Batas Cair Liquid Limit Batas Plastis Plastic Limit Indeks Plastisitas Plasticity Index

71

4.2.3.1 Batas Cair Liquid Limit

Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Nilai Batas Cair dengan Variasi Campuran PC dan AGV Gambar 4.5 tersebut menunjukkan bahwa Batas Cair akibat penambahan bahan stabilisasi semen dan abu gunung vulkanik mengalami penurunan. Semakin besar persentase abu gunung vulkanik, maka semakin kecil batas cairnya. Pada tanah asli Batas Cair mencapai 45,49 sedangkan nilai Batas Cair terendah pada penambahan 4 semen dan abu gunung vulkanik 14 sebesar 29,11. Hal tersebut disebabkan akibat tanah mengalami proses sementasi oleh semen dan abu gunung vulkanik sehingga tanah menjadi butiran yang lebih besar yang menjadikan gaya tarik menarik antar partikel dalam tanah menurun. 25 30 35 40 45 50 2 4 6 8 10 12 14 N il ai B at as C ai r 4 PC + Abu Gunung Vulkanik 4 PC tanah asli Universitas Sumatera Utara 72

4.2.3.2 Batas Plastis Plastic Limit

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Antara Nilai Batas Plastis dengan Variasi Campuran PC dan AGV Pada Gambar 4.6 tersebut dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan nilai Batas Plastis akibat penambahan bahan stabilisasi. Nilai Batas Plastis meningkat seiring dengan pertambahan kadar abu gunung vulkanik yang ditambahkan. Untuk tanah asli Batas Plastisnya yaitu 15,19 dan terus meningkat sampai variasi campuran 4 PC + 14 AGV nilai Batas Plastis mencapai 19,71. 12 14 16 18 20 22 2 4 6 8 10 12 14 N il ai B at as P last is 4 PC + Abu Gunung Vulkanik tanah asli 4 PC Universitas Sumatera Utara 73

4.2.3.3 Indeks Plastisitas Plasticity Index

Gambar 4.7 Grafik Hubungan Antara Nilai Indeks Plastisitas dengan Variasi Campuran PC dan AGV Gambar 4.7 memperlihatkan bahwa dengan penambahan bahan stabilisasi maka nilai Indeks Plastisitas akan menurun. Penurunan nilai Indeks Plastisitas tersebut dapat mengurangi potensi pengembangan dan penyusutan dari tanah. Hal ini disebabkan oleh adanya proses hidrasi dari semen yang ditambahkan ke tanah. Proses ini memperkuat ikatan antara partikel-partikel tanah, sehingga terbentuk butiran yang lebih keras dan stabil. Terisinya pori-pori tanah memperkecil terjadinya rembesan pada campuran tanah-semen tersebut yang berdampak pada berkurangnya potensi kembang susut. Ditambah dengan bahan stabilisasi berupa abu gunung vulkanik. Silika dan Alumina dari abu gunung vulkanik bercampur dengan air membentuk pasta yang mengikat partikel lempung dan menutupi pori-pori tanah. Rongga-rongga pori yang dikelilingi bahan sementasi yang lebih sulit ditembus air akan membuat 5 10 15 20 25 30 35 40 2 4 6 8 10 12 14 N il ai Indeks P last isi tas 4 PC + Abu Gunung Vulkanik 4 PC tanah asli Universitas Sumatera Utara 74 campuran tanah-abu gunung vulkanik lebih tahan terhadap penyerapan air sehingga menurunkan sifat plastisitasnya. Dari Gambar 4.7 dapat dilihat penurunan Indeks Plastisitas dari tanah asli yang awalnya dengan nilainya sebesar 30,30 kemudian turun sampai menjadi 9,40 pada penambahan 4 semen dan abu gunung vulkanik sebesar 14. 4.3 Pengujian Sifat Mekanis Tanah 4.3.1 Pengujian Pemadatan Tanah Asli Compaction