Metode Pemberian Tugas KAJIAN PUSTAKA

lviii lviii materi, rational menyukai guru yang menjelaskan selain materinya, namun juga mengapa atau dari mana asalnya materi tersebut. Bidang yang disukai biasanya sains, matematika, dan filsafat, meskipun tidak menutup kemungkinan akan berhasil di bidang yang diminati. Cara belajar yang paling disukai adalah eksperimen, penemuan melalui eksplorasi, dan pemecahan masalah yang kompleks. Kelompok ini cenderung mengabaikan materi yang dirasa tidak perlu atau membuang waktu, oleh karenanya, dalam setiap pemberian materi, guru harus dapat meyakinkan kepentingan suatu materi terhadap materi yang lain. 4. Tipe Idealist Tipe idealist menyukai materi tentang ide dan nilai-nilai. Lebih menyukai untuk menyelesaikan tugas secara pribadi daripada diskusi kelompok. Dapat memandang persoalan dari berbagai perspektif. Menyukai membaca, dan juga menyukai menulis. Oleh karena itu, idealist kurang cocok dengan bentuk tes objektif, karena tidak dapat mengungkap kemampuan dalam menulis. Kreativitas menjadi bagian yang sangat penting bagi seorang idealist. Kelas besar sangat mengganggu idealist dalam belajar, sebab lebih menyukai kelas kecil dimana setiap anggotanya mengenal satu dengan yang lain.

D. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah suatu metode dimana peserta didik ditugaskan untuk menyelesaikan soal-soal di rumah E.T. Ruseffendi, 1980: 223. Pemberian tugas matematika ini dimaksudkan selain untuk penguatan juga untuk lix lix menimbulan sikap positif terhadap matematika, sehingga diharapkan dalam mengerjakan tugas peserta didik mengerjakan tugas secara mandiri. Sedangkan Nurhadi, Burhan Yasin, dan Agus Gerrad Senduk 2004: 77 menyebut metode pemberian tugas sebagai pengajaran berbasis tugas. Pengajaran berbasis tugas membutuhkan suatu pendekatan pengajaran yang komprehensif dimana lingkungan belajar peserta didik didesain agar peserta didik dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran. Pengerjaan tugas oleh peserta didik dapat dikerjakan di kelas maupun di luar kelas atau di rumah. Meskipun dapat dikerjaan di dalam kelas maupun di luar kelas atau di rumah, Nurhadi, Burhan Yasin, dan Agus Gerrad Senduk 2004: 77-78 mensyaratkan empat prinsip, yaitu: 1 membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang, 2 menganekaragamkan tugas-tugas, 3 menaruh perhatian pada tingkat kesulitan, dan 4 memonitor kemajuan siswa, Dalam penelitian ini, metode pemberian tugas merupakan penugasan kepada subjek penelitian untuk memecahkan masalah matematika. Dalam mengerjakan tugas atau menyelesaikan soal masalah matematika, subjek penelitian mengerjakan di ruang khusus dan diawasi oleh peneliti. Sedangan waktu pengerjaan soal tidak dibatasi. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk mengerjakan soal pemecahan masalah sesuai dengan waktu yang diperluan masing-masing subjek penelitian. Dalam mengerjakan tugas memecahkan masalah matematika, peserta didik akan menuliskan jawaban dari masalah matematika yang dikerjakannya lx lx berdasarkan langkah-langkah Polya, yaitu 1 langkah memahami masalah, 2 langkah merencanakan pemecahan masalah, 3 langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah atau penyelesaian masalah, dan 4 langkah memeriksa kembali jawaban. Karena perbedaan kepribadian, yang berarti pula ada perbedaan cara belajar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi cara peserta didik dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, peneliti akan meneliti perbedaan cara peserta didik dalam memecahkan masalah berdasarkan tipe kepribadian. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan profil adalah gambaran yang diungkapkan baik dengan gambar atau dengan deskripsi, berupa kata-kata atau tulisan. Selain hasil wawancara, hasil pengerjaan lembar tugas oleh subjek penelitian merupakan salah satu data yang dinamakan dengan profil.

E. Kerangka Berpikir