2.2.2.1. Periksa Respon dan Layanan Kedaruratan Medis
Penilaian dan lokasi aman: 1.
Penolong pertama yang tiba disamping korban harus segera yakin bahwa lokasi aman.
2. Penolong kemudian seharusnya memeriksa respon korban. Teriak, “apakah
anda baik-baik saja?” 3.
Jika korban tidak bernafas atau tidak bernafas secara normal, anda harus mengaktivasi sistem respon gawat-darurat. acls123.com
Ikuti langkah-langkah awal bantuan hidup dasar pada orang dewasa: 1.
Nilai respon korban dan lihat pernafasan normal atau tidak. Apabila tidak ada respon dan tidak bernafas atau tidak bernafas secara normal, panggil bantuan.
2. Jika anda sendiri, aktivasi sisterm respon gawat-darurat dan minta AED
Automated External Defibrillator jika tersedia dan kembali ke korban. 3.
Periksa pulsasi korban lakukan dalam 5 tapi tidak lebih dari 10 detik 4.
Bila anda tidak merasakan adanya pulsasi dalam 10 detik, lakukan 5 siklus kompresi dan nafas 30:2, dimulai dengan kompresi terlebih dahulu C-A-B
sequence acls123.com
Gambar 2.2 Periksa respon pasien dan panggil bantuan sumber: ERC guidelines, 2010
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.2. Sirkulasi Circulation
Sirkulasi Circulation adalah upaya untuk mempertahankan sirkulasi darah baik dengan obat-obatan maupun dengan kompresi dada. Penilaian sistem
sirkulasi darah circulation dilakukan dengan menilai adanya pulsasi arteri karotis. Penilaian ini maksimal dilakukan selama 5 detik, bila tidak ditemukan
nadi maka dilakukan kompresi jantung yang efektif. Mansjoer, 2009 Dalam banyak keadaan akan mungkin untuk mengidentifikasi posisi
tangan yang benar pada kompresi dada tanpa melepaskan pakaian korban. Tetapi apabila ada keraguan, lepaskan pakain luar. Nolan J. , 2010
Setiap kali kompresi dilakukan pada orang dewasa, penolong seharusnya meletakkan tangannya pada setengah bagian bawah dari tulang dada.
Direkomendasikan bahwa lokasi ini diajarkan dengan cara yang mudah, seperti letakkan tumit tangan anda pada bagian tengah dari dada dengan tangan lain
berada diatasnya. Pengajaran ini seharusnya didampingi demonstrasi dengan meletakkan tangan pada setengah bagian bawah dari tulang dada. Gunakan garis
antar puting susu sebagai landasan untuk peletakan tangan tidaklah bisa dipercaya. Nolan J. , 2010
Universitas Sumatera Utara
Melakukan kompresi dada: 1.
Kompresi dada dengan kecepatan 100-120 xmenit. 2.
Setiap kompresi dilakukan, letakkan tangan tanpa ditunda pada bagian tengah dari dada.
3. Perhatikan agar terdapat kompresi penuh dengan kedalaman 5-6 cm.
4. Biarkan dada untuk kembali ke posisi semula secara sempurna pada setiap
kompresi. 5.
Ambil secara tepat jumlah waktu yang sama untuk kompresi dan relaksasi. 6.
Minimalisir interupsi pada kompresi dada. 7.
Jangan bergantung pada pulsasi karotis atau femoral yang teraba sebagai tanda aliran darah arteri yang efektif.
8. Laju kompresi merujuk kepada kecepatan kompresi yang diberikan bukan
jumlah yang diberikan setiap menit. Jumlah yang diberikan bukan hanya ditentukan oleh laju, tetapi juga oleh jumlah interupsi untuk membebaskan
jalan nafas, pemberian nafas bantuan, dan analisis AED. Nolan J. , 2010
Mulai kompresi dada dengan cara berikut: 1.
Berlutut di sisi korban. 2.
Letakkan tumit salah satu tangan pada bagian tengah dari dada korban setengah bagian bawah dari tulang dada korban.
3. Letakkan tumit dar tangan yang satu lagi diatas tangan pertama.
4. Eratkan jari-jari tangan anda dan pastikan tidak menekan tulang rusuk korban.
Jangan beri tekanan pada perut bagian atas atau bagian bawah dari tulang dada.
5. Posisikan diri secara vertikal diatas dada pasien dan dengan kedua lengan
lurus, tekan ke bawah pada tulang dada dengan kedalaman 5-6 cm. 6.
Setelah setiap kompresi, lepaskan semua tekanan pada dada tanpa kehilangan kontak antara tangan dengan tulang dada. Ulangi dengan kecepatan 100-120
xmenit. Nolan J. , 2010
Universitas Sumatera Utara
Kombinasi kompresi dada dengan nafas bantuan: 1.
Setelah 30 kompresi buka jalan nafas dengan cara head tilt dan chin lift. 2.
Katupkan bagian lunak hidung hingga tertutup dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari dari tangan anda yang berada di kening korban.
3. Biarkan mulut korban terbuka, tetapi pertahankan posisi chin lift.
4. Ambil nafas secara normal dan katupkan bibir anda pada sekeliling mulut
korban, pastikan terkatup rapat. 5.
Tiup secara konstan kedalam mulut sambil melihat dada korban yang mengembang; gunakan waktu 1 detik untuk mengembangkan dada korban
seperti ketika bernafas normal; ini adalah nafas bantuan yang efektif. 6.
Pertahankan posisi head tilt dan chin lift, lepaskan mulut anda dari korban dan liat dada korban mengempis saat udara keluar.
7. Ambil nafas secara normal lagi dan tiupkan kedalam mulut korban sekali lagi
untuk memberikan sejumlah total 2 nafas bantuan efektif. Kedua nafas tersebut tidak seharusnya dilakukan lebih dari 5 detik. Kemudian kembalikan
posisi tangan anda tanpa ditunda pada posisi yang tepat pada tulang dada dan berikan 30 kompresi dada.
8. Lanjutkan kompresi dada dan nafas bantuan dengan perbandingan 30:2.
9. Berhenti untuk mengecek korban hanya bila korban menunjukkan tanda
pulihnya kesadaran, seperti batuk, membuka mata, berbicara, atau bergerak dan mulai bernafas secara normal; jika tidak maka jangan mengganggu
resusitasi. Nolan J. , 2010
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Letakkan tumit satu tangan pada bagian tengah tulang dda dan letakkan tumit tangan yang lain diatas tangan yang
sebelumnya sumber: ERC guidelines, 2010
Gambar 2.4 Eratkan jari-jari anda, posisi kedua lengan lurus dan tekan kebawah pada sternum dengan kedalaman minimal 5 cm.
sumber: ERC guidelines, 2010
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.3. Jalan nafas Airway