi poinnya. Poin koordinat yang ditentukan adalah poin batas bawah
dan batas tingkat cairan. Poin koordinat pixel dimanfaatkan dalam menghitung ketinggian cairan, dengan dikalikan dengan skala. Setelah antara poin batas atas
dan batas bawah pada koordinat ditentukan, maka dibuat garis sebagai pengukur ketinggian cairan. Hasil ini dihitung volume cairan dalam kemasan dalam botol
pada citra. 3.2.3 Plot Peta Kendali
Pada tahap ini, perangkat lunak Data volume diplotkan kedalam bentuk control chart peta kendali. Peta kendali merupakan grafik yang menyajikan
keadaan produksi secara kronologi jam per jam atau hari per hari. Data pada peta kendali dalam bentuk baris dan kolom matriks disimbolkan berupa x sebagai
urutan dari pengukuran volume dan y sebagai ukuran volumenya.
commit to user
III-5
3.3 TAHAP PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT