Teknik Pengumpulan Data Perancangan Karya

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

3.1 Metode Penelitian

Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian. pendekatan observasi, wawancara atau interview, kepustakaan, studi eksisting, dan dokumentasi. Pendekatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang akurat langsung kepada narasumbernya seperti yang dijelaskan Creswell bahwa pendekatan ini membantu peneliti mengkaji sebuah program, kejadian, aktivitas, proses dengan lebih mendalam. Penelitian wawancara ini dibatasi oleh waktu dan aktivitas, sehingga mengharuskan peneliti mengumpulkan informasi yang detail dengan menggunakan beragam prosedur pengumpulan data selama periode waktu tertentu Creswell, 2010: 181-183. Sedangkan pendekatan kepustakan dilakukan untuk penelitian secara teoritis. Pendekatan studi eksisting dilakukan untuk memeperdalam kajian terhadap objek penelitian dan membandingkannya dengan penelitian-penelitian terdahulu dengan topik yang serupa. Dokumentasi dilakukan untuk mendokumentasikan view-view wisata alam arung jeram Bosamba.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi eksisting, kepustakaan serta survey tanggapan konsumen pengunjung. 37 1. Observasi Observasi yaitu kegiatan mencermati langsung secara visual terhadap kondisi obyek penelitian. Pada metode ini dilakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai keadaan dan suasana di Wisata Alam Arum Jeram Bosamba, sehingga dapat menentukan apa yang sesuai untuk media promosinya. 2. Wawancara Wawancara adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam Sulistyo-Basuki, 2006: 110 dalam http:eprints.undip.ac.id240563BAB_III.pdf. Metode penelitian wawancara ini merupakan proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih berhadapan secara fisik. Wawancara dalam penelitian dipilih wawancara yang terstruktur yaitu pewawancara menggunakan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Informan yang dipilih adalah Hendrie Cornelis Sebo selaku pengelola Wisata Alam Arung Jeram Bosamba yang mengetahui dan memahami benar Wisata Alam ini terutama program promosi apa yang sudah dilaksanakan dalam 2 tahun terakhir ini. 3. Kepustakaan Metode ini menggunakan literature untuk data komparatif dalam menunjang semua data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan. 4. Eksisting Untuk menggali ide dan konsep yang akan diwujudkan dalam bentuk karya, maka perlu melakukan kajian terhadap beberapa kompetitor yang nantinya akan menjadi acuan untuk perancangan ini. 5. Dokumentasi Dokumentasi ini dilakukan dengan cara mendokumentasikan view-view keindahan dan jalur pengarungan dari Wisata Alam Arung Jeram Bosamba. Dokumentasi ini penting untuk memperdalam data penelitian.

3.3 Teknik Analisis Data

Landasan dari analisis data dalam peenelitian ini yaitu menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif. Metode deskriptif merupakan penafsiran data yang dilakukan dengan penalaran, sedangkan kualitatif yaitu menganalisa unsur-unsur desain yaitu teks, huruf, ilustrasi, dan warna dalam hubungannya dengan prinsip- prinsip desain yang baik yaitu kesatuan unity, keseimbangan balance, dan keserasiannya harmony. Menurut Miles dan Huberman Emzir, 2010: 219 ada beberapa teknik menganalisis data, yaitu: 1. Pengumpulan Data, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada di lapangan kemudian data-data tersebut dicatat. 2. Reduksi Data, yaitu hasil penelitian di lapangan sebagai bahan mentah dirangkum, kemudian disusun supaya lebih sistematis untuk mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali. 3. Sajian Data, yaitu penyajian data dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif untuk memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi. 4. Verifikasi Data, yaitu data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, diobservasi kemudian peneliti mencari makna hasil penelitian. Peneliti berusaha mencari pola, hubungan serta hal-hal yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh, peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan yang kemudian diverifikasi. Setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka data akan dianalisa berdasarkan metode deskriptif dan kualitatif. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisa data tersebut selesai dilakukan, maka dibuat beberapa rancangan media promosi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

3.3.1 Hasil dan Analisis Data Wawancara

Wisata Alam Arung Jeram Bosamba merupakan Wisata Arung Jeram Rafting yang terletak di kota Bondowoso. Bosamba memiliki jeram yang cukup aman yaitu 27 jeram ekstrim yang standar, tingkat keesktrimannya great 3 diukur dari tingkat levelnya. Keunggulan yang dimiliki Bosamba yang tidak dimiliki tempat wisata yang serupa lainnya adalah view keindahan berupa tebing-tebing dan air terjun yang dapat dinikmati dalam perjalanan pengarungan. Bosamba juga memiliki banyak objek wisata selain arung jeram rafting yaitu Paintball, Rope Course, Trekking, Bromo Jeep Tours, Family Camp, Wonderful Rafting, Flying Fox, Outbond, Cycling Adventure. Ijen Transport. Semua objek wisata dan keindahan yang dimiliki Bosamba dikemas dengan harga yang ekonomis dibandingkan dengan wisata serupa lainnnya agar dapat dinikmati disemua kalangan masyrakat. Hal tersebut disesuaikan dengan segmentasi pasar dan mayoritas pendapatan masyarakat Bondowoso. Visi dari Bosamba sendiri adalah ingin menjadi salah satu tempat wisata yang digemari di Kota Bondowoso dan sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara Bosamba sudah dibuka sejak 4 tahun yang lalu, 2 tahun dibina oleh pemerintah kota Bondowoso, 2 tahun setelahnya dibina oleh KK Production dibawah naungan Hendrie Cornelis Sebo sebagai pemilik. Tetapi selama 4 tahun tersebut kendala perekonomian pemerintah kota Bondowoso dan keuangan Badan Organisasi KK Production ini membuat modal yang dimiliki untuk mempromosikan tempat wisata tersebut terbatas, maka hal itu membuat wisata ini sepi dikunjungi. Dengan adanya banyak penawaran dan keunggulan yang telah diketahui yang membedakan wisata arung jeram Bosamba ini dengan yang lain. Hal tersebut diharapkan menjadi pilihan untuk berwisata terutama wisata alam arung jeram rafting.

3.3.2 Studi Eksisting

Analisa studi eksisting dalam perancangan ini mengacu pada observasi yang telah dilakukan terhadap obyek yang diteliti, media promosi terdahulu, serta kompetitornya. Dari observasi yang dilakukan, didapatkan brosur dari pihak Bosamba. Media promosi yang pernah dibuat oleh Bosamba berupa brosur yang berisi informasi dan view objek wisata. Gambar 3.1 Brosur Wisata Alam Arung Jeram Bosamba Sumber : KK Production pengelola Bosamba, 2013

3.3.3 Segmentasi Targetting Positioning STP

1. Segmentasi dan Targetting a. Demografis • Usia : 18-40 tahun • Siklus hidup keluarga : Belum menikah, menikah sebelum mempunyai anak, menikah punya anak. • Jenis Kelamin : Pria dan Wanita • Profesi : Pelajarmahasiswa, pegawai negeriswasta b. Geografis • Wilayah : Bondowoso dan sekitarnya • Ukuran Kota : Kota kecil • Iklim : Tropis c. Psikografis • Gaya hidup : Aktifitas tidak terlalu padat, tidak terlalu suka keramaian, sesekali senang menghabiskan waktu senggang dengan kegiatan diluar rumah seperti berwista. • Kepribadian : membutuhkan tempat wisata yang baru d. Behavior • Pasif • Pecinta tempat wisata • Berjejaring tidak terlalu luas sempit 2. Positioning Menurut Kotler 1997: 262, positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, individu, perusahaan, merek atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya Kasali, 2007. Wisata Alam Arung Jeram Bosamba menempatkan dirinya sebagai tempat wisata rafting yang santai yang diperuntukan bagi pemula karena arus pengarungan yang tenang datar, jeram, datar dan sekaligus menikmati keindahan alam yang terdapat disepanjang pengarungan arung jeram.

3.3.4 Analisis STP

Analisis STP untuk mencapai sasaran yang tepat, diperlukan perhitungan terhadapat pengunjung melalui aspek geografis, demografis dan psikografis. 1. Geografis Secara geoografis target yang ditentukan adalah masyarakat dari kota-kota besar yaitu kota Surabaya. 2. Demografis Secara demografis target dapat dijabarkan sebagai berikut : Jenis kelamin : Laki laki dan Wanita Usia : 18-40 tahun Kelas Sosial : Menengah Pekerjaan : Pelajarmahasiswa, pegawai negeri atau pegawai swasta Target audiens yang dipilih ini berdasarkan pernyataan bahwa remaja saat ini mempunyai karakter yang mudah dibentuk, karena pada saat umur 18 tahun menurut Elizabeth B. Hurlock 1980: 248 karakter remaja saat itu adalah masih menyesuaian diri terhadap kehidupan baru yang berarti cukup terbukamudah terhadap segala perubahan sehingga untuk memperkenalkan karakteristik dari tempat makannongkrong yang sering mereka datangi dapat tersampaikan dengan baik. Dan makin tinggi kelas sosial masyarakat, makin mudah bagi mereka untuk mengikuti perkembangan teknologi. Dengan diperolehnya hasil STP target remaja dengan kelas menengah, maka tidaklah susah untuk menyampaikan sebuah inovasi baru yang menggabungkan antara dua hal yang berlawanan seperti unsur tradisional dengan unsur modernteknologi. 3. Psikografis 1. Gaya hidup : aktifitas padat dan sibuk, mengikuti trend, senang menghabiskan waktu senggang dengan senang-senang. 2. Kepribadian : suka hal baru, pergaulan terbatas dengan kelompoknya, meningkatkan daya tarik.

3.3.5 Analisis Kompetitor

Studi kompetitor menjelaskan kemiripan produk yang diangkat. Untuk kompetitor Wisata Alam Arung Jeram Bosamba yang menawarkan wisata arung jeram rafting dengan harga yang lebih terjangkau dan fasilitas yg sama, maka dipilihlah Songa Adventure. Dari para kompetitor Bosamba memposisikan produk yang sama dengan konsep yang hampir sama. Dengan konsep tempat wisata yang santai sekaligus menikmati keindahan alam yang berada disekitar pengarungan. 1. Analisis Kompetitor Songa Adventure a. Keunggulan Songa Adventure Keunggulannya adalah arung jeram yang ditawarkan bermacam-macam paketnya. Dengan fasilitas yang lengkap dari cottage, kamar mandi, musholla, resto dan sarana kendaraan antar jemput pengunjung. Fasilitas- fasilitas yang ada terawat membuat pengunjung yang datang mendapatkan kenyamanan. b. Peluang dan Tantangan Songa Adventure Ancaman bagi Songa Adventure ini adalah wisata arung jeram hanya dapat dinikmati kalangan tertentu saja yaitu konsumen yang expert bermain arung jeram dikarenakan arusnya yang deras dan jeramnya yang curam membuat orang yang tidak pernah bermain arung jeram takut untuk mencoba. Harganya pun lebih mahal membuat arung jeram Songa Adventure hanya dapat dinikmati oleh kalangan menengah keatas saja.

3.3.6 SWOT

Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual tahun 2007, Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, halaman 18-19 Menurut Sarwono dan Lubis dalam buku Metode Riset untuk Desain Komunikasi visual, mengatakan bahwa SWOT dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang reevaluasi suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil. Langkah analisis : Mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan strenght, kelemahan weakness, peluang opportunity, dan ancaman threat. Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung oleh obyek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal. Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi strategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi. Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu sedapat mungkin hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari: a. Strategi PE-KU S-O Peluang dan Kekuatan: Mengembangkan peluang menjadi kekuatan. b. Strategi PE-LEM W-O Peluang dan Kelemahan : Mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan. c. Strategi A-KU S-T Ancaman dan Kekuatan : Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan. d. Strategi A-LEM W-T Ancaman dan Kelemahan : Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. Dalam hal ini analisis SWOT perancangan media promosi Wisata Alam Arung Jeram Bosamba akan menggunakan tabel matriks SWOT yang akan dijabarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Matrix SWOT INTERNAL EKSTERNAL STRENGTHS 1. Memiliki view pemandangan seperti gua kelelawar, tebing dan air terjun 2. Memiliki trail cycle adventure rute Bondowoso-Kawah Ijen 3. Memiliki 27 jeram ekstrim standart, dan great 3 level keekstriman 4. Harga lebih terjangkau dari tempat rafting lainnya. Lebih safety karena pengarungannya jeram, datar, jeram. Mengakibatkan lebih gampang mencari orang yang terbawa arus pada saat pengarungan. WEAKNESS 1. Kurangnya media promosi 2. Tidak memiliki sarana transportasi mobil masih kerjasama dengan pihak lain 3. Sarana dan prasarana kurang terawat 4. Masih terikat kerjasama terhadap pihak lain masalah konsumsi pengunjung dan lain-lain OPPORTUNITY 1. Jeram yang sangat banyak menyebabkan rawannya pengunjung sulit ditemukan saat hanyut pada saat pengarungan 2. Harga yang terlalu mahal yang tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat 3. Jauh dari jalan utama, menyebabkan sulit dialui oleh angkutan umum STRATEGI S-O 1. Menonjolkan tempat wisata yang dikhususkan bagi pemula yang ingin mencoba arung jeram 2. Menonjolkan view keindahan alam disekitar rute pengarungan 3. Ingin menjadi salah satu tempat wisata yang digemari masyarakat Bondowoso 4. Menambah paket wisata agar mendapatkan harga lebih murah 5. Mengadakan event disetiap weekend STRATEGI W-O 1. Perlu adanya media promosi diluar kota Bondowoso 2. Setiap akhir weekend menyebarkan brosur yang menawarkan paket wisata atau event arung jeram didalam kota maupun luar kota Bondowoso 3. Pengadaan alat transportasi bagi pengunjung 4. Memperbaiki sarana dan prasarana THREAT 1. Memiliki sarana prasarana yang lengkap seperti mobil sebagai alat transportasi, mushola, toilet showers 2. Tersedianya resto 3. Seringnya mengadakan event 4. Lingkungan tempat wisata terdapat penginapan seperti villa dan hotel STRATEGI S-T 1. Menciptakan inovasi event baru disetiap weekend yang tidak pernah diadakan ditempat wisata rafting lainnya 2. Membuat dan menampilkan video rekaman pada saat pengarungan dan pemandangan disekitar pengarungan Bosamba STRATEGI W-T 1. Menawarkan view keindahan nya yang alami berupa gua kelelawar, tebing dan air terjun yang merupakan satu keunggulan yang tidak ada ditempat wisata rafting laiinya pesaing. Sehingga pengunjung setelah mengnjungi wisata Bosamba selalu mengingat view keindahannya 2. Menciptakan media promosi yang berbeda dan unik dengan yang lain Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Dari analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan ini dibutuhkan strategi umum yaitu menonjolkan kelebihan dan keunikan yang dimiliki Wisata Alam Arung Jeram Bosamba yang membedakan dengan tempat wisata serupa lainnya. Dalam hal ini adalah menjadikan pengunjung lebih aware terhadap Wisata Alam Arung Jeram Bosamba dibandingkan dengan kompetitor wisata arung jeram lainnya. Solusi umum : memperkenalkan arung jeram bosamba ke seluruh masyarakat dengan menawarkan arung jeram yang santai sekaligus menikmati alam berupa tebing-tebing dan air terjun yang terdapat disepanjang pengarungan arung jeram.

3.4 Keyword

Dengan pemilihan judul “Perancangan Media Promosi Wisata Alam Arung Jeram Bosamba Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”, maka untuk pemilihan kata kunci atau keyword dari perancangan media promosi Wisata Alama Arung Jeram Bosamba ini sudah dipilih dengan menggunakan acuan dasar terhadap analisis data yang sudah dilakukan. Penentuan keyword diambil berdasarkan hasil observasi dan wawancara, hasil analisis SWOT, dan STP. Gambar 3.2 Bagan Analisis keyword Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Hasil dari reduksi data yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat dihasilkan sebuah kunci, sehingga dapat ditemukan satu kunci inti yang menjadi konsep dari perancangan media promosi Wisata Alam Arung Jeram Bosamba, dapat diambil sebuah keyword yaitu “PLEASANT”.

3.4.1 Deskripsi Konsep

Dari hasil analisis keyword maka diperoleh konsep untuk perancangan ini yaitu “Pleasant” yang mempunyai pengertian nyaman. Deskripsi konsep dari “Pleasant” adalah sekelompok orang atau komunitas yang ingin mencari suasana baru yaitu Wisata Alam Arung Jeram Bosamba yang menyenangkan, aman dan masih alami suasananya. Penggambaran pleasant juga berdasarkan breakdown dari usia target Bosamba yaitu dewasa dini dari umur 18-40 tahun yang ingin mencari suasana baru yaitu berwisata yang fun menyenangkan. Save didapat dari hasil wawancara yaitu wisata alam arung jeram ini aman karena arusnya yang tidak terlalu deras. Dan fresh and natural didapatkan dari positioning Bosamba yaitu wisata alam arung jeram yang santai sekaligus menikmati pemandangan yang masih alami yang didapatkan dari sekitar pengarungan arung jeram yaitu tebing-tebing dan air terjun.

3.5 Metode Perancangan Karya

3.5.1 Konsep Perancangan Karya

Gambar 3.3 Skema Konsep Perancangan Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Observasi Wawancara Dokumentasi Kepustakaan DATA - Eksisting - Kompetitor - SWOT - STP Layout Copywriting Tipografi Warna, Komposisi Ilustrasi Fotografi - Brosur - Iklan Majalah - Iklan Televisi - Iklan Internet - Merchandise kaos, stiker, gantungan kunci KeywordKonsep Konsep Perancangan Visualisasi Final Desain Strategi Kreatif - Sketsa - Alternatif Desain Strategi Media - Strategi Komunikasi - Media Planing

3.5.2 Konsep Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan untuk merancang media promosi Wisata Alam Arung Jeram Bosamba sebagai upaya meningkatkan brand awareness : 1. Tema Pokok Perancangan Big Idea Tema pokok dalam perancangan ini adalah “Pleasant”. Yang dimaksud “Pleasant” adalah Wisata Alam Arung Jeram Bosamba menawarkan wisata arung jeram yang santai sekaligus menikmati keindahan alam yang berada disekitar pengarungan arum jeram. 2. Arah Komunikasi Menggunakan keunikankelebihan berdasarkan keadaan alamnya yang berupa tebing-tebing dan air terjun sekaligus menonjolkan arung jeram yang santai sesuai dengan sungainya yang berarus tenang datar, jeram, datar. 3. Positioning Menempatkan Bosamba sebagai tempat wisata rafting yang santai karena arus pengarungan yang tenang datar, jeram, datar sekaligus menikmati pemandangan yang terdapat disepanjang pengarungan arung jeram. 4. USP Unique Selling Proposition Terdapat keunikan yaitu keindahan alamnya yaitu tebing-tebing dan air terjun sehingga mempunyai suatu ciri khas yang sulit ditiru oleh pesaing sejenis. 5. Pesan a. Rasional Dengan menggunakan keunikan yang dimiliki Wisata Alam Arung Jeram Bosamba tersebut yang paling mengena dibenak masyarakat. Pendekatan ini diaplikasikan pada media promosi yang bersifat informatif seperti brosur dan iklan majalah. b. Emotional Pesan-pesan yang bertujuan untuk menggugah perasaan melalui emosi seperti memperlihatkan keunikan Bosamba sehingga dapat menarik perhatian target sasaran, pendekatan ini akan diaplikasikan pada media promosi yang bersifat mempengaruhiprovokatif seperti iklan radio, video untuk iklan internetsocial media, dan video untuk iklan televisi. c. Visualisasi Pesan visual merupakan salah satu daya tarik dari sebuah promosi atau iklan. Pesan visual mampu menampilkan karakter yang dimiliki oleh sebuah produk yang dipromosikan atau diiklankan. Dalam perancangan media promosi wisata alam arung jeram Bosamba, bentuk visual yang dipakai adalah sebagai berikut : a. Menggunakan foto pemandangan yang berada disekitar pengarungan arung jeram bosamba seperti air terjun dan tebing- tebing yang merupakan salah satu keunikan yang terdapat di wisata alam arung jeram Bosamba. b. Dalam menentukan warna, ilustrasi, tipografi, bodycopy untuk headline dilakukan focus group discussion FGD yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada anggota FGD, adapun anggota tersebut adalah Pak Thomas dan Pak Bahruddin selaku dosen pembimbing, dan beberapa teman di jurusan DKV. Gambar 3.4 Color Chart Shigenobu Kobayashi Sumber : Color Image Scale, 1991 Berikut adalah gambar hasil dari focus group discussion FGD : Gambar 3.5 Alternatif Warna 1 Coklat-Coklat Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.6 Alternatif Warna 2 Coklat-Hijau Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.7 Alternatif Warna 3 Coklat-Coklat Tua Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.8 Alternatif Warna 4 Coklat-Kuning Pastel Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.9 Alternatif Warna 5 Coklat-Hijau Patel Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Untuk memperoleh warna didapatkan dengan cara FGD Forum Group Discussion. FGD ini diikuti oleh 13 orang mahasiswa dan 2 dosen DKV STIKOM Surabaya. Seluruh alternatif warna dipilih berdasarkan kriteria yang sesuai dengan konsep pleasant, menarik dan sesuai segmentasi dewasa dini. Dari 5 alternatif warna yang telah dipadu-padankan, yang terpilih adalah alternatif warna 2 di gambar 3.6 yaitu warna coklat dan hijau. Warna-warna tersebut mewakili konsep pleasant. Warna coklat memiliki komposisi C0, M9, Y45, K0 sedangkan warna hijau dengan komposisi C22, M0, Y100, K8. Gambar 3.10 Warna Terpilih Sumber : Color Image Scale, 1991 Warna coklat dan hijau adalah 2 warna akhir yang terpilih. Penyisihan dari 5 warna alternatif yang didukung oleh teori tentang warna. Menurut Surianto Rustan dalam buku Mendesain Logo 2009: 73, mengatakan bahwa warna coklat memiliki arti tenang, kedalaman, makhluk hidup, alam dan persahabatan. Sedangkan warna hijau memiliki arti alam, lingkungan hidup, rumput, dingin, keseimbangan, dan tenang. Menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto dalam buku Nirmana Dasar-dasar Seni dan Desain 2009: 54-55, mengatakan bahwa warna coklat berasosiasi dengan warna tanah atau warna natural. Semua arti dari 2 warna-warna tersebut, yang dijelaskan oleh masing-masing teori sesuai dengan konsep yaitu “Pleasant”. c. Pemilihan tipografi Tipografi dipilih berdasarkan pertimbangan gaya desain, fungsi dan karakter huruf yang digunakan adalah font jenis script Mission Script sebagai tagline. Nama font yang digunakan untuk headline, sub headline dan bodycopy adalah Myriad Pro. Pemilihan tipografi didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut : Gambar 3.11 Font Script Decorative Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.12 Font Script Handwritten Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.13 Font Script Handwritten Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Untuk memperoleh font didapatkan dengan cara yang sama yaitu FGD Forum Group Discussion. FGD ini diikuti oleh 13 orang mahasiswa dan 2 dosen DKV STIKOM Surabaya. Seluruh alternatif font script dipilih berdasarkan kriteria yang sesuai dengan konsep pleasant, menarik dan sesuai segmentasi dewasa dini. Dari 3 alternatif jenis font, yang terpilih adalah alternatif font script jenis decorative di gambar 3.11. Menurut Surianto Rustan dalam buku Font dan Tipografi 2011: 115, mengatakan bahwa font script memiliki arti tenang, ringan, apa adanya, dan berhati- hati. Pemilihan tagline dan headline didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut : Gambar 3.14 Alternatif Tagline 1“Nice Pleasant Adventure” Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.15 Alternatif Tagline 2 “River Fun, ya Bosamba” Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.16 Alternatif Tagline 3 “Beautiful Nature, Beautiful Bosamba ” Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.17 Alternatif Tagline 4 “Beautiful View, Beautiful Nature” Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Pemilihan tagline dan headline didapatkan dengan cara FGD Forum Group Discussion. FGD ini diikuti oleh 13 orang mahasiswa dan 2 dosen DKV STIKOM Surabaya. Seluruh alternatif tagline dan headline dipilih berdasarkan kriteria yang sesuai dengan konsep pleasant, mudah diingat dan sesuai segmentasi dewasa dini. Dari 4 alternatif tagline dan headline, yang terpilih adalah alternatif tagline dan headline 1 di gambar 3.11 dengan kalimat “Nice Pleasant Adventure”.

3.5.3 Strategi Komunikasi

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, digunakan strategi komunikasi yang tepat sesuai dengan konsep dan karakter produk yang akan dipromosikan. Strategi komunikasi tersebut dilakukan dengan cara menetapkan startegi promosi yang efektif, yaitu dalam bentuk iklan. 1. Isi Pesan Pesan utama yang ingin disampaikan yaitu menginformasikan kepada khalayak luas atau audiens bahwa Wisata Alam Arung Jeram Bosamba merupakan wisata arung jeram yang santai sekaligus dapat menikmati keindahan alamnya yang berupa air terjun, dan tebing-tebing yang membedakan dengan wisata alam arung jeram lainnya. Pesan lain yang ingin disampaikan tentunya supaya pengunjung tertarik berkunjung ke Wisata Alam Arung Jeram Bosamba. 2. Bentuk Pesan Pemilihan headline, sub headline dan body copy dalam hal ini mengacu pada konsep awal yang sudah diperoleh yakni “Pleasant”. Konsep pleasant diterapkan pad tagline-nya dengan menggunakan kalimat “Nice Pleasant Adventure” sedangkan untuk headline-nya menggunakan kalimat “Ke Bosamba Yuk?” yang nantinya berhubungan dengan salah satu media promosi lainnya.

3.6 Perancangan Kreatif

3.6.1 Tujuan Kreatif

Untuk membuat sebuah perancangan media prmosi yang dapat mengundang daya tarik masyarakat maka dibutuhkan sebuah konsep yang matang. Untuk membuat media promosi yang ingin memperlihatkan keunikan tempat wisata yang sesuai dengan hasil analisis data dan keyword, diharapkan akan didapatkan visualisasi yang sesuai dengan konsep perancangan. Dengan keyword “Pleasant”, diharapkan visualisasi dapat sesuai dengan tujuan yaitu menggambarkan keunikan yang ditonjolkan Wisata Alam Arung Jeram Bosamba dan tepat sasaran pada target audiensnya.

3.6.2 Strategi Kreatif

Didalam penggunaan berwujud verbal, headline, dan teks bodycopy akan dikemas secara menarik. Bahasa yang enjoy yang menikmati alam telah ditentukan sebelumnya didalam konsep untuk menonjolkan keunikan dari Wisata Alam Arung Jeram Bosamba itu sendiri, maka diharapkan Bosamba dapat mempunyai keunikan lain yang berbeda dengan wisata alam arung jeram lainnya. Pada penggunaan verbal, gaya bahasa yang digunakan adalah non formal agar terlihat santai, luwes, dan tidak kaku, serta menggambarkan gaya bahasa yang enjoy sesuai dengan karakter kaum muda. Untuk headline, akan dipilih kata-kata yang sederhana tetapi provokatif sehingga menjadi suatu trend yang dapat mempengaruhi audiens khususnya anak muda agar tertarik mengunjungi Wisata Alam Arung Jeram Bosamba yang mempunyai keunikan yaitu rafting santai sekaligus menikmati keindahan alamnya berupa air terjun dan tebing-tebing. Pada wujud visualisasi, ilustrasi, tipografi dan warna dari identitas desain Wisata Alam Arung Jeram Bosamba akan diarahkan pada wujud visual yang memiliki karakteristik nyaman yang provokatif . pada visualisasi, akan dibentuk desain yang memperlihatkan keunikan Bosamba. Untuk elemen visual dan warna dengan menggunakan warna-warna yang sesuai konsep “Pleasant”. Pemilihan jenis tipografi menggunakan font jenis script untuk mengesankan keluwesan.

3.6.3 Program Kreatif

Perancangan berawal dari pembuatan tagline, pemilihan warna, layout, tipografi, ilustrasi desain, foto dan informasi mengenai Bosamba. Didalamnya terdapat proses sketsa, alternatif desain, hingga final desain. Selanjutnya proses pengaplikasian pada berbagai media yang sudah dipilih menjadi proses terakhir dari final desain.

3.7 Perancangan Media

3.7.1 Tujuan Media

Tujuan dari penggunaan media adalah untuk mencapai efektivitas informasi kepada target audiens yang dituju. Dibutuhkan beberapa media untuk melakukan promosi Bosamba dengan menonjolkan keunikan Bosamba. Dengan beberapa media yang tentunya sesuai dengan STP dari Bosamba, maka akan timbul suatu kesatuan komunikasi dan visual.

3.7.2 Strategi Media

Untuk mencapai tujuan perancangan ini, maka digunakan strategi media yang mampu menjangkau khalayak menengah yang menginginkan suasana baru yaitu berwisata dengan umur 18-40 tahun. Media yang akan dibuat dalam perancangan ini adalah sebagai berikut : 1. Brosur Brosur memberikan penjelasan produk yang lebih karena adanya keterbatasan media lain untuk menyampaikannya atau waktunya yang begitu singkat sehingga belum tentu dapat dipahami oleh calon konsumen, biaya cetak pun murah dan sangat efektif karena lansung ditujukan kepada konsumen. 2. Iklan Majalah Iklan majalah sebagai media yang khusus untuk kelompok tertentu. Majalah yang digunakan adalah majalah Travelling.Iklan ini menjangkau segmentasi pasar tertentu yang notabenya menyukai wisata adventure. Majalah mempunyai kelebihan karena menampilkan suatu produk tertentu yang langsung mengena benak konsumen yaitu pembaca. Majalah juga usia edarnya lebih lama dibandingkan dengan media lain 3. Iklan Televisi Televisi hadir dimana-mana dan dapat menjangkau khalayak sasaran secara luas. Kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan sekaligus pada dua indera yaitu penglihatan dan pendengaran. Sifatnya yang memadukan audio visual dan gerak maka iklan televise tampak nyata. Khalayak melihat dan mendengar pemakaian dan keunggulan produk yang didemonstrasikan, sehingga khalayak akan membayangkan seolah sedang menggunakan produk tersebut Harjanto, 2009:421. Iklan televisi akan disiarkan pada televisi lokal JTV dan SBO, dikarenakan pengenalan wisata alam arung jeram Bosamba dibatasi pada kota Surabaya. 4. Iklan Internet Iklan sosial media disini merupakan media yang dapat diakses oleh semua kalangan secara mudah. 5. Merchandise a. Kaos Kaos merupakan media yang cukup efektif karena bisa dipakai oleh berbagai umur. Memilih jenis kaos polos yang santai yang difungsikan untuk kegiatan berarung jeram. Kaos juga dapat menjadi identitas kebanggaan seseorang yang menggunakannya untuk menunjukan bahwa orang yang memakai pernah datang ke wisata alam arung jeram Bosamba. Kaos tersebut di sablon dengan visual yang menarik dan disesuaikan dengan konsep visual yang telah dibuat. b. Gantungan kunci Gantungan kunci sebagai alat promosi yang efektif karena dapat digantungkan dimana saja. Gantungan kunci juga simbol bukti pernah mengunjungi wisata alam arung jeram Bosamba dan sebagai tanda kenang-kenangan untuk pengunjung yang datang. c. Stiker Stiker merupakan alat promosi yang fleksibel karena dapat ditempel dimana saja, beragam desainnya, dan mampu menjangkau khalayak luas. Stiker juga terkadang memiliki nilai kebanggaan tersendiri bagi pemasangnya, sebagai bukti atau kenang-kenangan pernah ke wisata alam arung jeram Bosamba. Stiker ini dibuat khusus untuk ditempelkan pada kendaraan-kendaraan wisatawan yang datang seperti mobil, sepeda motor, dan kendaraan lainnya.

3.8 Perancangan Karya

Berdasarkan konsep kreatif, strategi komunikasi, dan strategi media di atas, dirancang sketsa dan alternative desain pada masing-masing media untuk penentuan yang menghasilkan satu final desain yang dapat mewakili produk yang sedang dipromosikan. 1. Brosur a. Alasan pemilihan media Brosur mempunyai fungsi yang informatif karena brosur memberikan penjelasan produk yang lebih karena adanya keterbatasan media lain untuk menyampaikannya atau waktunya yang begitu singkat sehingga belum tentu dapat dipahami oleh calon konsumen. Selain itu juga brosur merupakan media iklan yang sangat efektif dikarenakan langsung ditujukan kepada konsumen sehingga tanpa melalui proses yang panjang untuk menyampaikan pesan, infromasi dari sebuah perusahaan orderdesaain.com. b. Penempatan media Brosur akan disebarkan di kantor dinas pariwisata dikota besar seperti Surabaya dan di jalan jalan dikota transit seperti probolinggo, pasuruan, bangil dll. c. Konsep Desain Dengan ukuran 21x29,7 cm brosur didesain sesuai dengan konsep pleasant, visual layout pada brosur menggunakan foto view wisata alam arung jeram Bosamba dengan teknik landscape. Untuk halaman kedua background menggunakan blok warna putih dengan memasukan ornament sulur dengan warna terpilih yaitu hijau, coklat dan tambahan warna hijau pastel. Dengan menampilkan harga serta sedikit penjelasan tentang Bosamba dan juga menyertakan foto-foto arung jeram dan objek wisata yang lainnya. Tagline diletakan di cover brosur ditengah atas dengan ukuran font besar. Logo Bosamba diletakan di halaman depan brosur sisi kanan bawah dengan mencantumkan contact person dan alamat dihalaman belakang disisi kiri bawah. d. Sketsa alternatif Gambar 3.18 Sketsa Alternatif Brosur Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 e. Sketsa Terpilh Gambar 3.19 Sketsa Terpilih Brosur Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 2. Iklan Majalah a. Alasan pemilihan media Menggunakan majalah sebagai pilihan media khusus untuk kelompok tertentu. Dapat menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi, mempunyai kemampuan mengangkat produk-produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan dan memiliki usia edar yang paling panjang dibanding media lainnya. b. Konsep desain Majalah akan dibuat dengan ukuran 42x27 cm dengan menonjolkan gambar foto landscape view pemandangan dan arung jeram didukung dengan tagline yang berukuran besar disebelah kanan dengan logo diatasnya dan bodycopy dibawah tagline dengan menggunakan font Myriad Pro. c. Penempatan media Majalah yang dipakai adalah majalah Travelling yaitu majalah yang khusus membahas tentang wisata. Pembaca Travelling segmentasinya jelas sesuai dengan target market yang dituju oleh wisata alam arung jeram Bosamba. Majalah Travelling bias diletakan di tempat-tempat tongkrongan kalangan menengah seperti Jco Donuts Coffee dan Coffe Toffee. Selain itu juga bias diletakan di Kantor Dinas Pariwisata. d. Sketsa alternatif Gambar 3.20 Sketsa Alternatif Majalah Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 e. Sketsa Terpilih Gambar 3.21 Sketsa Terpilih Majalah Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 3. Iklan Televisi a. Alasan pemilihan media Televisi hadir dimana-mana dan dapat menjangkau khalayak sasaran secara luas. Kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan sekaligus pada dua indera yaitu penglihatan dan pendengaran. Sifatnya yang memadukan audio, visual, dan gerak, maka iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata. Khalayak melihat dan mendengar pemakaian dan keunggulan produk yang didemonstrasikan, sehingga khalayak akan membayangkan seolah sedang menggunakan produk tersebut Harjanto, 2009:421. b. Konsep Desain Iklan ini berdurasi 30 detik. Dengan menggambarkan suasana di dalam mobil, terlihat 4 orang remaja ingin pergi ke tempat wisata, tetapi bingung ingin pergi kemana. kamera zoom in kearah talent di belakang. Extreme close up memperlihatkan mata talent yang duduk di belakang kamera lalu berputar kebelakang orbitl lalu zoom out perlahan dari telinga. Tiba-tiba mereka sudah berada di wisata alam arung jeram Bosamba. Saat bermain di arus deras Bosamba lalu ke arus yang lebih tenang sambil menikmati pemandangan tebing-tebing dan air terjun yang merupakan keunikan dari Bosamba. Extreme close up mata talent memperlihatkan ekspresi senang lalu si talent terbangun dari lamunannya dengan mengatakan “Ke Bosamba Yuk?” ketiga teman-temannya heran melihat si talent. Konsep pleasant ditunjukan dengan ekspresi talent yang menonjolkan ekspresi senang di saat melamun berwisata ke wisata alam arung jeram Bosamba. c. Penempatan media Iklan televisi akan disiarkan pada televisi lokal yitu JTV dan SBO, hal ini dikarenakan pengenalan wisata alam arung jeram Bosamba dengan menggunakan keunikan yang dimiliki dibatasi pada wilayah kota besar seperti Surabaya. d. Storyboard terpilih Gambar 3.22 Storyboard Iklan Televisi Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 4. Iklan Internet a. Alasan pemilihan media Digunakan iklan internet sebagai salah satu bentuk media promosi resto Kampoeng Steak karena dengan perkembangan teknologi saat ini, internet dapat diakses oleh siapa saja, dan salah satu kalangan yang mengikuti perkembangan teknologi saat ini adalah remaja. b. Konsep desain Iklan ini berdurasi 30 detik. Dengan menggambarkan suasana kantor, terlihat 4 orang jenuh dengan pekerjaannya dikantor. Lalu zoom in kearah talent yang berada ditengah yang terlihat berfikir dan bingung ingin liburan kesuatu tempat. Talent menoleh kearah tiga teman- temannya yang juga terlihat bosan. Lalu talent membayangkan liburan yang seru, bisa bermain air dan sekaligus melihat pemandangan yang masih alami. Terlihat suasana arung jeram Bosamba yang pemandangannya alami, terdapat tebing-tebing, air terjun dan arung jeramnya yang tidak terlalu extreme ditunjukan dengan ekspresi senang keempat talent. Tiba-tiba salah satu talent ditengah tadi menggerakan tangannya dayung, dayung, dayung seolah-olah dia masih berada di wisata alam arung jeram Bosamba. ketiga temannya kebingungan menoleh kearah si talent tadi, lalu si talent berkata “ Ke Bosamba Yuk?”. Ketiga temannya mengangguk- anggukan kepala yang berarti menyetujui usulan salah satu temannya itu. c. Penempatan media Iklan internet ini akan di unggah di youtube. d. Sketsa terpilih Gambar 3.23 Storyboard Iklan Internet Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 5. Merchandise a. Kaos Konsep desain untuk kaos dengan menggunakan siluet dari logo image bosamba dan didalamnya terdapat logo dan disamping kanan ada tagline “Nice Pleasant Adventure” berwarna hitam. Warna kaos yang dipilih berwarna putih agar tampilan desain sablon tidak terlihat redup. Kaos ini akan diberikan kepada konsumen setelah bermain arung jeram, sebagai merchandise yang pernah datang berkunjung ke Bosamba. Gambar 3.24 Sketsa Terpilih Kaos Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 b. Gantungan Kunci Ukurannya berkisar 3x5 cm dengan tebal 1 cm yag berbentuk perahu karet beserta dayungnya. Gantungan ini dibuat dengan bahan clay dengan warna sama seperti perahu karet aslinya yaitu perpaduan warna hitam, kuning, merah dan abu-abu. Gambar 3.25 Sketsa Alternatif Gantungan Kunci Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 Gambar 3.26 Sketsa Terpilih Gantungan Kunci Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 c. Stiker Dalam pengaplikasiannya stiker ini didesain dengan ukuran 10x15cm. Desain tetap didominasi oleh warna hitam. Dengan siluet logo image dari wisata alam arung jeram Bosamba dengan ukuran besar yang didalamnya terdapat tagline dari wisata alam arung jeram Bosamba yaitu “Nice Pleasant Adventure” dengan menggunakan warna putih dan logo Bosamba dibawahnya. Gambar 3.27 Sketsa Terpilih Stiker Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah ditentukan sebelumnya.

4.1 Implementasi Desain