Karakter Individu Pohon HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user

B. Karakter Individu Pohon

Peran dari setiap individu pohon dalam mengendalikan fungsi hidrologi tanah berhubungan dengan karakter individu pohon, meliputi karakter tajuk, akar, dan seresah. Karakter tajuk yang dapat mempengaruhi fungsi hidrologi tanah meliputi bentuk, lebar, dan tinggi tajuk, serta jumlah cabang. Karakter akar meliputi diameter akar proksimal horizontal dan vertikal. Sedangkan karakter seresah meliputi produksi seresah per satuan waktu maupun seresah di permukaan tanah. Pada penelitian dilakukan pengukuran terhadap 9 jenis pohon meliputi Pinus Pinus mercusii , Surian Toona surenii , Mahoni Swietenia mahagony , Jati Tectona grandis , Alpukat Parsea americana , Cengkeh Syzygium aromatica , Durian Durio zibethinus , Duku Lansium domesticum , dan Rambutan Nephelium lappaceum. Penetapan lokasi pohon dan cara pengukuran masing-masing karakter pohon disajikan pada BAB III. Untuk mengetahui pengaruh jenis pohon terhadap berbagai karakter pohon, maka dilakukan analisis statistik Uji F. Ringkasan hasil uji F pengaruh jenis pohon terhadap masing-masing karakter tajuk, akar, dan seresah, disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji F Pengaruh Jenis Pohon terhadap karakter Tajuk, Akar, dan Seresah No. Karakter F hitung 1. Tajuk - Lebar 10,10 - Tinggi 25,86 - Jumlah cabang 17,81 - Diameter batang 10,97 2. Akar - Diameter Akar Horisontal 32,83 - Diameter Akar Vertikal 25,97 3. Seresah - Produksi 1,05ns - Ketebalan 8,25 Keterangan : = Highly Significant berpengaruh sangat nyata, ns = Non Sifnificant berpengaruh tidak nyata 28 commit to user Untuk mengetahui perbedaan rerata masing-masing karakter pohon dilakukan uji Jarak Berganda Duncant DMRT. Hasil uji rerata data karakter pohon disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Jarak Berganda Duncant DMRT Karakter Pohon No. Jenis Pohon Tajuk Akar Seresah Lebar m Tinggi m Jumlah Cabang Diameter Batang cm Diameter Akar Horisontal cm Diameter Akar Vertikal cm Produksi tonhatahun Ketebalan cm 1. Pinus 6,05bc 9,45c 42,67c 105,60c 0,88a 1,37a 0,04a 2,40b 2. Surian 6,38bc 4,30ab 17,67ab 50,67a 1,65ab 3,82b 0,06a 0,18a 3. Mahoni 4,26ab 4,27ab 22,33b 64,67a 1,07a 2,12a 0,08a 0,46a 4. Jati 3,07a 3,33a 14,67ab 70,33b 1,90b 4,10b 0,12a 0,53a 5. Alpukat 3,53a 3,75ab 30,00b 57,33ab 1,16a 1,54a 0,08a 0,48a 6. Cengkeh 5,82b 4,93b 17,33ab 60,77ab 1,06a 1,85a 0,10a 0,15a 7. Durian 5,27ab 5,01b 25,00b 78,30b 2,26b 5,63c 0,10a 0,19a 8. Duku 7,88c 6,43b 23,33b 79,00b 4,17c 3,71b 0,07a 0,62a 9. Rambutan 3,90ab 3,21a 9,67a 44,00a 2,92b 1,70a 0,22a 0,14a Keterangan : angka pada kolom yang sama diikuti huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata p 0,05. Untuk mengetahui karakter pohon yang baik untuk fungsi hidrologi di DAS Samin hulu maka dilakukan penghitungan skor penetapan peringkat karakter pohon. Skor ditentukan dari peringkat 1 sampai 9. Total skor pada karakter tajuk yang paling baik adalah 4, dan jika skor semakin mendekati nilai 4, maka peran karakter tajuk terhadap fungsi hidrologi tanah semakin baik. Pada karakter akar dan seresah, total skor yang paling baik adalah 2, dan jika skor mendekati nilai 2, maka pohon memiliki karakter akar dan seresah yang baik untuk fungsi hidrologi tanah. Ringkasan penghitungan skor penetapan peringkat karakter pohon di Sub DAS Samin Hulu disajikan pada Tabel 4.4 29 Tabel 4.4 Ringkasan Penghitungan Skor Penetapan Peringkat Karakter Pohon untuk Fungsi Hidrologi di DAS Samin Hulu No. Jenis Pohon Tajuk Akar Seresah Lebar Tinggi Jumlah Cabang Diameter Batang Total Skor Diameter Akar Horisontal Diameter Akar Vertikal Total Skor Produksi Ketebalan Total Skor 1. Pinus 3 1 1 1 6 9 9 18 9 1 10 2. Surian 2 5 6 8 21 5 3 8 8 7 15 3. Mahoni 6 6 5 5 22 7 5 12 6 5 11 4. Jati 9 8 8 4 29 4 2 6 2 3 5 5. Alpukat 8 7 2 7 24 6 8 14 5 4 9 6. Cengkeh 4 4 7 6 21 8 6 14 3 8 11 7. Durian 5 3 3 3 14 3 1 4 4 6 10 8. Duku 1 2 4 2 9 1 4 5 7 2 9 9. Rambutan 7 9 9 9 34 2 7 9 1 9 10 Keterangan : masing-masing skor adalah 1 sampai 9. Total skor pada karakter tajuk yang paling baik adalah 4, dan jika skor semakin mendekati nilai 4, maka perannya terhadap fungsi hidrologi semakin baik. Total skor pada karakter akar dan seresah yang paling baik adalah 2, dan jika skor mendekati nilai 2, maka pohon memiliki karakter akar dan seresah yang baik untuk fungsi hidrologi tanah. commit to user Berdasarkan pada hasil pengukuran, maka jenis pohon berpengaruh sangat nyata p 0,01 terhadap lebar dan tinggi tajuk, jumlah cabang, diameter batang, diameter akar horizontal dan diameter akar vertikal, dan ketebalan seresah. Sedangkan hasil yang lain menunjukkan bahwa jenis pohon berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap produksi seresah. Hal ini mengartikan bahwa jenis pohon yang berbeda memiliki karakter pohon yang berbeda pula. Hasil penetapan peringkat skor karakter pohon Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tidak ada satu jenis pohon pun yang mempunyai skor yang tinggi untuk keseluruhan karakter. Masing-masing pohon, memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda. Keberadaan pohon dengan karakter tajuk tertentu membentuk lapisan tajuk yang dapat menangkap, menahan, dan meneteskan air hujan ke permukaan tanah. Pinus memiliki karakter tajuk yang paling baik diantara jenis pohon lainnya, ditunjukkan dengan total skor tajuk sejumlah 6. Tajuk Pinus terbentuk oleh cabang dengan ukuran yang relatif kecil dan berjumlah banyak membuat tajuk menjadi padat. Panjang cabang dari pangkal hingga ujung tajuk cenderung semakin memendek seiring dengan peningkatan tinggi tajuk. Di samping itu, percabangan Pinus dicirikan oleh pertumbuhan daun berbentuk jarum di seluruh permukaan cabang Budiastuti, 2006. Cabang kecil berjumlah banyak tercermin dari rerata jumlah cabang dibanding jenis pohon lainnya, yaitu sebanyak 42,67 Tabel 4.3 yang berkedudukan pada tajuk setinggi 9,45 m Tabel 4.3. Tajuk padat seperti pada pohon Pinus diharapkan dapat mengendalikan gerakan air hujan dari tajuk ke permukaan tanah. Cabang kecil dan banyak dapat menahan tetesan air hujan secara berulang-ulang sehingga kekuatan tetesan air hujan menjadi semakin rendah saat tiba di permukaan tanah. Kondisi tersebut biasanya tidak terjadi pada tajuk pohon yang kurang padat seperti pada pohon Jati, ditunjukkan dengan total skor sebanyak 29 Tabel 4.4. Jumlah cabang pada pohon Jati yang sedikit dengan rerata 14,67 Tabel 4.3, daun berbentuk lebar dan berkedudukan rebah, menyebabkan tetesan air hujan segera menetes dalam 31 commit to user bentuk butir air hujan yang berukuran cukup besar. Karakter tajuk Durian tergolong peringkat sedang dengan total skor 14 Tabel 4.4, menggambarkan bahwa tajuk Durian mampu mengendalikan air hujan sampai di permukaan tanah dengan kekuatan yang tidak merusak tanah. Pohon memiliki pola perakaran yang berbeda-beda antara jenis pohon yang satu dengan jenis pohon yang lain. Selain karakter tajuk, peran individu pohon terhadap fungsi hidrologi dapat diestimasi dari karakeristik akarnya, diantaranya adalah diameter akar proksimal atau akar utama yang muncul dari pangkal batang, baik yang menyebar horisontal maupun vertikal. Akar adalah bagian tanaman yang penting untuk mencegah terjadinya longsor tanah, melalui dua mekanisme meliputi: 1 mencengkeram tanah di lapisan permukaan kedalaman 0-5 cm oleh akar pohon yang menyebar horizontal, dan 2 menopang tegaknya batang sebagai jangkar sehingga pohon tidak mudah tumbang oleh dorongan massa tanah yang berguling ke bawah Hairiah et al ., 2008 cit. Dewi dkk., 2008. Hairiah et al . 2008 dalam Dewi dkk. 2008 mengklasifikasikan akar horisontal jika arahnya membentuk sudut 45 o terhadap permukaan tanah dan akar vertikal bila memiliki sudut ≥ 45 o . Klasifikasi kesesuaian individu pohon untuk stabilitas lereng atau tebing didasarkan pada nilai diameter akar horizontal dan diameter akar vertikal. Semakin tinggi diameter akar horizontal dan vertikal maka semakin kuat akar pohon dalam mempertahankan stabilitas tebing. Pohon Pinus memiliki kelemahan pada sistem perakarannya. Pinus memiliki karakter akar yang kurang baik dibanding jenis pohon lainnya Tabel 4.4 dengan total skor 18. Rerata diameter akar horizontal sebesar 0,88 cm dan vertikal sebesar 1,37 cm Tabel 4.3 mencerminkan daya jangkar akar dan daya cengkeram akar yang rendah, sehingga dari sudut pandang akar, Pinus kurang baik dalam mempertahankan stabilitas tebing. Pohon Durian memiliki keunggulan pada karakter akarnyaTabel 4.4 dengan total skor 4. Berdasarkan hasil pengukuran, sistem perakaran Durian memiliki rerata diameter akar horizontal tertinggi dibandingkan jenis pohon 32 commit to user lainnya yaitu sebesar 2,26 cm dan rerata diameter akar vertikal sebesar 5,63 cm Tabel 4.3. Kondisi ini menggambarkan bahwa pohon Durian memiliki akar yang kuat dan mampu menjangkar dan mencengkeram tanah dengan baik sebagai pengendali fungsi hidrologi. Karakter akar pada pohon Jati tergolong peringkat yang cukup tinggi Tabel 4.4 dengan total skor 6 dan rerata diameter akar horizontal sebesar 1,90 cm serta rerata diameter akar vertikal sebesar 4,10 cm Tabel 4.3. Seperti hal nya pada pohon Durian, pohon Jati mempunyai akar yang mampu menjangkar dan mencengkeram tanah dengan baik sehingga cocok sebagai pengendali stabilitas tebing. Pohon, baik sebagai individu maupun komunitas menghasilkan seresah yang merupakan sumber bahan organik dan bersama dengan perakaran pohon mempengaruhi aktifitas biota tanah yang akhirnya berperan pada keberadaan sifat fisik tanah Budiastuti, 2006. Seresah adalah sisa tanaman ranting, daun, bunga, buah, dll. termasuk di dalamnya akar tanaman, dan biota tanah di permukaan tanah Mardiastuning, 2003. Dari hasil pengukuran, jenis pohon berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap produksi seresah, namun berpengaruh sangat nyata terhadap ketebalan seresah Tabel 4.2. Ketebalan seresah pada Pinus tergolong peringkat tertinggi Tabel 4.4 dengan skor 1. Hal ini disebabkan karena Pinus berada pada areal perhutanan yang relatif tidak banyak terusik oleh manusia. Ketebalan seresah pada pohon Durian skor = 6 dan Jati skor = 3 tergolong peringkat yang cukup tinggi dengan rerata ketebalan seresah masing-masing sebesar 0,19 cm dan 0,53 cm. Tingginya tingkat ketebalan seresah pada ketiga jenis pohon tersebut menunjukkan bahwa seresah berfungsi sebagai penutup permukaan tanah yang merupakan penghalang bagi aliran air sehingga air tertahan dan memiliki kesempatan lebih besar untuk masuk ke dalam tanah. Di samping itu, seresah yang dihasilkan oleh pohon berfungsi sebagai penahan kekuatan tetesan air hujan dan mendukung agregat tanah tetap stabil sehingga dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah diantaranya porositas, laju 33 commit to user infiltrasi tanah, dan permeabilitas tanah, akibatnya konservasi fungsi hidrologi dapat terus terjaga.

C. Pengaruh Jenis Pohon terhadap Sifat-Sifat Tanah