Kesimpulan KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

xci

A. Kesimpulan

Perhitungan dengan pendekatan tradisional atas kondisi faktual di SMP N Y memperoleh hasil, yaitu: 1 biaya operasional per tahun per siswa kelas reguler Rp 1.066.430; 2 biaya operasional per tahun per siswa kelas unggulan Rp 2.488.336; dan 3 biaya operasional per tahun per siswa kelas internasional Rp 3.999.111. Sedangkan perhitungan di SMP N Z yaitu: 1 biaya operasional per tahun per siswa kelas reguler Rp 1.258.165; 2 biaya operasional per tahun per siswa kelas unggulan sebesar Rp 2.516.330; dan 3 biaya operasional per tahun per siswa kelas akselerasi Rp 4.193.883. Perhitungan dengan pendekatan ABC di SMP N Y memperoleh hasil, yaitu: 1 biaya operasional per tahun per siswa kelas reguler Rp 925.947; 2 biaya operasional per tahun per siswa kelas unggulan Rp 2.734.861; dan 3 biaya operasional per tahun per siswa kelas internasional Rp 4.310.003. Sedangkan perhitungan di SMP N Z memperoleh hasil yaitu: 1 biaya operasional per tahun per siswa kelas reguler Rp 1.156.504; 2 biaya operasional per tahun per siswa kelas unggulan Rp 2.421.535; dan 3 biaya operasional per tahun per siswa kelas akselerasi Rp 6.426.803. Kondisi faktual dari perhitungan biaya operasional yang dilakukan oleh SMP N Y dan SMP N Z menunjukkan pola perhitungan dengan pendekatan tradisional. Jika dibandingkan dengan perhitungan dengan pendekatan ABC maka perhitungan faktual yang menggunakan pendekatan tradisional di SMP N Y dan SMP N Z telah menyebabkan terjadinya mis- alokasi pembebanan biaya di tiap kelas program yang diselenggarakan sekolah. Mis -alokasi pembebanan elemen-elemen biaya yang ada mengakibatkan nominal biaya operasional per tahun per siswa tiap kelas program di masing-masing sekolah berada dalam keadaan understated atau overstated. Kondisi overstated jika perhitungan tradisional lebih tinggi dari perhitungan ABC. Kondisi understated jika kondisi faktual lebih rendah dari perhitungan ABC. Kondisi faktual di SMP N Y adalah: 1 overstated untuk biaya operasional per tahun per siswa pada kelas reguler, 2 understated untuk biaya operasional per tahun per siswa pada kelas unggulan, dan 3 understated untuk biaya operasional per tahun per siswa pada kelas internasional. Kondisi faktual di SMP N Z adalah: 1 overstated untuk biaya operasional per tahun per siswa pada kelas reguler, 2 understated untuk biaya operasional per tahun per siswa pada kelas unggulan, dan 3 understated biaya operasional per tahun per siswa pada kelas internasional.

B. Keterbatasan