Epidemiologi Obesitas Penyebab Obesitas pada Anak

4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obesitas 2.1.1. Definisi Obesitas Menurut World Health Organisation 2014, overweight dan obesitas adalah didefiniskan sebagai ketidaknormalan atau pengumpulan lemak berlebihan yang boleh menjejaskan kesehatan. Indeks massa tubuh IMT adalah satu indeks mudah yang biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan overweight dan obesitas. IMT adalah berat seseorang dalam kilogram dibahagikan dengan kuasa dua ketinggian dalam meter kgm 2 . Obesitas adalah indeks massa tubuh IMT 30 kgm 2 sedangkan overweight, jika IMT 25 kgm 2 .

2.1.2. Epidemiologi Obesitas

Prevalensi obesitas terus meningkat di seluruh dunia dan telah menjadi epidemik global. Dalam 10 tahun prevalensi obesitas pada anak meningkat sangat cepat yaitu dari 2.2 menjadi 10.0 di China. Diperkirakan 15.0 anak usia 6 hingga 11 tahun mengalami overweight di Amerika Serikat. Prevalensi obesitas pada anak di Australia meningkat lebih dari 2 kali lipat yaitu dari 9.3 menjadi 21.5 dari tahun 1985 sampai tahun 1995. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi gizi lebih di Indonesia secara nasional adalah 9.5 pada anak laki-laki dan 6.4 pada anak perempuan G.A Dhyanaputri, 2011. Pada tahun 2005 kira-kira 1.6 miliar usia 15 tahun dan diatasnya adalah overweight dan 400 juta di antaranya dewasa obes. Revisi definisi obes yang disesuaikan dengan perbedaan ras, menghasilkan prevalensi yang lebih tinggi 1.7 miliar diklasifikasikan dengan kelebihan berat badan. Diperkirakan bahwa pada tahun 2015, kira-kira 2 hinga 3 miliar dewasa akan overweight dan lebih dari 700 orang menderita obesitas. Di dunia jumlah individu obes mencapai 2.1 miliar yang menimbulkan masalah-masalah kesehatan terkait obesitas dan berhubungan dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Di Indonesia, kenaikan Universitas Sumatera Utara 5 prevalensi obesitas cukup tajam, dengan ditemukan overweight 17.5 dan obesitas 4.7 dengan presentase wanita tetap lebih besar daripada pria Mukhtar,D., 2012.

2.1.3. Penyebab Obesitas pada Anak

Penyebab obesitas pada anak adalah: 1. Faktor genetik Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yaitu faktor genetik yang ikut menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh, jika kedua orang tua obesitas, 80.0 anaknya menjadi obesitas, bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40.0 dan bila kedua orang tua tidak obesitas prevalensi menjadi 14.0. Obesitas dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya dalam sebuah keluarga Festy,P., 2012. Suku tertentu terkadang mempunyai budaya tertentu dalam konsumsi makanan, pandangan masyarakat yang menganggap obesitas merupakan suatu simbol kemakmuran akan memicu anggota masyarakat untuk menjadi obesitas Festy,P., 2012. 2. Faktor keluarga Orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kesehatan anak mengambil inisiatif memberikan semua jenis makanan yang dianggap dapat memenuhi gizi anak terutama orang tua yang berpendapatan tinggi memiliki peluang yang lebih besar untuk memilih jenis makanan, adanya peluang tersebut mengakibatkan pemilihan jenis dan jumlah makanan tidak lagi berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan kesehatan tapi lebih mengarah pada pertimbangan praktis fast food yang jika tidak diimbangi dengan aktifitas fisik seimbang akan mempengaruhi jumlah pembakaran kalori tubuh. Kalori tubuh berlebih disimpan dalam bentuk lemak yang suatu waktu diperlukan, jika kelebihan kalori yang terjadi secara terus menerus menyebabkan produksi lemak mengalami penumpukan dan anak mengalami obesitas Festy,P., 2012. Universitas Sumatera Utara 6 Kesibukan orang tua bekerja dan seringkali tidak sempat menyiapkan makan yang bergizi seimbang mengakibatkan makanan junk food dari restoran cepat saji menjadi alternatif Festy,P., 2012. 3. Pola makan Pola makan berlebih yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman soft drink, makanan jajanan seperti makanan cepat saji burger, pizza, hot dog dan makanan siap saji lainnya yang tersedia di gerai makanan Sartika, A.D, 2011. Obesitas dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu ASI, tetapi mengunakan susu formula dengan jumlah asupan yang melebihi porsi yang dibutuhkan anak dan mengakibatkan kelebihan berat badan saat berusia 4 hinga 5 tahun Sartika, A.D, 2011. Kebiasaan mengkonsumsi makanan jajanan yang kurang sehat dengan kandungan kalori tinggi tanpa disertai konsumsi sayur dan buah yang cukup sebagai sumber serat. Anak yang berusia 5 hingga 7 tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap gizi lebih dan perlu mendapat perhatian dari sudut perubahan pola makan harian karena makanan yang biasa dikonsumsi sejak masa anak akan membentuk pola kebiasaan makan selanjutnya Sartika, A.D, 2011. Orang tua khususnya di perkotaan banyak yang menghabiskan waktunya bekerja dan mempercayakan pengasuhan anak pada nenek atau baby sitter yang mana pengasuhannya kurang memperhatikan pola makan, cenderung memberi makanan berlebih dengan menonton televisi atau memberikan permainan dengan aktifitas pasif demi menghindari anak untuk menangis, konsumsi makanan dan aktifitas yang tidak seimbang menyebabkan pembakaran kalori tubuh tidak optimal dan berisiko mengalami obesitas Festy,P., 2012. 4. Kurangnya aktivitas fisik Kurangnya aktivitas fisik juga menyebabkan terjadinya obesitas pada anak. Keterbatasan lapangan untuk bermain dan kurangnya fasilitas untuk beraktivitas fisik menyebabkan anak memilih untuk bermain di dalam rumah. Universitas Sumatera Utara 7 Kemajuan teknologi berupa alat elektronik seperti video games, playstation, televisi dan komputer menyebabkan anak malas untuk melakukan aktivitas fisik Depkes RI, 2012. Aktivitas fisik baik kegiatan harian maupun latihan fisik terstruktur yang dilakukan sejak masa anak sampai lansia akan mempengaruhi kesehatan seumur hidup Sartika, A.D, 2011.

2.1.4. Klasifikasi Status Gizi